• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Maulid Nabi, Tradisi, Syaikh Ali Jum’ah dan Lubernya Barokah.

Maulid Nabi, Tradisi, Syaikh Ali Jum’ah dan Lubernya Barokah.

September 10, 2024
Logo JATMAN

Dzikir Sejati tidak Butuh Sorotan Lampu

August 9, 2025
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

August 8, 2025
PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

August 7, 2025
KNPI

Ketua Umum DPP KNPI Resmikan Satgas Pemuda Asta Cita untuk Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

August 7, 2025
Arifa Widiasari, mahasiswa asal Pati sekaligus Sekretaris Wilayah BEM PTNU DIY

Menaikkan PBB Hingga 250 Persen! Mahasiswa Asli Pati Geram, Tuntut Bupati Buka Telinga

August 7, 2025
Yaqut

Didampingi Kuasa Hukumnya Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK

August 7, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU DIY Soroti Penangkapan Pemain Judi Online: Kenapa Bukan Bandarnya yang Ditangkap?

August 7, 2025
Yaqut Cholil Qoumas

Hari Ini! KPK Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus

August 7, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Saturday, August 9, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Dunia Islam Amaliah NU

Maulid Nabi, Tradisi, Syaikh Ali Jum’ah dan Lubernya Barokah.

Oleh: Aguk Irawan MN

liputan9news by liputan9news
September 10, 2024
in Amaliah NU
A A
0
Maulid Nabi, Tradisi, Syaikh Ali Jum’ah dan Lubernya Barokah.

Syaikh DR. Ali Jum'ah Muhammad Abdul Wahhab

520
SHARES
1.5k
VIEWS

LIPUTAN9.ID – Pada Minggu malam yang dingin di ndalem Habib Hilal Krapyak, Ahad 8 Oktober 2023 ada yang begitu syahdu. Lebih dari sekadar perjumpaan dengan Masayikh Al-Azhar, yang mendebarkan bagi kami santri-santrinya, saat bisa merapat dengan jarak yang sangat dekat, menatap, kemudian bertemu dan mencium tangan satu persatu, tetapi disana juga tersuguhkan haflah Maulid Nabi dengan yang cara sangat istimewa.

Saat sholawat dan tholaal badru dikumandangkan, berdirilah para hadirin, lalu ubarampe berupa “tumpeng grebek maulid” yang terdiri dari makanan, buah-buahan, telur, beserta aroma wangi taburan melati serta asap menyan menyeruak semerbak bak kasturi. Sungguh menggetarkan. Apalagi acara ditutup dengan saling berebut uang lima ribuan.

Saat itu saya perhatikan dua pasang mata guru kami, Syaikh Ali Jum’ah, mantan mufti itu. Sungguh berbinar-binar dan bibirnya terus mengulas senyum, tanda bahagia. Sebuah ekpresi cinta dan kerinduan kepada Rasulallah yang memancar dari wajahnya.

BeritaTerkait:

Fleksibelitas Ajaran Agama

Kelompok Adat Butuh Dukungan dan Fasilitasi dari Kemenbud dalam Melestarikan Nilai-Nilai Adat dan Budaya

Mendeteksi Pemahaman Keagamaan Melalui Tradisi dan Gerakan

Menghilangnya Budaya Cangkrukan

Tentu saja antara tradisi, ekpresi, cinta, dan haflah maulid, selain memilki garis hubung spiritual yang menjadi titik tolak bertemunya doktrin tasawuf, juga punya jejak historis yang panjang, terutama di Nusantara. Dahulu kala tradisi grebek maulid, sebagaimana yang dituturkan Babad Jawi, terjadi pertama kali saat Kanjeng Sunan Bonang meresmikan Masjid Jami’ Kadilangu Demak Bintoro. Seperangkat tumpeng raksasa dibuat dan diarak dari Keraton Ke Masjid.

Tumpeng (tumindak kang lempeng) adalah sebuah simbol gunung, dan jejak hidup manusia yang amat berjasa pada umat, kehadirannya mirip seperti gunung itu. Untuk meneladaninya orang perlu menghadirkan dirinya yang telah wafat, tetapi sebanyak apapun orang berkumpul tak bisa merangkul gunung, oleh karena itu gunung mesti dibuat miniatur, dan itu adalah tumpeng, kata Sunan Ampel suatu waktu kepada putranya Sunan Bonang agar tradisi tumpengan Kapityan dilanjutkan.

