• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
KH. Abdul Jalil Mustaqim, Mursyid Thariqah Syadziliyah wal Qodiriyah wan Naqsabadiyah Pondok PETA Tulungagung Jawa Timur

Biografi KH. Abdul Djalil Mustaqim, Ulama Thariqah yang Menjadi Mursyid Sejak Kanak-kanak

January 9, 2025
Khatib: Ustadz Hasan Yazid Al-Palimbangy, M.Ag.

Khutbah Jumat: Menyikapi Musibah

December 11, 2025
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ulil Absar Abdalla (Gus Ulil) saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025). © KOMPAS.com/FIRDA JANATI

Gus Ulil benarkan Gus Yahya Gelar Rapat Pleno Hhari ini, Akankah ada Pjs Rais Aam?

December 11, 2025
Sulaiman Djaya

Menjadi Bermakna Sebagai Manusia

December 11, 2025
Ekspansi Bisnis Skala Besar, Super Holding Sabhumi Barat Basra Buka Tiga Kantor di Kawasan Strategis Surabaya (Foto: MSN/ASR)

Ekspansi Bisnis Skala Besar, Super Holding Sabhumi Barat Basra Buka Tiga Kantor di Kawasan Strategis Surabaya

December 11, 2025
Gus Yahya Hadiri Pertemuan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Gus Yahya Hadiri Pertemuan Komisi Percepatan Reformasi Polri

December 10, 2025
Pimpin PBNU, Kiai Zulfa Janji Normalisasi Organisasi dan Agendakan Muktamar NU.

Pimpin PBNU, Kiai Zulfa Janji Normalisasi Organisasi dan Agendakan Muktamar NU

December 10, 2025
Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

December 10, 2025
Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

December 10, 2025
Walikota Bekasi, memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus JATMAN Kota Bekasi (Foto: MSN/ASR)

Mudir Ali Melantik Pengurus JATMAN Kota Bekasi Masa Khidmat 2025-2029

December 9, 2025
Sulton Mu’minah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta. (Foto: Dok. GP Ansor DKI Jakarta)

GP Ansor DKI Jakarta: Banser Hanya Bertugas Khidmat Jaga Kiai, Tak Terlibat Polemik Terkait PBNU

December 9, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Thursday, December 11, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Tokoh

Biografi KH. Abdul Djalil Mustaqim, Ulama Thariqah yang Menjadi Mursyid Sejak Kanak-kanak

Abdus Saleh Radai by Abdus Saleh Radai
January 9, 2025
in Tokoh
A A
0
KH. Abdul Jalil Mustaqim, Mursyid Thariqah Syadziliyah wal Qodiriyah wan Naqsabadiyah Pondok PETA Tulungagung Jawa Timur

KH. Abdul Jalil Mustaqim (1942-2005), Mursyid Thariqah Syadziliyah wal Qodiriyah wan Naqsabadiyah Pondok PETA Tulungagung Jawa Timur

514
SHARES
1.5k
VIEWS

Tulungagung | LIPUTAN9NEWS

KH. Abdul Djalil Mustaqim adalah putera KH. Mustaqim yang menjadi penerus garis kemursyidan Thariqah Syadziliyah sekaligus Pengasuh Pondok PETA Tulungagung. Ia lahir pada tahun 1942 M.

Sebelum kelahirannya, banyak ulama yang sudah memprediksi bahwa ia akan menjadi ulama besar. Salah satunya KHR. Abdul Fattah Mangunsari Tulungagung yang mengatakan kepada ibunya Nyai Halimah Sa’diyah dengan Bahasa Jawa,

“Nyai, anak yang ada di dalam kandunganmu kelak akan menjadi pakunya tanah Jawa.” ujar KHR. Abdul Fattah Mangunsari Tulungagung.

BeritaTerkait:

JATMAN Akan Menggelar Baiat Syadziliyah Ad Dalhariyyah Watucongol

Ketua PBNU Minta JATMAN Rutin Gelar Diskusi Tasawuf dan Tarekat

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

Kiai Agus Salim: Stop Merasa Hebat, Ini Cara Tarekat Bersihkan Hati dan Meringankan Beban Jantung

Benar saja, tepat di tahun 1947 M, ketika Kiai Abdul Djalil masih berusia 5 tahunan, ia telah di bai’at thariqah oleh Syekh Abdur Rozaq at-Tarmasi Pacitan Jawa Timur.

Pada saat itu, Syekh Abdur Rozaq ingin mengadopsinya sebagai anak, namun sang ibu merasa keberatan. Karena tidak diizinkan untuk mengadopsi, Syekh Abdur Rozaq tetap meminta izin untuk membawa Kiai Abdul Jalil ke suatu tempat.

Menurut cerita Kiai Abdul Djalil, ia dipanggul oleh Syekh Abdur Rozaq berjalan mengelilingi alun-alun Tulungagung, di sinilah ia diba’at.

