Lombok, Liputan9.id – Penciptaan Nabi Muhammad telah ada jauh sebelum Allah menciptakan Nabi Adam AS, bahkan sebelum penciptaan bumi. Allah menciptakan Rasulullah dengan penciptaan yang sempurna yang dipersiapkan diutus di saat yang tepat sebagai Nabi akhir zaman. Lantas, apakah Nabi Adam juga pernah bertawasul (memohon kepada Allah dengan perantara) kepada beliau?
Dalam kitab Syajarah Al-Kawn Ibnu Arabi yang ditahkik oleh KH Zainul Maarif dijelaskan, siapapun orang yang berlindung di naungan dan syariat Allah akan selamat. Dan siapapun yang berpegang di tali agama Allah akan terjaga. Untuk itulah penting kiranya bagi umat untuk memohon syafaat, salah satunya dengan bertawasul melalui orang-orang saleh. Sebab Nabi Adam dikabarkan pernah bertawasul kepada Rasulullah, maka Nabi Adam pun selamat dari celaan.
Beberapa sumber dan dalil dibawah ini, Al-Qur’an, Al-Hadits, Tafsir Ibnu Katsir, Tarikh Ibnu Ishaq, Tarikh Ibnu Hisyam, Al-Bidayah Wan Nihayah, Qashashul Anbiya Ibnu Katsir, As-Sirah An-Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi, Mafahim Yajib An Tushohhah, Ar-Rukhul Makhtum, dan lain-lain.
https://twitter.com/Liputan9id/status/1576107247897223169?s=20&t=IrnxgkJvI1eLuIRJFnfiJg
1. Abu Lahab bin Abdul Muthalib memerdekakan Tsuwaibah (hamba saya perempuannya) karena gembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awwal Tahun Gajah).
Tsuwaibah merupakan salah seorang budak perempuan Abu Lahab bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Tsuwaibah memiliki peran yang ‘cukup strategis’ ketika Nabi Muhammad saw. baru saja dilahirkan. Dia lah orang yang pertama kali memberikan kabar tentang kelahiran Nabi Muhammad saw. kepada Abdul Muthalib –dimana kakek Nabi itu tengah thawaf di Ka’bah pada saat itu. Dia juga yang mengabari Abu Lahab mengenai kelahiran Nabi Muhammad saw. Abu Lahab kemudian memerdekakan Tsuwaibah karena gembira keponakannya baru saja lahir.
Tidak hanya itu, mengutip buku Sirah Nabawiyah (Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, 2012) Tsuwaibah adalah wanita pertama –setelah Sayyidah Aminah- yang menyusui Nabi Muhammad saw. Sebelumnya, Tsuwaibah juga pernah menyusui Hamzah bin Abdul Muthallib –paman Nabi- dan Abu Salamah bin Abdul Asad Al-Makhzumi.
2. Pendeta Yahudi Madinah berteriak-teriak menyampaikan bahwa di malam ini telah muncul bintang yang dibawahnya ada Ahmad yang tertulis dalam Taurat. (11 malam 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah)
Para Rahib pun ikut menantikan kelahiran manusia agung ini dengan melihat bintang bintang di langit dan bertanya ke setiap orang Arab yang datang ke Syam. Berita akan lahirnya nabi terakhir itu sudah dikabarkan Allah dalam kitab Taurat dan Injil. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ – ٦
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS. As Saf: 6)
Dikutip dari buku Rasulullah Kisah Hidup Sang Pemimpin Umat, jelang kelahiran Nabi SAW, langit dan bumi menyambut dengan gembira. Kelahiran Rasulullah ke dunia ditandai dengan sejumlah peristiwa besar.
3. Perempuan dari Bani Asad meminta untuk dinikahi oleh Sayyid Abdullah bin Abdul Muthallib karena dia melihat sinar dalam diri Sayyid Abdullah. Karena menurut Waraqah bin Naufal (paman si perempuan tsb dan paman Siti Khadijah ra) yang beragama Nasrani ini akan muncul Nabi dari Mekkah. Dan perempuan Bani ‘Asad ini yaqin dari Sayyid Abdullah itu lah Nabi itu akan lahir. (1 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW)
4. Mimpi Raja Rabi’ah bin Nashr dari Yaman yang mengerikan yg kmd ditafsirkan oleh 2 orang Dukun Ahli Nujum yg bernama Syiqq & Sathih bahwa : Yaman akan jatuh ke tangan Bangsa Ethiophia dengan berdarah-darah kmd dikuasai lagi orang Iram bin Dzu Yazan dari Aden Yaman kmd akan hancur krn kedatangan NABI pembawa wahyu dari langit yg menebarkan kebaikan & kesejahteraan. Dan ia adalah keturunan Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhr. Ghalib ini adalah kakek buyut Nabi SAW ke-9. (150 – 200 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW)
5. Ucapan Nabi Isa as kepada Bani Israil yang diabadikan Allah dalam QS 61 Ash-Shaff : 6 bahwa Nabi yang akan datang sesudah dirinya adalah bernama Ahmad (Muhammad) (500 tahun sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW).
وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”
6. Raja Tubba’ dari Yaman yang membuat surat untuk Nabi Akhir Zaman saat di Yatsrib (Madinah). Yang isinya: Berikrar atas kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW dan siap membelanya apabila diberi umur panjang hingga diangkatnya beliau SAW menjadi Nabi dan Rasul. Dan surat tersebut diserahkan kepada Ulama Yahudi Madinah dan terus dipelihara hingga jatuh pemeliharaannya ke tangan Abu Ayyub Al-Anshari ra – Shahabat Nabi dari Kaum Anshar yg rumahnya dipake oleh Nabi SAW saat baru saja sampai Madinah dari perjalanan hijrahnya dari Kota Mekkah, yang kemudian diserahkan kepada Nabi Muhammad SAW. (1000 Tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW).
7. Taurat nya Nabi Musa as mengungkapkan akan datangnya seorang Nabi bernama Muhammad dan diungkapkan pula karakteristik para shahabat dan ummatnya sebagaimana diabadikan dalam QS 48 Al-Fath : 29 (2000 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW).
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.
8. Do’anya Nabi Ibrahim as saat selesai membangun Ka’bah agar di dibangkitkan seorang Rasul yang berasal dari Kota Mekkah yang diabadikan Allah dalam QS 2 Al-Baqarah : 129. (2500 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW).
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ
129. Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
9. Tawassulnya Nabi Adam as saat memohon ampun kepada Allah atas kealfaannya, padahal Nabi Muhammad SAW belum lahir, sebagaimana diabadikan dlm HR. Al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah dengan SANAD SHAHIH, HR Al-Hakim dan HR. Thabrani dalam Syawahidul Haq (6500 tahun sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW).
Oleh : KH. Agus Gustiwang Saputra (Ketua LDNU NTB, Ketua Yayasan Thariqul ‘Izzah Mataram)