LIPUTAN9.ID – Bani Israil artinya adalah keturunan israel. Israel itu adalah nama bagi Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihis salam. Jadi, bani Israel berarti anak cucunya nabi Ya’qub. Israel itu sendiri adalah bahasa ibrani yang artinya isra = hamba, el = Allah. Jadi Israel berarti Hamba Allah.
Bani Israel juga disebut dengan Ahlul kitab dimana Allah telah telah menurunkan kitab Injil kepada Isa dan kitab Taurat kepada Nabi Musa untuk kaum bani israel.
Selain itu Bani Israel juga disebut dengan kaum ibrani dinisbatkan kepada Nabi Ibrahim al ibrani karena nabi ibrahim adalah seorang yang melintasi sungai termasuk sungai Efrat. Sebagian lain dinisbatkan kepada ‘ibr yakni kakek ke lima Nabi Ibrahim.
Sampai disini menjadi jelas bagi kita bahwa agama yang benar dan yang asal bagi bani israel adalah agama islam. Sebab nabi Ibrahim sampai Nabi Yaqub adalah seorang Rasul yang membawa ajaran Islam. Bahkan tidaklah ada seorang Nabi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad kecuali mereka membawa risalah yang yang sama yaitu mentauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala.
Namun karena kedengkian kaum bani israel Allah telah menutup mata hati mereka sehingga tidak bisa melihat cahaya keimanan yang terang benderang.
Berikut ini adalah sebagian wasiat al Quran kepada kaum bani Israel.
1. Semua Para Nabi Terdahulu membawa misi Tauhid
Allah Berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (Al Anbiyaa’ 21:25)
Dari Nabi ibrahim sampai nabi Ya’qub telah berwasiat kepada putra-putranya agar senantiasa berpegang teguh dengan agama islama.
Allah berfirman:
وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِۦمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.(Al Baqarah 2:132)
Diriwayatkan bahwa seorang Yahudi bertanya kepada nabi Muhammad:
“Bukankah Anda tahu bahwa Yaqub Berwasiat agar keturunannnya memeluk agama Yahudi? ”
Rasulullah kemudian Membantah dengan Firman Allah:
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (Al Baqarah 2:133)
2. Nabi Muhammad sudah tertulis dalam kitab mereka; Taurat dan Injil
Allah berfirman :
ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلْأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُۥ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil..(Al A’raaf 7:157)
Jika mereka mau jujur maka mereka akan mendapati nama nabi Muhammad dalam kitab mereka Taurat dan Injil sebelum nabi muhammad itu sendiri diutus. Bahkan kitab Taurat telah banyak menerangkan sifat nabi Muhammad diantaranya ucapan Ka’ab al-Ahbar, seorang Yahudi yang masuk Islam, sebagaimana tertuang dalam kitab Maulid Diba’i:
« علمني أبي التوراة إلا سفرا واحدا كان يختمه ويدخله الصندوق، فلما مات أبي فتحته فإذا فيه نبي يخرج آخر الزمان، مولده بمكة، وهجرته بالمدينة، وسلطانه بالشام »
“Ayahku mengajariku seluruh isi kitab Taurat, kecuali satu lembar. Ia simpan dan masukkan ke dalam peti. Ketika ayahku meninggal, aku buka peti itu, di dalamnya terdapat satu lembar yang menerangkan seorang Nabi akhir zaman. Tempat kelahirannya di Makkah, hijrahnya ke Madinah, kekuasaannya sampai ke negeri Syam.”
Allah Berfirman:
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”. (Ash Shaff 61:6)
Setidaknya ada beberapa pesan dalam ayat di atas:
Agar Meyakini Bahwa nabi Isa bukanlah Tuhan melainkan seorang utusan.
Nabi Isa membenarkan kitab sebelumnya yaitu kitab Taurat.
Kabar gembira akan datang nabi Akhir Zaman Dengan Nama Ahmad.
4. Ajakan Tauhid kepada Ahlul Kitab
Allah Berfirman:
قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَآءٍۭ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun
(Ali Imran 3:64)
5. Al Quran membongkar kebohongan orang yahudi yang telah menyembunyikan keaslian kitab Taurat
Allah berfirman:
يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ ۚ
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan…(Al Ma’idah 5:15)
6. Peringatan Al Quran kepada Ahlul Kitab
Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ ءَامِنُوا۟ بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُم مِّن قَبْلِ أَن نَّطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَىٰٓ أَدْبَارِهَآ أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّآ أَصْحَٰبَ ٱلسَّبْتِ ۚ وَكَانَ أَمْرُ ٱللَّهِ مَفْعُولًا
Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku. (An Nisa, 4:47)
Dalam Ayat:
أَن نَّطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَىٰٓ أَدْبَارِهَآ
Sebagian ulama menafisiri hukuman secara dhohir seperti akan diputarkan wajahnya ke belakang, atau kelak di akhirat mereka akan di kutuk menjadi monyet. Sebagian lain menafsiri secara maknawi yakni mereka akan dikalahkan oleh orang-orang mukmin dalam medan perang.
7. Perselisihan Ahlul kitab itu didasari oleh kedengkian dan iri hati
Allah berfirman:
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. (Al Imran, 3:19)
8. Al Quran Memutus perselisihan diantara mereka
Allah berfirman:
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَقُصُّ عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَكْثَرَ ٱلَّذِى هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Sesungguhnya Al Quran ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya. (An Naml 27:76)
Disadur dari kitab Bani Israel Fi al Quran wa sunnah karya As syaikh Sayyid Muhammad At Thanthawi, Syaikhul Al Azhar
Ahmad Zaini Aly, Penulis adalah Guru Ngaji Pondok Pesantren Darur Rohman Morombuh Bangkalan