JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Diberitakan Fars, sumber-sumber lokal Tunisia pada Rabu dini hari 10 September melaporkan serangan udara terbaru Rezim Zionis ke sebuah kapal armada pembawa bantuan untuk Gaza.
“Kapal terbesar Konvoi Sumud kembali diserang sebuah drone kamikaze, sehingga menyebabkan anjungannya terbakar,” lapor al-Jazeera mengutip dari Komite Armada Sumud, Rabu (10/09/2025)
“Kapal asal Spanyol, Alma, yang merupakan kapal terbesar konvoi penerobos blokade Gaza, menjadi target serangan drone saat merapat di pelabuhan Bou Said di Tunisia.” terangnya.
Menanggapi serangan tersebut, Komite Armada Sumud mengatakan,”Kami tetap bergerak menuju Gaza. Kami tidak akan terintimidasi oleh serangan-serangan pengecut ini.” lanjutnya.
Menurut al-Mayadeen, serangan ini terjadi setelah peringatan dari para pakar hak asasi manusia PBB, yang mendesak Otoritas Israel untuk “menghentikan semua ancaman kekerasan” terhadap Armada Global Sumud dan memastikan keselamatan para pesertanya.
“Setiap upaya untuk menghalangi konvoi kapal tersebut akan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan,” kata para pakar. Mereka juga menekankan bahwa upaya tersebut berasal dari kegagalan komunitas internasional untuk mengakhiri blokade ilegal Israel terhadap Gaza.
Konvoi kapal yang berangkat dari Barcelona pada 31 Agustus terdiri dari lebih dari 50 kapal yang mengangkut bantuan, termasuk makanan dan obat-obatan, dengan aktivis dari 44 negara. Kapal-kapal tambahan direncanakan akan berangkat dari Tunisia minggu ini untuk bergabung dalam misi tersebut.
Para pakar PBB juga menyoroti ancaman yang dilontarkan oleh pejabat Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang dilaporkan mengusulkan untuk menahan peserta konvoi kapal di bawah kondisi penjara yang keras dan menyita kapal-kapal mereka. Langkah-langkah tersebut, kata mereka, akan setara dengan “hukuman kolektif, intimidasi, dan pembalasan terhadap pembela hak asasi manusia.”
























