JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Founder Owner PT Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy alias Haji Lilur mengungkapkan rasa syukurnya ketika per 1 Agustus Presiden RI Prabowo Subianto memutuskan untuk memberhentikan sementara Ekspor Benih Bening Lobster (BBL) dari Indonesia ke Vietnam.
Bahkan kata Haji Lilur, Presiden Prabowo menarik Otoritas Kewenangan aturan ekspor dari Kementerian KKP (melalui Kepmen KKP No. 7 Thn 2024) menjadi langsung ajan diatu presiden melalui Perpres yang sedang digodok untuk diterbitkan.
Haji Lilur mengabarkan bahwa aturan baru di Perpres tersebut akan melibatkan lintas K/L – Kementerian Lembaga seperti; Kemenkeu, Kemenlu, BPK, KPK, POLRI, TNI, Kejagung, KKP dan Kemungkinan Kemenhan RI.
“Perubahan ini membuat saya lega, karena dengan aturan main yang setara dan obyektif, saya bersama Bandar Laut Dunia Grup akan menjadi raja lobster dunia. Pasar di Vietnam Saya kuasai. Suplai dari Indonesia sedang saya siapkan untuk dihegemoni,” ujar Haji Lilur kepada wartawan Liputan9news, Rabu (03/09/2025).
“Sembilan Belas Bulan waktu Saya tercurah tertumpah untuk berupaya berperan serta mengekspor benih bening lobster (BBL) dari Indonesia ke Vietnam,” imbuhnya.
Selanjutnya, Haji Lilur mengisahkan bahwa selama ini dirinya diprank oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, dikibuli oleh Menteri dari Negara Sendiri:
“Aturan yang dibuat tidak dia patuhi dan semuanya dibuat Gelap. Menteri Gelap,” ucapnya.
Pengusaha dengan tretmark Sang Surya Majapahit itu menuturkan, 10 Hari lagi, 17 Tim BALAD Grup – Direksi dan Karyawan akan bergerak ke Satu Provinsi untuk membuat Tiga Hal:
- Buka Kantor Cabang di Provinsi dan Kabupaten.
- Buka sembilan gudang untuk Penampungan dan Pembelian benih bening lobster (BBL)
- Mendirikan dua ratus Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ribuan Nelayan dan bekerjasama dengan ribuan nelayan dalam wujud menyiapkan ratusan kapal dan alat tangkap BBL secara bertahap.
“Saat Bandar Laut Dunia Grup menata kembali rencana hegemoni Ekspor BBL, saat bersamaan BALAD GRUP akan kembali menata usaha akuakultur di Gugusan Teluk Kangean,” terang pengusaha yang juga pegiat Antikorupsi itu.
Dengan demikian, kata Haji Lilur ketika BALAD Grup fokus di kegiatannya, ia akan kembali memulai menata agenda kerja lainnya yang terbengkalai karena perang panjang dengan mafia Lobster.
Haji Lilur menegaskan, per minggu kemarin, ia sudah mulai kembali menata giat tambang-tambang saya.Seperti rencana awalnya, dari ratusan tambang itulah usaha lainnya akan dibumikan segera.
- Pabrik Rokok Bintang Sembilan (RBS) harus segera dibangun.
- Pabrik beras harus segera dibangun.
- Perkebunan tembakau harus segera dikuasai.
- Pabrik Air mineral harus segera didirikan.
- Dan, perdagangan hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan Budidaya harus segera dilaksanakan.
“Saya bangga dan bahagia, Presiden Republik Indonesia benar-benar berani memberangus Mafia,” Haji Lilur ungkapkan rasa bahagianya.
Katanya, Inilah saatnya bekerja maksimal, kerja jujur dan idealis. Ia sudah memperoleh pendukung utama yaitu, Presiden Republik Indonesia Jend. TNI. Purn. Prabowo Subianto.
“Rencana perjalanan usaha ini saya beri namakan, AKUR AMAT KAU PEDRAS singkatan dari, Akuakultur, Rokok, Air Mineral, Tambang, Kebun, Tembakau, Pertanian, Perdagangan, Beras,” tuturnya.
“Mari bersama cintai Indonesia. Mari bersama bangun jaya Indonesia. Salam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bismillah, Dabatuka, dunia saya taklukkan,” pungkasnya.
























