Bekasi, LIPUTAN9.ID – Ganjar Pranowo, Calon Presiden dari PDI Perjuangan melakukan kunjungan silaturahmi sekalugus menggelar dialog bersama dengan kiai dan ulama Bekasi, pada Jum’at, (06/10/230, di Pesantren Motivasi Indonesia, Desa Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi.
Ganjar Pranowomenyatakan gembira dan bahagia karena merasa cocok dengan para kiai yang mengasuh pondok pesantren, karena sama-sama memiliki kepedulian kepada Pendidikan.
“Pesantren selain merupakan institusi pendidikan berbasis agama, juga merupakan wahana membangun kemandirian dan karakter mulia santri, yang dibutuhkan kelak ketika terjun menjadi pemimpin di tengah umat,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Motivasi Indonesia (PMI), KH Ahmad Nurul Huda HM, , dalam pengantar diskusi, mengatakan bahwa Ganjar Pranowo mempunyai legacy yang menginspirasi di bidang Pendidikan ketika purna tugas dari jabatan Gubernur Jawa Tengah.
“Yaitu, mengembangkan Pendidikan yang link and macth dengan kebutuhan dunia kerja. SMKN Jawa Tengah yang dirintis dan dikembangkan Ganjar terbukti berhasil menjadi terobosan dalam dunia Pendidikan dalam menyelesaikan masalah kemiskinan,” tuturnya pada para kiai.
Menurut kiai yang akrab dipanggil Ayah Enha itu, SMKN Jawa Tengah dan dunia pesantren memiliki kesamaan konsep, yakni model pengasramaan. Karena itulah, konsep SMKN Jateng bisa diadopsi di seluruh pondok pesantren di Indonesia.
“Di pesantren, tidak hanya mencetak para kyai yang mumpuni secara keilmuan agama. Tapi juga para santri memiliki potensi besar untuk berkembang ke depan. Para santri bukan hanya mahir keilmuan kitab dan ilmu agama. Namun juga mengembangkan skill agar ketika lulus mempunyai kesempatan bekerja di tempat yang terbaik,” ujarnya.
Ayah Enha mengajak para kiai dan ulama mendoakan Ganjar Pranowo memenangkan Kontestasi Pilpres 2024, sehingga harapan dunia pesantren bisa dapat terwujud.
“Semoga Pak Ganjar jadi Presiden. Insya Allah SMKN Jateng bisa dikembangkan lebih luas, terutama di pesantren-pesantren,” pungkasnya.
Bagi Ganjar Pranowo, untuk menuntaskan problem kemiskinan kuncinya adalah Pendidikan. Memang tidak instan. Butuh proses Panjang. Tapi hasilnya akan dahsyat. Ganjar juga menekankan pentingnya setiap pesantren mengembangkan ekonomi pesantren. Sehingga terbangun kemandirian ekonomi pesantren.
“Menyelesaikan kemiskinan tidak cukup hanya dengan orang dikasih makan atau dikasih uang. Itu jangka pendek. Yang hanya melanggengkan kemiskinan,” tandasnya.
Dengan pendidikan, melalui SMKN Jateng, misalnya. Butuh investasi waktu cukup Panjang. Tapi hasilnya, lulusannya semua terserap di dunia kerja. Mereka mendapatkan penghasilan yang dapat membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Dunia pendidikan memberikan kail. Saya mungkin butuh investasi waktu 3-4 tahun. Tapi setelahnya, Mereka siap masuk dunia kerja. Pernah saya tanya, apakah lulusan SMKN Jateng sudah terserap dunia kerja. Jawabnya, belum pak. Baru 80%. Saya tanya lagi, lho yang 20% bagaimana? Selebihnya sudah diterima kerja dan siap berangkat ke Jepang, ke Taiwan, ke Korea. Ini kan sungguh menggembirakan,” tuturnya.
Di akhir sesi pertemuan, Para kiai dan ulama’ Bekasi mengharapkan, jika Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden nantinya, Ganjar memilih pejabat Menteri yang memiliki latar belakang santri. Karena di pesantren, Pendidikan karakter dan akhlaq mulia sangat ditekankan. Sehingga pejabat ataupun Menteri dari yang lahir dunia pesantren bisa Amanah, berorientasi pada pelayana rakyat, dan jauh dari perilaku korupsi. (YZP)