Pembelajaran menjadi bagian inti dalam aktivitas belajar-mengajar yang ada di Sekolah Dasar. Secara sederhana pembelajaran bisa diartikan sebagai interaksi intensif yang dijadikan guru untuk membimbing siswanya.
Menurut Sagala (2009:6) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Maka tujuan dari pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
Saat ini berbagai macam model pembelajaran telah dilahirkan di kalangan ahli pendidikan, tidak terkecuali pembelajaran integratif.
Pembelajaran integratif dapat diartikan sebagai sebuah model pengajaran atau instruksional untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman secara mendalam tentang bangunan pengetahuan sistematis sambil secara bersamaan melatih keterampilan berfikir kritis mereka.
Pembelajaran Integratif ini bisa kita lihat dalam contoh misalnya guru membagi siswanya ke dalam beberapa kelompok atau individu dan setiap individu atau kelompoknya ditugaskan untuk mengumpulkan informasi atau data yang berkenaan dengan kondisi objektif daerah-daerah yang ada di Indonesia, meliputi data lapangan, data geografi, informasi suhu udara, perekonomian daerah, budaya dan serta keunikan-keunikan lainnya.
Setelah informasi diperoleh masing-masing kelompok kemudian diharuskan melakukan identifikasi atas persamaan dan perbedaan kondisi objektif daerah yang menjadi tugasnya dengan daerah-daerah lainnya. Pelajaran ditutup dengan membantu siswa menyusun generalisasi tentang hubungan dari hasil informasi atau data yang mereka dapatkan.
Dari aspek mata pelajaran yang dilaksanakan, Model pembelajaran integratif berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Model integratif terbagi menjadi inter-mata pelajaran (saling terkait) dan antar-mata pelajaran. Inter-mata pelajaran artinya beberapa aspek dalam satu mata pelajaran diintegrasikan. Misalnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, mendengarkan diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca.
Materi kebahasaan diintegrasikan dengan keterampilan bahasa. Sedangkan, antar mata pelajaran merupakan pengintegrasian bahan dari beberapa mata pelajaran. Misalnya, Bahasa Indonesia dengan matematika atau mata pelajaran lainnya.
Sumber: . Akbar, Nono Sebayang, Penerapan Model Pembelajaran Integratif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survei dan Pemetaan, Vol 1, No 2, Jurnal Education Building Fak Teknik UNIMED, (Bandung, 2020).
Yessa Afrilia, Menila Wati Zalukhu, Nida Ul’ Husna Rabbani, Elsih Yulian Nisah, Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Prodi PGSD