Bahwa cadangan minyak yang dimiliki Indonesia terus berkurang setiap tahunnya. Hal ini merupakan fakta. Sementara kebutuhan untuk memakai minyak terus meningkat seiring banyak jumlah kendaraan dan aktivitas industri serta berbagai perusahaan. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2021, mencatat bahwa cadangan minyak Indonesia sebesar 3,95 miliar barel.
Cadangan ini terdiri dari 2,25 miliar cadangan terbukti dan 1,7 miliar cadangan potensial.Jumlah cadangan tersebut turun jauh dari 7,73 miliar barel pada 2011. Saat itu, cadangan terbukti tercatat sebesar 4,04 miliar barel dan cadangan potensial 3,69 barel. (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/22/).
Oleh karena itu, ketergantungan kita pada energi minyak sudah harus dikurangi dan mencari energi alternatif penggantinya. Cadangan minyak semakin menipis dan sebuah kemestian untuk mencari energi baru yang lebih terbarukan. Berkaitan dengan Minyak semakin sedikit dalam kandungan bumi ini, sebagaimana diingatkan oleh Mantan Menteri Perminyakan Arab Saudi beberapa tahun yang lalu, —sebagaimana diceritakan oleh James Canton, seorang futurolog– bahwa zaman batu tidak berakhir karena kehabisan batu zaman minyak berakhir jauh sebelum bumi ini kehabisan cadangan minyaknya.
Hal ini mewartakan bahwa energi minyak sebagai energi tidak terbarukan akan habis sebelum bumi ini mengalami kepunahannya. Kita sebagai warga planet ini akan mengalami kegelapan dan kesengsaraan bila secara terus menerus tergantung pada minyak tersebut. Karena kebutuhan warga dunia terus bertambah dan meningkat sementara cadangan minyak yang ada di perut bumi terus menyusut bahkan akan mengalami kehabisan.
Investasi di bidang energi alternatif
Sebagaimana dikatakan James Canton, Ph.D, CEO and Chairman, Institute For Global Futures, dalam bukunya The Extreme Future: 10 Tren Utama yang Membentuk Ulang Dunia 20 Tahun ke Depan, ia memaparkan tentang sepuluh tren ekstrim di bidang energi, antara lain; bahwa ketergantungan dunia akan berakhir terhadap minyak. Sumber-sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari, tenaga angin, hidrogen dan lainnya akan menjadi inti kemakmuran di masa depan. Ia juga menjelaskan bahwa minyak amat berisiko politis, mahal dan tidak murah serta tidak dapat diandalkan untuk kebutuhan energi di masa depan.
Pada kaitan ini, kita tidak bisa lagi terlalu total dan pasrah tergantung pada energi minyak belaka. Bila ketergantungan terus dipelihara oleh bangsa ini tak mustahil bangsa ini akan dirundung masalah seperti sekarang ini terjadi. Kenaikan harga BBM tak dapat ditolak, yang kemudian diikuti kenaikan harga kebutuhan pokok dan lain sebagainya. Hal ini membuat permasalahan tersendiri bagi bangsa kita: semakin susah dan perekonomian masyarakat pun akan terganggu.
Oleh karena itu, pemerintah, masyarakat dan sektor swasta untuk bersama-sama mewujudkan dan mengimplementasikan pengembangan energi alternatif sebagai pengganti minyak. Pikiran dan tenaga tak hanya disalurkan untuk demonstrasi kadang-kadang berakhir bentrokan antar sesama anak bangsa, tetapi mari kita bersama untuk berkontribusi dan peran baik itu pemerintah, masyarakat dan sektor swasta untuk mewujudkan penemuan dan pengembangan energi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan. Indonesia yang luar biasa kekayaan alamnya ini ada potensi besar untuk membuat dan mengembangkan energi alternatif. Air, angin, sinar matahari, tumbuhan-tumbuhan dan lainnya bila dikreasikan secara tepat dan akurat dapat menjadi pilihan energi untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
Untuk menuju kepada pengembangan energi alternatif yang harus dilakukan adalah; pertama, mewujudkan peta masa depan tentang energi alternatif. Peta semacam acuan perencanaan untuk mengembangkan energi alternatif yang disesuaikan dengan potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Peta masa depan energi ini sangat diperlukan agar kita dapat secara konsisten dan berkesinambungan dalam implementasi penyediaan, pengembangan serta pemanfaatan energi alternatif tersebut.
Kedua, Pemerintah harus mulai melakukan investasi yang cukup untuk penyediaan dan pengembangan energi alternatif. Pemerintah perlu mengalokasikan pembiayaan pada Anggaran Pemerintah dan Belanja Negara (APBN) untuk investasi di bidang energi alternatif secara berkesinambungan. Investasi harus dilakukan segera dan secepatnya sebelum semuanya menjadi terlambat dan harga minyak melambung tinggi. Pemerintah setiap tahunnya menyediakan pendanaan dan evaluasi untuk mengetahui kemajuan dari penyediaan dan pengembangan energi alternatif.
Ketiga, harus dibangun kebersamaan antar komponen bangsa ini (pemerintah, masyarakat dan sektor swasta) untuk mensukseskan penyediaan dan pengembangan energi alternatif. Kebersamaan ini penting adanya agar pengembangan energi alternatif tidak terkendala dan terhambat di tengah jalan, yang semakin panjang waktunya ketergantungan bangsa ini kepada minyak. Tentu saja, di masa depan nanti harga semakin mahal dan ketersediaan minyak pun semakin sedikit.
Kebersamaan dari seluruh komponen bangsa ini diperlukan karena penyediaan energi alternatif ini memerlukan komitmen, ketulusan, kepedulian dan kerja keras semuanya demi terwujudnya kemakmuran bukan kesengsaraan di masa depan nanti.
Ketiganya di atas diharapkan menjadi solusi bagi kita bersama untuk segera memikirkan dan bekerja untuk penyediaan energi alternatif. Ketergantungan kepada minyak akan membuat kita sengsara di tengah cadangan minyak bumi semakin menipis dan sedikit. Oleh karena itu, segera kembangkan energi alternatif agar kita dapat merdeka dan hidup sejahtera sekarang maupun masa depan nanti. Semoga.
Dr. Muhtadi, Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta dan Wakil Ketua II Asosiasi Pembangunan Sosial Indonesia (APSI), tempat tinggal Kompleks Perumahan Muslim Al Falaah 3 Blok H.15, RT. 04/RW. 021 Jl. Salak, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan. HP: 085716251155, email: muhtadi@uinjkt.ac.id