Sidoarjo | LIPUTAN9NEWS
Menjadi suatu kewajiban sebagai seorang dosen atau peneliti pada umumnya untuk melakukan riset secara berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan bidang keilmuan dan pengabdiannya di tengah masyarakat. Oleh sebab itu kita perlu mencari sesuatu hal yang dapat digunakan sebagai alat ukurnya. Apakah yang kita lakukan itu dapat dikatakan sebagai riset atau malah sebaliknya. Ingat, Ketidaktahuan kita memahami makna riset menyebabkan kita tidak akan pernah mencapai tujuan dari riset itu sendiri. Dengan Mengetahui makna riset sehingga bisa memperkirakan seberapa besar kontribusi riset yang kita lakukan tersebut.
Memang ada beberapa definisi riset dari beberapa referensi yang ada, yang kemudian kita bisa mencoba mengkombinasikannya menjadi definisi baru agar mudah dipahami, khususnya bagi peneliti pemula. Diantaranya ada yang mendefinisikan riset adalah penyelidikan suatu masalah secara ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan. Ada juga yang mengatakan riset sebagai sebuah cara sistematik untuk mencari jawaban atas sebuah pertanyaan, jika tidak ada pertanyaan maka bukanlah riset. Pada sisi lain ada yang mengatakan riset adalah penggunaan apa yang sudah kita pelajari (atau yang belum) kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan. Bahkan ada yang mengatakan dengan sangat singkat sekali bahwa jika kita mengetahui apa yang sudah kita lakukan maka itu tidak bisa dikatakan sebagai riset.
Sehingga apabila kita memperhatikan secara seksama dari beberapa definisi riset tersebut. Setidaknya ada tiga kata kunci yang dapat dikombinasikan yakni “melakukan suatu kegiatan yang dapat menambah pengetahuan, secara umum berangkat dari suatu masalah keilmuan dan dilakukan dengan metode ilmiah.” Berangkat dari titik pemahaman definisi tersebut kita akan menemukan passion dari riset itu sendiri nantinya. Termasuk tak kalah pentingnya, dalam hal ini yaitu menentukan pilihan trik atau Langkah yang tepat untuk membantu meningkatkan efektivitas riset kita selesai tepat waktu, antara lain:
Langkah Pertama, Brainstorming
Brainstorming, yaitu proses terjadinya eksplorasi dari ide-ide secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan melibatkan tim atau kolega untuk berdiskusi secara terbuka. Dengan tujuan utamanya adalah agar ide-ide yang muncul lebih bervariasi, dapat membantu kita mempersempit fokus penelitian dari topik yang luas menjadi pertanyaan yang spesifik dan lebih relevan, termasuk untuk mengidentifikasi masalah riset yang mungkin belum pernah kita jelajahi sebelumnya. Untuk itu, luangkan waktu yang cukup langkah pertama ini dan mencatat semua ide yang muncul, siapa tahu dari ide-ide tersebut justru menjadi kunci dalam pengembangan riset kita nantinya.
Langkah Kedua, Memilih Sumber Data Berkualitas
Menjadi suatu kata kunci riset, yakni memilih sumber data yang berkualitas akan menentukan kredibilitas riset. Oleh sebab itu, penting untuk memilih sumber data yang terpercaya dan relevan dari berbagai sumber yang ada. Mulai dari jurnal akademik, laporan industri, buku-buku teks, dan publikasi dari berbagai lembaga terpercaya dapat memberikan landasan yang kuat bagi riset kita.
Langkah Ketiga, Mengumpulkan Data Riset Secara Sistematis
Termasuk juga menjadi kata kunci kesuksesan riset adalah Pengorganisasian data yang baik. Yakni, data yang terstruktur dengan baik akan mempermudah dalam melakukan analisis dan menarik kesimpulan yang akurat. Salah satu cara untuk menjaga kerapian data adalah dengan membuat sistem klasifikasi yang jelas dan pastikan bahwa semua data dicatat dengan rinci serta diberi label yang sesuai untuk mempermudah akses ketika kita butuhkan. Untuk itu bisa menggunakan spreadsheet atau perangkat lunak manajemen data untuk menyimpan informasi tersebut.
