JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Absar Abdalla atau Gus Ulil membenarkan adanya rencana Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menggelar rapat pleno, pada Kamis (11/12/2025). Sesuai dengan surat undangan yang telah tersebar luas sebelaumnya.
“Ya betul. Jam 1 siang. Datang ya,” ujar Gus Ulil, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (11/12/2025).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU versi Gus Yahya, KH Amin Said Husni juga membenarkan adanya rapat pleno yang akan dilaksanakan di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat.
“Ya, betul,” kata Amin, saat dikonfirmasi.
Amin Husni juga menyampaikan surat undangan yang tertulis bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengundang dengan hormat kehadiran Pengurus Besar Pleno (Mustasyar, Pengurus Harian Syuriyah, Awan, Pengurus Harian Tanfidziyah, Ketua Lembaga PBNU, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Badan Otonom NU) untuk hadir dalam Rapat Pleno PBNU.
Tertera dalam undangan dengan Nomor 4803/PB.01/A.I.01.01/99/12/2025 tersebut, yang mengungkapkan bahwa rapat pleno hari ini akan membahas tiga topik.
Pertama, terkait evaluasi program, lalu konsolidasi organisasi, dan penanggulangan bencana.
Diketahui, Gus Yahya menolak pemberhentian dirinya dari jabatan Ketum PBNU.
Dia mengeklaim hanya bisa dicopot melalui forum Muktamar.
Akan tetapi, pada Selasa (09/12/2025) malam, PBNU menggelar rapat pleno di Hotel Sultan, Jakarta, di mana mereka menetapkan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum.
“Penetapan Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU masa bakti sisa sekarang ini Yang Mulia Bapak KH Zulfa Mustofa,” ujar Rais Syuriah PBNU, M Nuh, selaku pimpinan rapat pleno yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (09/12/2025).
Rapat pleno tersebut juga ditolak oleh Gus Yahya yang menyatakan bahwa rapat pleno penetapan Zulfa Mustofa tidak sah dan inkonstitusional.
























