Model pembelajaran yang diterapkan oleh anak-anak tentu akan memengaruhi perkembangan si Anak di masa mendatang. Mengingat, proses pembelajaran yang diterapkan secara konsisten kepada anak membuat mereka memahami dan lebih maksimal ke depannya.
Pendidikan holistik menjadi salah satu metode yang perlu dipahami oleh orangtua sebagai alternatif pembelajaran untuk anak-anak.
Pendidikan holistik adalah sebuah proses belajar yang bisa diterapkan anak-anak dengan metode seimbang. Model pembelajaran ini tidak hanya fokus pada pelajaran saja, melainkan anak didik bisa melakukan kegiatan tertentu untuk membantu proses belajar lebih menyenangkan.
Proses belajar sambil beraktivitas ini membantu anak-anak mengembangkan kemampuannya sekaligus memiliki perspektif baru saat menyelesaikan masalah.
Sebagai orangtua, perlu memahami bahwa pendidikan holistik membantu anak untuk menggali potensi mereka.
Pendidikan holistik yang didapatkan anak-anak di sekolah bisa membantunya berkembang dari hari ke hari. Setidaknya ada enam aspek yang bisa berkembang selama proses belajar, sehingga pendidikan anak menjadi lebih seimbang.
Berikut enam aspek yang dapat bermanfaat ketika pendidikan holistik diterapkan ke anak, antara lain:
- Perkembangan fisik
- Perkembangan spiritual dan moral
- Perkembangan teknologi dan artistik
- Perkembangan kognitif dan intelegensi
- Anak lebih memahami lingkungan dan komunitas di sekitarnya
- Mengembangkan kemampuan afektif yang memengaruhi keadaan perasaan dan emosi anak
Keenam aspek tersebut juga oleh Sinarmas World Academy (SWA) yang meraih berbagai prestasi tingkat dunia.
Berdasarkan penjelasan dari Deddy Djaja Ria, General Manager SWA saat press conference pada Kamis (26/11/2020) mengatakan bahwa sistem pendidikan holistik membantu perkembangan anak menjadi lebih seimbang dari berbagai aspek.
Selanjutnya, Dokumen kurikulum pendidikan dasar dan menengah pada hakikatnya sudah memuat pendidikan holistik, karena prinsip, acuan, dan prosedur pengembangan kurikulum sejalan dengan pengertian, tujuan, dan prinsip pendidikan holistik; Pendidikan holistik belum diimplementasikan secara komprehensif dalam pembelajaran.
Dalam rangka mengimplementasikan pendidikan holistik dalam pembelajaran, direkomendasikan agar guru dalam melaksanakan pembelajaran tidak hanya mengembangkan ranah pengetahuan, melainkan juga ranah keterampilan dan sikap, melalui pendekatan belajar siswa.
Sumber :
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2010. 51 Persen Remaja Jabodetabek Tidak Perawan. Hileud.com.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Deppennas. Perangkat Penilaian Pembelajaran (Cet. I; Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2008).
Aprilyani Seffyanti, Warti Sri Ariani, Holifah, Siti Muti’ah, Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Prodi PGSD