Tulungagung, LIPUTAN9.ID – Pondok Pesulukan Thariqat Agung (PETA) Tulungagung selenggarakan kegiatan Haul Akbar Pondok PETA 2023 dengan mengangkat tema “Jangan Berpaling dari Sesuatu sampai Kau Mengenal Segala Sesuatu”, Minggu (23/07/23).
Sebagai murid sekaligus Imam Khususiyah KH. Agus Salim HS hadir secara khusus dalam gelaran acara tahunan tersebut. Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan pentingnya haul guru dan dalil haul terdapat dalam Al-Qur’an.
Kiai Agus Salim, Ketua Umum Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) itu mengatakan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang menegaskan tentang peringatan kelahiran, kematian para nabi dan rasul.
Kiai Agus Salim lalu mengutip sebuah ayat Al-Qur’an dalam surat Maryam yang berbunyi:
وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا ࣖ
Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.
“Ayat tersbut mengisyaratkan bahwa sebuah penghormatan dari Allah kepada Nabi Yahya bin Zakariya. Lalu mengistimewakannya dengan ungkapan Salam Sejahtera untuknya. Karenanya Allah berfirman Wa salāmun ‘alaihi yauma wulida wa yauma yamụtu wa yauma yub’aṡu ḥayyā. Artinya Allah memberikan ucapan selamat, salam sejahtera atau penghormatan atas kelahiran Nabi Yahya,” kata Kiai Agus.
Kiai Agus juga menyampaikan bukan hanya penghormatan saat dilahirkanm tapi saat di matikan dan dibangkitkannya kelak di waktu kebangkitan semua manusia,” terang Kiai Agus saat ditemui setelah ziarah ke Makam Syeikh Mustaqim bin Husein. di Pondok PETA Tulungagug, Minggu (23/07/23).
Selain itu, Kiai Agus juga menyampaikan ayat yang sama dalam surat Maryam di ayat 33 yang menjelaskan tentang:
وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.
“Maksud kalimat “Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku” adalah keselamatan dari Allah kepada Nabi Isa as. Kemudian kalimat ‘pada hari aku dilahirkan’ adalah keselamatan ketika dilahirkan dan menjalani hidup di dunia. Kemudian kalimat ‘pada hari aku meninggal’ maksudnya di alam kubur. Sedangkan kalimat ‘dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali’ maksudnya adalah ketika di akhirat. Karena sebagaimana semua manusia, Nabi Isa as. juga pasti akan melewati tiga fase ini, yaitu hidup di dunia, mati di alam kubur, lalu dibangkitkan lagi menuju akhirat. Dan, Allah memberikan keselamatan kepada beliau di semua fase ini,” terang Kiai Miftach lebih lanjut.
Oleh karena itu, dua ayat di atas menggambarkan bahwa Allah memberikan ucapan selamat saat Nabi Yahya dan Nabi Isa dilahirkan (Maulid). Dan ucapan saat mereka di matikan, sebagaimana amaliah Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah disebut (haul).
“sekali lagi, dua ayat diatas adalah dalil perayaan maulid dan haul dari para Nabi. Lantas kita juga harus mengetengahkan bukti atas diperbolehkannya melakukan peringatan haul para ulama. Salah satu ayat yang bisa dijadikan bukti dan dalil adalah ayat lain dalam surat Maryam yang bunyinya, ‘Ważkur fil-kitābi maryam, iżintabażat min ahlihā makanan syarqiyyā’, yang artinya ‘Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.” (QS Maryam: 16),” tutur Kiai Agus yang juga Rois Idarah Syu’biyah JATMAN itu.
Karena itu, sebagai warasahnya para nabi dan para rasul Haul guru sangat penting buat kita. Khususnya haul Mbah Yai Mustqam bin Husein Musryid Thariqah Pondok PETA Tulungagung.
“Haul guru adalah kebutuhan kita, apa pun kondisi dan keadaanya sebisa mungkin kita dapat menghadirinya. Intinya adalah ziarah dan bertawashul pada shohibul haulnya, menjadikan halnya guru adalah kita.” tutur Kiai Agus. (ASR)