Tunisia, LIPUTAN9.ID – Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menjadi satu-satunya Duta Besar yang diundang dalam peluncuran Komunitas Ibnu ‘Ashur, yaitu komunitas kajian ilmu-ilmu dan tafsir al-Quran di Universitas Zaitunah Tunisia (20/2).
Hadir dalam kegiatan tersebut, para ulama Tunisia, khususnya Prof. Dr. Abdullatif Abou Azizi, Rektor Universitas Zaitunah, Prof. Dr. Hisyam Garisyah, Prof. Dr. Abu Lubabah, dan Syaikh Muhammad Misyfar.
Dubes Zuhairi Misrawi menyampaikan pentingnya gagasan yang memperkuat moderasi beragama. Indonesia dan Tunisia merupakan dua negara yang mempunyai karakter yang sama, karena menjujung tinggi dan menyebarluaskan pentingnya moderasi beragama.
“Pada hari ini, saya sangat senang sekali, karena gagasan ‘Allamah Muhammad Thahir bin ‘Asyur akan terus dikaji dan digali. Gagasan yang menonjol dari ulama besar Tunisia ini tentang pentingnya moderasi beragama dan toleransi beragama. Saya menulis buku tentang al-Quran sebagai kitab toleransi. Buku ini lahir karena terpinspirasi dari gagasan-gagasan cemerlang Muhammad Thahir bin ‘Asyur, yang mengajak kita semua untuk membumikan moderasi, toleransi, dan persamaan”, ujar Dubes RI yang akrab dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama.
Dubes Zuhairi Misrawi juga menegaskan perlunya kajian keislaman terus didorong untuk memberikan pencerahan dan penyinaran bagi masalah-masalah kemanusiaan kontemporer.
“Kita semua harus terus berupaya untuk mencari solusi atas berbagai masalah kemanusiaan yang kita hadapi saat ini, dengan cara mengahdirkan gagasan-gagasan kreatif, inovatif, dan humanis. Salah satunya dengan menghadirkan kembali khazanah dan tradisi yang telah memperkaya khazanah Islam dengan gagasan yang mampu memberikan alternatif bagi kompleksitas dan kemusykilan. Sebab itu, melalui diplomasi moderasi beragama antara Indonesia-Tunisia, kita bisa membangun peradaban kemanusiaan yang adiluhung”, pungkasnya. (Red)