Setelah dibai’at oleh Syekh Abdur Rozaq, pada usianya ke-11 tahun, ia sudah diajari dan disuruh oleh ayahnya, Kiai Mustaqim untuk menggantikannya membai’at murid-muridnya. Padahal saat itu ia masih hobi bermain layangan dan bercelana pendek. Hal ini terus berlangsung hingga ayahnya wafat pada tahun 1970 M.

Pendidikan Kiai Abdul Djalil

Sejak kecil, Kiai Abdul Djalil dididik langsung oleh kedua orang tuanya. Di samping itu, ia juga belajar ilmu dasar-dasar agama seperti mengaji al-Qur’an, Fiqh, Akhlak kepada KH. Ahmad Suja’i, seorang tokoh agama yang tidak jauh dari rumahnya serta bersekolah di SMDP Tulungagung.

Setelah lulus dari SMDP Tulungagung sekitar tahun 1958, pada akhir 1959 di usianya yang ke-16 tahunan, Kiai Abdul Djalil memperdalam ilmu agama di pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri selama dua tahun di bawah asuhan KH. Achmad Djazuli Utsman, saat itu ia menempati di komplek Darussalam atau komplek “D”.

Selama di pesantren, Kiai Abdul Djalil sangat menghormati dan memuliakan kiainya. Ia memiliki kebiasaan membalikkan terompah kiainya itu, baik ketika berada di rumah atau di masjid.

Sehingga ketika Kiai Djazuli masuk ke rumah atau ke dalam masjid, maka terompah yang semula menghadap ke arah dalam, akan selalu dibalik ke arah luar oleh Kiai Abdul Djalil.

Kebiasaan ini akhirnya dihafal betul oleh Kiai Djazuli, sampai-sampai ketika Kiai Djazuli akan mengenakan terompah dan keadaannya tidak terbalik (tetap mengarah ke dalam), maka ia bertanya kepada santri lain dengan bahasa jawa “Gus Djalil apa sedang pulang?”

Kiai Abdul Djalil juga pernah bercerita bahwa selama menuntut ilmu di sana, setiap kali ia pulang dan akan berangkat kembali ke pondok, ia sering mendengar suara binatang seperti burung, ikan yang mendo’akannya agar diberikan ilmu yang bermanfaat. Kejadian ini terus berlangsung sampai ia mondok di Mojosari Nganjuk.

Setelah belajar ilmu agama di pondok Al-Falah Ploso Mojo Kediri selama dua tahun, tepatnya di tahun 1961, Kiai Abdul Djalil pindah ke pesantren Mojosari Nganjuk di bawah asuhan KH. Manshur yang mana ia merupakan pengganti KH. Zainuddin Mojosari yang terkenal menjadi wali agung.

Selain menjadi santri di Mojosari, Kiai Abdul Djalil juga sempat nyambi kuliah di Jurusan Bahasa Arab IAIN Tulungagung. Namun tidak sampai tuntas karena hanya berlangsung selama dua tahun. Ketika itu, kakaknya, KH. Arif Mustaqim menjadi salah satu dekan di kampus tersebut.

Karamah Kiai Abdul Djalil

Sejak kecil, Kiai Abdul Djalil sudah menampakkan perbedaan dibanding anak-anak lain pada umumnya. Ia dianugerahi Allah terbukanya mata hati (mukasyafah) sehingga ketika menuntut ilmu agama di pesantren Mojosari Nganjuk, ia pernah diperdengarkan suara dari dalam kubur.

Pada suatu hari, Kiai Abdul Djalil sedang melewati pemakaman umum desa tetangga Mojosari. Tiba-tiba ada suara memanggil-manggil namanya, suara itu minta tolong dengan bahasa jawa, “Mbah Djalil kesini, saya minta tolong.”

Kemudian Kiai Abdul Djalil mendekat ke arah sumber suara itu. Ternyata suara tersebut bersumber dari arah makam seorang perempuan yang menyampaikan permohonannya agar kiai berkenan menemui anaknya yang bernama Fulan yang alamatnya desa ini.

“Mbah Djalil, tolong sampaikan kepada anak saya agar mengirimi do’a (selamatan/hajatan) untuk saya, sebab sudah lama ia tidak kirim do’a untuk saya”.

Singkat cerita akhirnya Kiai Abdul Djalil menemui Fulan yang dimaksud si mayit. Setelah diceritakan panjang lebar, terkejutlah si Fulan karena ia merasa memang sudah lama tidak mengirimkan do’a untuk almarhumah ibunya lewat selamatan/hajatan.

Setelah si Fulan mengadakan selamatan untuk ibunya, selang beberapa hari kemudian Kiai Abdul Djalil melewati pemakaman umum itu lagi. Ia dipanggil si mayit yang intinya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan bahwa anaknya sudah berkirim do’a untuknya.

Selain peristiwa di atas, ada peristiwa lain yang diceritakan langsung dari H. Ali Imron bin Ghozali Ringinrejo, Kediri.