Langkah Keempat, Menggunakan Metode Observasi
Metode observasi adalah salah satu cara yang efektif untuk mengumpulkan data dalam riset kualitatif. Melalui observasi, peneliti dapat mengamati secara langsung fenomena yang sedang diteliti tanpa intervensi yang berarti. Ini memberikan data yang lebih alami dan autentik, terutama dalam studi kasus, penelitian etnografi, atau studi perilaku.
Langkah Kelima, Menjaga Lingkungan Riset
Kondusifnya lingkungan riset dapat mempengaruhi signifikan terhadap hasil yang kita peroleh. Lingkungan yang bersih, tenang, nyaman dan teratur membantu fokus pada riset dan mengurangi gangguan yang menghambat produktivitas dalam berfikir. Selain itu, pastikan bahwa fasilitas riset, seperti laboratorium atau perpustakaan, memenuhi standar keamanan dan fungsionalitasnya.
Langkah Keenam, Kolaborasi dengan Para Ahli
Adanya kolaborasi dengan para ahli di bidang terkait dapat memperkuat riset kita. Dengan pendekatan multidisiplin akan membawa perspektif baru yang dapat memperkaya penelitian kita nantinya. Konsultasi dengan para pakar di bidang terkait dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan atau kelemahan dalam penelitian yang mungkin terlewatkan. Kolaborasi juga membuka peluang untuk bertukar informasi dan sumber daya yang bermanfaat dalam membangun misi perdamaian dunia melalui riset.
Langkah Ketujuh, Mensosialisasikan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang relevan disosialisasikan kepada semua pihak yang terlibat. Apabila riset tersebut, melibatkan organisasi atau institusi. Sebab adannya SOP yang jelas dan dipahami oleh seluruh tim penelitian dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam proses pengumpulan, analisis data, dan membantu memastikan bahwa semua langkah penelitian dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Sehingga nantinya dapat menjaga integritas dan validitas hasil riset.
Langkah Kedelapan, Memverifikasi dan Validasi Data Riset
Langkah penting yang tidak boleh terabaikan dalam riset adalah verifikasi dan validasi data. Yakni untuk memastikan data yang kita kumpulkan benar-benar akurat dan relevan (sesuai dengan pertanyaan penelitian dan tujuan yang telah ditetapkan). Termasuk juga untuk menjaga kualitas dan kredibilitas riset tersebut. Dengan melakukan pengecekan ulang terhadap data yang telah terkumpulkan, terutama jika data tersebut diperoleh melalui metode yang begitu kompleks, seperti survei atau wawancara.
Langkah Terakhir, Membuat Laporan Riset Secara Komprehensif
Menyusun laporan riset secara komprehensif menjadi langkah terakhir setelah semua data terkumpul dan dianalisis sesuai prosedur. Laporan ini harus mencakup semua aspek penting dari riset, termasuk metodologi yang digunakan, hasil riset, serta interpretasi dan diskusi atas hasil riset, menyertakan saran atau rekomendasi untuk riset lanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih lanjut dalam bidang studi yang kita teliti. Laporan ini harus disusun secara jelas dan mudah dipahami oleh para pembaca, baik dari kalangan akademis maupun non-akademis atau khalayak secara umum.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, mari kita posisikan “Definisi, Passion, dan Efektifitas Riset” menjadi suatu pengetahuan yang utuh sebagai penambahan pengetahuan yang bernilai bermanfaat untuk membangun peradaban dunia. Aamiin…
Dr. Heru Siswanto, M.Pd.I., Ketua Program Studi dan Dosen Tetap PAI-BSI (Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner) Pascasarjana IAI Al-Khoziny Buduran Sidoarjo; Dosen Tetap PAI-Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya; Pengurus LTMNU PCNU Sidoarjo; Ketua LDNU MWCNU Krembung.