Supaya bisa dibedakan antara tumpeng penganut agama terdahulu pra-islam yang menamanai diantaranya dengan tumpeng tantra dan bhirawa, Kangjeng Sunan Ampel mengganti nama tersebut dengan tumpeng Ambyok (Ambiya) dan Rangsulan (Rasul) sebagai simbol insan paripurna teladan umat islam. (Babad Tanah Jawi, versi Drajat; EAP 061/2/54).

Karena itu sejatinya orang yang menghidangkan tumpeng dalam ritual kebudayaannya, itu sejatinya adalah sedang membaca sirah Nabi dan Rasul, karena figur tersebut dalam Kitab Maulid disebut, mahma tafanna tassifuu fii wasfihi, yafna zamanu fi washfihi lam yushafi (aduhai, hingga habis umur kita untuk menyebut-nyebut sifat baiknya Nabi tidaklah cukup bisa menyebutkan semuanya…”

Lalu kenapa telur? Telur sebagai lambang dari “wiji dadi” atau benih terjadinya manusia, maka proses kehadirannya harus terus dingatkan, supaya kita tahu hak dan kewajiban sebagai manusia. Mengingat manusia adalah makhluk yang istimewa, yang karenanya Iblis dahulu kala diminta Allah untuk bersujud kepadanya.

Janin atau simbolisme telur yang disebut sebagai cikal bakal ini pada mulanya adalah spermatoza yang jumlahnya sekitar 300 juta calon manusia, menurut ilmuwan biologi, kemudian setelah nberjalan sejauh 9 mil menuju ovum yang memiliki autosom X yang selamat hanya 10, dan dalam waktu dua haru setelah keluar dari indung telur hanya selamat satu.

Itu artinya untuk memasuki kehidupan alam kandungan, maka terdapat 300 juta kurang satu yang harus mengalami kematian. Oleh karenanya kita yang sudah terlahir di dunia ini disebut sebagai manusia pilihan, karena proses menuju janin kita disaring dengan ketat dan kitalah yang keluar di muka bumi ini, sehingga sangat naif kalau menyianyiakan kesempatan baik untuk berjuang.

Sungguh seakan ada simpul ikatan makna dan sanad keilmuan dari Kanjeng Sunan Ampel abad 14 itu hadir kembali pada ke Syaikh Ali Jum’ah, ketika beliau menyampaikan mauidlohnya dan mengatakan; “Dua telur yang saya dapatkan ini, akan terus saya pegang erat agar tak hilang dan akan saya bawa ke hotel untuk dimakan dengan sepenuh doa.

Semoga dengan barokahnya Kanjeng Nabi melalui haflah maulid ini, jiwa-raga saya menjadi lebih baik dan diri saya menjadi salah satu penerima berkah pancaran cahaya dari kemilau cahaya-cahaya yang tak pernah padam pada semesta ini. Aku percaya kepada berkah—yang selalu menakjubkan, menakjubkan, dan menakjubkan….” Pungkasnya.

Aguk Irawan MN, santri Alumni Darul Ulum, Langitan. Pernah kuliah jurusan Aqidah-Filsafat di Al-Azhar University Cairo dan Sekolah Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga. Pengajar Antropologi-budaya di STIPRAM Yogyakarta, serta di Ma’had Aly KH. Ali Maksum Krapyak dan STAI Pandanaran Yogyakarta. Buku terbarunya terbit di penerbit Mizan Group; Genealogi Etika Pesantren, Kajian Intertekstual (2018) dan Sosrokartono, Sebuah Biografi Novel (2018).

Tags: Aguk Irawan MNAjaranAl-Azhar MesirBarokahBudayaMaulid NabiSyaikh DR. Ali Jum'ah Muhammad Abdul WahhabTradisi
Share208Tweet130SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Zakky Mubarok
Syiar Islam

Fleksibelitas Ajaran Agama

by liputan9news
July 29, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS Sebagai agama yang membibing umatnya dalam segala aspek kehidupan, Islam dikenal sebagai agama yang memiliki fleksibelitas yang...

Read more
Ketua Umum Pemuda Minang Dilewakan (Dikukuhkan) Jadi Datuk Kepala Suku Kaum Simabua Sulit Air, Cumati, Koto, Pilliang

Kelompok Adat Butuh Dukungan dan Fasilitasi dari Kemenbud dalam Melestarikan Nilai-Nilai Adat dan Budaya

July 11, 2025
Benarkah Berdzikir untuk Menghadirkan Khodam?

Mendeteksi Pemahaman Keagamaan Melalui Tradisi dan Gerakan

May 28, 2025
heru Siswanto

Menghilangnya Budaya Cangkrukan

April 13, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2420
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

740
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Logo JATMAN

Dzikir Sejati tidak Butuh Sorotan Lampu

August 9, 2025
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In