Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Kongres XIII Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) tahun 2024 siap dilaksakan. Izin ‘Keramaian” dari Kepolisian Republik Indonesia, bernomor SI/1110/XII/YAN.2.1/2024/BAINTELKAM, Kamis (12/12/2024) kemarin sudah terbit.
Seluruh Idarah Wustha dan Syu’biyyah dan ribuan nahdliyin dipastikan ikut hadir mensukseskan acara yang berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu 21 s/d Ahad 22 Desember 2024 itu.
“Mohon doanya. Semoga acara ini berkah untuk semua,” demikian disampaikan KH Prof Ali Masykur Musa, Ketua Organizing Committee (OC) dilansir dari Duta.co, Jumat (13/12/24).
Seperti kita ketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi telah mengeluarkan surat keputusan (SK) perihal struktur kepanitiaan Kongres JATMAN tahun 2024. SK tersebut ditetapkan di Jakarta dan berlaku mulai Selasa, 4 November 2024.
SK ini diteken Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf.
Dalam SK Nomor 3010/PB.01/A.II.01.33/99/12/2024 itu, PBNU menunjuk KH Anwar Iskandar sebagai Steering Committee (SC) dan KH Prof Ali Masykur Musa sebagai Organizing Committee (OC). Selain itu ada penasehat KH Afifuddin Muhajir, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, KH Akhmad Said Asrori, H Saifullah Yusuf. Juga ada nama Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi, gubernur terpilih Jawa Tengah.
Seperti diketahui kepengurusan JATMAN masa khidmah 2018-2023, telah berakhir lama. Para Mursyid tarekat dan Pengurus Idarah Wustho JATMAN yang tergabung Forum Mursyidin Indonesia (FMI) menggelar pertemuan penting membahas tentang kepengurusan JATMAN. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lalu membekukan organisasi yang dipimpin Habib Luthfi Ali bin Yahya itu.
Ketua FMI Prof KH Abdul Hadi Muthohar, saat itu menjelaskan, para mursyid tarekat dari berbagai daerah tersebut berkumpul di Unwahas (Universitas Wahid Hasyim) Semarang, karena ingin ada pembenahan organisasi sebagai Badan Otonom (Banom) PBNU. Pada awalnya, menurut dia, para kiai dan mursyid tarekat merasa prihatin dengan keadaan organisasi JATMAN.
Karena, status Habib Luthfi sebagai Rais Aam JATMAN sudah demisioner, maka, pembenahan harus segara dilakukan.
“Jadi latar belakangnya ini karena kita ingin adanya pembenahan organisasi, agar JATMAN ini kembali ke khittahnya sebagai Banom NU,” ujar Kiai Abdul Hadi kepada Republika.co.id, Ahad (1/12/2024).
Menurut dia, desakan untuk segera menyelenggarakan Muktamar JATMAN muncul karena melihat adanya ketidakcocokan antara keberlangsungan JATMAN dengan peraturan-peraturan yang ada, seperti AD/ART.
“Kalau AD-ARTnya kan cuma lima tahun sekali,” ucap dia.
Ikhtiar PBNU memperkuat status JATMAN dengan menggelar kongres ini, mendapat apresiasi jamaah. Menurutnya jagat jamaah tarekat NU ini, perlu mendapat legitimasi konkret dari PBNU.
“Saya haqqul yaqin ada jalan terbaik, kami sangat setuju dengan Kiai Ali Masykur, semoga kongres ini membawa berkah untuk semua, amien,” tegas salah seorang jamaah tarekat dari Jombang, Jawa Timur kepada duta.co, Jumat (13/12/24). (MFA)