Pada suatu hari Kiai Abdul Djalil dan H. Ali Imron sedang menunggu di sebuah gubuk yang disediakan untuk orang-orang yang akan menaiki perahu getek, setelah perahu hampir terisi penuh, si tukang perahu mengajak untuk segera naik perahu, namun ia tidak bersedia seraya berkata,

“Sudah, kamu berangkat saja dahulu, saya nanti saja. Ini, rokok”

Kemudian Kiai Abdul Djalil menyuruh H. Ali Imron untuk memberi sebungkus rokok kepada tukang perahu tersebut. Pada saat perahu sudah di tengah sungai Brantas, barulah Kiai Abdul Djalil mengajak H. Ali Imron untuk menyeberang dengan berjalan kaki sambil membaca shalawat terus-menerus.

Kemudian dua orang itu turun ke sungai dan berjalan ke arah seberang sungai. Kedua kaki Kiai Abdul Djalil dan H. Ali Imron masuk ke dalam air hanya sampai di bawah lutut, padahal kedalaman sungai itu bisa mencapai antara tiga sampai empat meter. Melihat kejadian itu, tukang perahu dan semua penumpang menjadi takjub luar biasa.

Penampilan Sehari-hari Kiai Abdul Djalil

Penampilan sehari-hari Kiai Abdul Djalil selalu rapi, bersih, segar dan ceria. Rambutnya selalu tersisir rapi, serta kumis, kuku, jenggot dan cambang selalu di potong saat panjang.

Kiai Abdul Djalil juga selalu berbau harum, sebab di sakunya selalu terdapat botol kecil minyak wangi. Minyak wangi ini selalu ia usapkan ke telapak tangan dan bajunya. Sehingga, ketika para tamu bersalaman dan mencium tangannya, mereka akan mencium aroma wangi.

Dalam berpakaian sehari-hari, Kiai Abdul Djalil selalu berpenampilan sederhana yakni bersarung, berkopiah hitam dan kaos oblong warna putih atau berbaju koko apabila menemui tamu. Sedangkan saat bepergian biasanya ia mengenakan celana panjang berwarna hitam lengkap dengan alat pinggangnya, kemeja lengan panjang atau pendek yang dimasukkan di dalam celana serta berkopiah hitam.

Namun semua barang yang pakai mulai baju, celana, ikat pinggang, dompet, korek api, arloji, dan alas kaki adalah barang-barang berkualitas tinggi yang tentu saja tidak menggelapkan matanya dari silaunya dunia, karena yang di hatinya hanya ada Allah Swt. semata.

Wafatnya Sang Mursyid

Kiai Abdul Djalil kembali ke hadirat Allah Swt. sekitar pukul 01.30 dini hari, pada Jum’at Wage, Januari 2005. Sebelum wafat, ia mengalami sakit selama tujuh hari dan dirawat di Rumah Sakit ORPEHA, Tulungagung.

Kiai Abdul Djalil di makamkan di dalam kawasan Pondok PETA Tulungagung bersama ayahandanya KH. Mustaqim bin Husain. (ASR)

Sumber: JATMAN
Tags: Hasbulloh MarzukiKH Mahfudz SyafiiKH. Abdul Jalil Mustaqim (1942-2005)KH. Mahfudz Syafi'ieMursyid Thariqah Syadziliyah wal Qodiriyah wan Naqsabadiyah Pondok PETA Tulungagung Jawa TimurNaqsabandiyahQodiriyahSyadziliyahSyekh Mustaqim bin HuseinTasawuf
Share206Tweet129SendShare
Abdus Saleh Radai

Abdus Saleh Radai

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Media Sembilan Nusantara
Agenda

JATMAN Akan Menggelar Baiat Syadziliyah Ad Dalhariyyah Watucongol

by liputan9news
November 19, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) melalui Lajnah Pengkajian Turats Tasawuf dan Sanad Tarekat Idarah Aliyyah JATMAN,...

Read more
Ketua PBNU Minta JATMAN Rutin Gelar Diskusi Tasawuf dan Tarekat

Ketua PBNU Minta JATMAN Rutin Gelar Diskusi Tasawuf dan Tarekat

November 5, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 28, 2025
KH Agus Salim HS

Kiai Agus Salim: Stop Merasa Hebat, Ini Cara Tarekat Bersihkan Hati dan Meringankan Beban Jantung

October 7, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2489
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

758
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Khatib: Ustadz Hasan Yazid Al-Palimbangy, M.Ag.

Khutbah Jumat: Menyikapi Musibah

December 11, 2025
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ulil Absar Abdalla (Gus Ulil) saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025). © KOMPAS.com/FIRDA JANATI

Gus Ulil benarkan Gus Yahya Gelar Rapat Pleno Hhari ini, Akankah ada Pjs Rais Aam?

December 11, 2025
Sulaiman Djaya

Menjadi Bermakna Sebagai Manusia

December 11, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In