Berdasarkan kajian yang lalu, malam Qadar pasti terjadi pada bulan Ramadhan. Mengenai kapan terjadinya, itu bisa mengerucut sampai pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Selanjutnya mengerucut lagi pada tanggal-tanggal ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan, yaitu tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29. Dari tanggal itu mengerucut kembali menjadi tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, dan kemudian pada malam terakhir bulan Ramadhan.
Dari tanggal tersebut, ada tanggal yang perlu diperhatikan secara teliti, yaitu kemungkinan jatuhnya malam Qadar pada malam tanggal 27 Ramadhan. Banyak keterangan dari al-Sunnah, maupun pernyataan para sahabat yang menyebutkan bahwa malam Qadar kemungkinan jatuh pada tanggal 27 Ramadhan. Ibnu Umar menceritakan hadits dari Nabi s.a.w. mengenai malam Qadar, beliau bersabda: Barang siapa yang mau mencarinya, maka carilah ia pada malam 27 Ramadhan. (Hadits Hasan Riwayat Ahmad, 4577).
Pada sahabat Nabi banyak yang menginformasikan atau berpandangan bahwa malam Qadar itu terjadi pada tanggal 27 Ramadhan. Dari Ubay bin Ka’ab r.a. ia menuturkan: Malam Qadar adalah malam tanggal 27 Ramadhan. (Hadits Hasan Riwayat Ahmad, 20265). Riwayat ini didukung pula oleh Zir bin Hubays yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Ubay bin Ka’ab berkata tentang malam Qadar: Demi Allah, sungguh aku mengetahuinya, Syu’bah r.a. berkata: Pengetahuanku yang paling utama adalah tentang suatu malam yang Rasulullah s.a.w. memerintahkan kami untuk menghidupkannya (malam Qadar), yaitu malam tanggal 27 Ramadhan. (HR. Muslim, 2000).
Dari Ubadah bin Shamit r.a. sesungguhnya ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. mengenai malam Qadar. Rasulullah s.a.w. menjawab: “Ia berada dalam bulan Ramadhan, maka carilah malam tersebut pada sepuluh malam akhir Ramadhan, yaitu pada malam-malam ganjil, tanggal 21, 23, 25, 27, 29, atau malam terakhir bulan Ramadhan. Barang siapa yang melaksanakan ibadah pada malam itu, dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosanya pada masa lalu dan pada masa yang akan datang. (Hadits Hasan Riwayat Ahmad, 21654).
Abu Huriarah r.a. meriwayatkan hadits dari Nabi s.a.w.: Barang siapa yang mengerjakan ibadah pada malam Qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya pada masa yang lalu. (HR. Bukhari, 1768, Muslim, 1268).
Dr.KH. Zakky Mubarok, MA., Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)