Jakarta, LIPUTAN9.ID – Pejabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan Kabupaten Bekasi telah menjadi salah satu destinasi investasi unggulan tertinggi di Indonesia pada bidang sektor industri manufaktur. Sebagai kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, Kabupaten Bekasi memiliki ribuan pabrik maupun perusahaan yang tersebar di beberapa kawasan.
Dani Ramdan menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023, yang dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dengan mengusung tema “Investasi Berkeadilan dan Berkelanjutan”, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (07/12/23).
“Pemkab Bekasi terpilih hadir pada Rakor Nasional Investasi karena memang memiliki tingkat investasi tinggi di Indonesia dan Kabupaten Bekasi dinilai sebagai salah satu destinasi investasi unggulan sebagai kawasan industri terbesar dengan ribuan perusahaan,” tuturnya.
Dani mengatakan, penilaian realisasi investasi tersebut memberikan multiplier effect terhadap sektor lainnya yang akan terus didorong perkembangannya melalui komunikasi intensif dari pemerintah daerah kepada para investor.
“Tantangan saat ini adalah banyak daerah lain yang terus menggenjot investasinya, tapi kami akan terus mendorong komunikasi intensif agar tetap terpelihara sinergitasnya,” katanya.
Di sisi lain, kata Dani, investasi berkelanjutan sangat mempertimbangkan pada harmonisasi faktor lingkungan, sosial dan tata kelola, sehingga penting bagi negara maupun daerah potensial untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan.
Sejauh ini percepatan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi, yakni dalam aspek perizinan pihaknya telah mengajukan program pembentukan Perda atau Proledga untuk membentuk Perda pemulihan investasi dan penanaman modal. Diharapkan tahun depan dapat terwujud sehingga seluruh keperluan perizinan bisa lebih cepat dan efisien.
Begitu pula, ia menjelaskan dari aspek Standar Operasional Prosedur (SOP) integrasi bisa dilakukan lebih optimal tanpa mengurangi aspek pengawasan dan pengendalian. Kedua hal tersebut mampu menjadikan iklim investasi kondusif dan usaha berjalan sesuai kebijakan.
“Dari sisi perizinan kita sudah mengajukan Prolegda semoga tahun depan bisa terwujud, jadi seluruh keperluan perizinan juga bisa lebih cepat,” ucapnya.
Merujuk pada yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo berkaitan dengan transisi menuju ekonomi hijau, Dani menuturkan jika Pemkab Bekasi sepakat beralih ke energi hijau dan mendorong perusahaan maupun usaha lainnya menggunakan solar cell, yang bisa dijadikan bisnis baru.
Upaya tersebut sekaligus memberikan peluang besar pada potensi di sektor energi terbarukan yang harus diikuti dengan skenario dan peta jalan uang jelas, termasuk dalam hal pendanaan dan investasi.
“Kalau green economy kita akan lebih ke energi hijau terbarukan, mendorong juga perusahaan menggunakan solar sell dan ini bisnis baru. Tentu saja, kita juga ada kawasan pertanian yang harus dikembangkan karena termasuk dalam green economy.” jelasnya.
Sementara, Presiden RI, Joko Widodo menekankan semua pihak harus fokus pada investasi yang menggerakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, dan memberikan nilai tambah yang tinggi.
Investasi tersebut bisa dibuktikan oleh dorongan Kepala Daerah yang berperan penting agar investasi diluar Jawa semakin besar dan tugas pemerintah juga untuk menyiapkan dan memeratakan infrastruktur.
“Yang berkaitan dengan pemerataan pembangunan bahwa sekarang investasi di luar Jawa sudah 52 persen, investasi di Jawa 48 persen. Artinya di luar Jawa sudah lebih besar dari investasi yang ada di Jawa. Ini benar,” ujarnya.
Editor: Riduan
Sumber: Prokopim Pemkab Bekasi