Jakarta, Liputan9.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berikan Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) kepada tokoh dengan kategori Pejuang NU. Kategori ini memiliki subkategori Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Berlokasi di Teater Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa (31/01).
Gelaran Anugerah Satu Abad NU ini, PBNU juga memberikan penghargaan kepada pondok pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun (satu abad).
PBNU menetapkan sejumlah Pondok Pesantren tua di Indonesia untuk mendapatkan penghargaan sebagai pondok pesantren yang sudah mengabdi lebih dari satu abad dalam Peringatan Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama ini. Seperti tertuang dalam Surat PBNU No: 471/PB.03/B.I.03.71/99/01/2023.Ini penerima penghargaan kategori pesantren dalam 10 besar.
- Pondok Pesantren Al-Kahfi Somolangu, Kebumen (1475)
- Dayah Ma’hadul Ulum Diniyyah (Mudi) Mesra, Birieun Aceh (abad 17-an)
- Pondok Pesantren Mojosari, Loceret, Nganjuk (1710)
- Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan (1710)
- Pondok Pesantren Babakan, Cirebon (1715)
- Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan (1718)
- Pondok Pesantren Jamsaren, Solo (1750)
- Pondok Pesantren Buntet, Cirebon (1750)
- Pondok Pesantren Qomaruddin, Bungah, Gresik (1753)
- Pondok Pesantren Miftahul Huda, Gading, Malang (1768)
Pondok Pesantren Sidogiri berada dalam urutan nomor enam yang didirikan pada tahun1718. Dalam penghargaan itu, Sidogiri turut diundang hadir untuk menerima penghargaan. Melihat sejarah Pondok Pesantren Sidogiri yang kini telah berumur 286 tahun, PBNU memilih Sidogiri dalam kategori pondok pesantren tertua di Indonesia. Mas Muhammad Kholil bin Nawawi hadir mewakili Pondok Pesantren Sidogiri.
“Ini adalah bagian dari rangkaian 1 Abad NU yang sebagian besar acaranya akan berlangsung di Jawa Timur. Tetapi untuk acara ulang tahun, 31 Januari ini akan dilangsungkan di Jakarta,” terang jubir Wapres RI, Masduki Baidhawi.
Masduki mengungkap, ternyata ada puluhan pesantren tua di Indonesia yang berumur lebih dari satu abad. “Ada pesantren Sidogiri, Pesantren Annuqayah Guluk-guluk di Sumenep, dan lain-lain,” katanya.