Mojokerto, Liputan9.id – Dalam gelaran Musyawarah Nasionala (Munas) tahun 2022, di wisata pendidikan Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, (23/09/2022), dimeriahkan dengan lantunan shalawat bersama Habib Anis Syhab dan KH. Agus Salim HS dari Jakarta.
Acara JRA bershalawat dihadiri juga oleh pembina JRA Gus Allama Alaudin, Ketua JRA Gus Wahab, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH. Asep, wakil Bupati Mojokerto Gus Bara, Gus Hendra, Anggota DPRD Kabupaten Bwkasi, para peserta munas JRA, dan masyarakat daerah Pacet dan sekitaranya.
Dalam sambutannya Habib mendoakan para hadirin dapat syafaat Rasulallah.
“Yang jomblo dapat jodoh, yang sudah berkeluarga keluarganya sakinah, yang pacaran cepat putus, yang niat nikah diijabah,” ujar habib Anis.
https://twitter.com/Liputan9id/status/1574297565264084993?s=20&t=XicrT-oo2VefA5PxZAwGtQ
Sementata itu, KH. Agus Salim HS Pembina JRA, dalam ceramahnya mengajak seluruh jemaah hadirin untuk senantiasa bershalawat dengan penuh rasa cinta kepada Rasulallah SAW.
“Alhamdulillah kita beruntung, kita bersyukur, di majelis yang mulia ini dihadiri oleh cucu Rasaulillah SAW, mudah-mudahan dengan washilah hadirnya beliau kita mendapatkan syafaat dari beliau Rasul kelak di hari kiamat,” ucap Kiai Agus.
Selanjutnya, Kiai Agus memulai ceramhnya dengan membacakan ayat suci Al-Qur’an. “Untuk keberkahan acara ini saya akan bacakan ayat Al-Qu’an,” katanya.
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ – ٢
Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Ayat ini adalah paradigma bahwa agama islam itu agama yang sempurna dan paripurna. Bahwa dalam agama islam itu mengandung tiga aspek ilmu yang wajib kita ketahui dan harus dipejari.
“Pertama aspek aqidah, yakni diutusnya Rasulallah untuk mengenal Keesaan Allah (tauhid) untuk memperkenalkan laa ilaaha illallah muhammadurrasulallah, kedua tazkiyatun nafs, yaitu pembersihann jiwa dengan thoriqoh atau taswuf yang isinya adalah akhlak, ini penting. Lalu yang ketiga adalah syariat, Rasulallah mengajarkan Al-Qur’an dan hikmah,” papar Kertua Umum Lembaga Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) itu.
Terus Kiai Agus menceritakan perilaku bangsa quraish yang paganis, hedonis, sadis dan biadab. Pada masa pra islam atau sebelum diutusnya Rasulallah.
“Bangsa quraish suka menyembah benda mati, mabok-mabokan, memperkosa, mengubur anak perempuan bunuh pendam, kalo lahir anak laki-laki pesta pora. Inilah kelakuan bangsa kafir qurais sebelum Rasulallah diutus,” cerita mantan Ketua Lembaga Dakwah PBNU tersebut.
Maka dalam dua puluh tiga tahun dakwah Rasulallah telah berhasil menanamkan aqidah ditengah-tengah kaum kafir quraish. Imbuhnya. (ASR)