KABUPATEN BEKASI | LIPUTAN9NEWS
Kang Dedi Mulyadi (KDM) Gubernur Jawa Barat menghadiri acara Tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-75 yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi, Komplek Pemda Bekasi Cikarang Pusat pada Jumat (15/08/2025).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-75, disambut langsung oleh Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang didampingi Wakil Bupati Asep Surya Atmaja dan Bupati Purwakarta dengan sambutan hangat dan bersahaja.
Ade Kuswara Kunang dalam sambutannya, berkomitmen untuk memajukan Kabupaten Bekasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sarana prasarana dan infrastruktur.
“Alhamdulillah pada 100 hari kerja, kami dapat mengoptimalkan apa yang menjadi kebutuhan daerah Kabupaten Bekasi, salah satunya pengembalian fungsi lahan sesuai peruntukannya,” ujarnya diahadapan KDM, Anggota DPRD dan tamu undangan.
Ade Kunang menyebutkan, sebanyak 11 ribu bangunan telah ditertibkan. Untuk selanjutnya pembenahan akan difokuskan pada fasilitas yang dibutuhkan masyarakat Bekasi, seperti memperluas ruang terbuka hijau untuk menjaga kestabilan lingkungan.
Sementara itu. dalam sambutannya, Kang Dedi Mulyadi (KDM) memuji langkah tegas Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang yang berani mengambil sikap mengembalikan fungsi bantaran sungai yang dipenuhi bangunan liar (bangli) yang dibangun tanpa ijin, sehingga bisa menata kembali kepada fungsi awalnya.
“Di tengah orang senang terhadap popularitas yang mengabaikan aspek-aspek yang bersifat identitas, Bupati Bekasi berani mengambil risiko untuk bertentangan dengan arus,” pujian KDM terhadap Bupati Bekasi.
KDM menyebutkan, Bupati Ade Kunang ingin mengembalikan Kabupaten Bekasi pada jati dirinya. Memiliki areal industri, persawahan, dan sungai-sungai yang jernih. Memiliki hamparan bangunan yang tertata dan beridentitas.
“Karena pembangunan yang tertata dan beridentitas akan melahirkan kemakmuran,” ucapnya bersemangat.
Akan tetapi sebaliknya, lanjut KDM, pembangunan yang hanya mementingkan ekonomi dengan mengabaikan ekosistem lingkungan, tata guna air dan tata guna tanah, maka yang terjadi adalah kekacauan lingkungan.
KDM menuturkan, Kabupaten Bekasi mempunyai cerita sejarah panjang mulai dari sejarah Kerajaan Tarumanagara yang kekuatannya berada di daerah aliran sungai.
“Maka kalau mau mengembalikan kejayaan Bekasi, kembalikanlah kepada fungsi-fungsi sungai, yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik dan tidak boleh ada lagi yang membuang limbah ke sungai,” tuturnya.
Menurutnya, semua itu merupakan bagian dari upaya membangun rangkaian peradaban. “Jangan hanya terpaku menghitung angka pendapatan dan belanja semata, tetapi juga perlu membangun harmoni yang berlandaskan nilai silih asah, silih asih, dan silih asuh,” pungkasnya.























