Bondowoso | LIPUTAN9NEWS
Dalam buku saya yang berjudul Kelahiran dan Kewafatan Nabi yang Tidak Diketahui, dijelaskan bahwa penentuan hari pelaporan amal manusia memiliki kaitan yang erat dengan hari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Allah memilih hari Senin sebagai hari pelaporan amal sebagai bentuk penghormatan terhadap hari kelahiran Nabi yang mulia.
Namun, penentuan ini tidak serta merta berlaku bagi hari penciptaan air mani. Allah, dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya, memilih hari Kamis sebagai hari penciptaan air mani, dan sekaligus sebagai hari pelaporan amal manusia. Meski Nabi Adam a.s. diciptakan pada hari Jumat, manusia yang hidup saat ini tidak langsung diciptakan dari tanah, melainkan melalui proses penciptaan air mani. Hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi menegaskan:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: “Amalan-amalan manusia dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalku dihadapkan saat aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747, hadis hasan ghorib)
Hadis ini menjelaskan bahwa amal manusia dilaporkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Rasulullah ﷺ menyukai jika amal beliau dihadapkan saat beliau berpuasa, sehingga beliau sering melaksanakan puasa pada kedua hari tersebut.
Penentuan hari Senin sebagai hari pelaporan amal ternyata juga bertepatan dengan hari kelahiran Nabi ﷺ. Dalam hadis riwayat Abu Qatadah Al-Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya: “Hari itu adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus sebagai rasul, atau hari diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim no. 1162)
Dari sini, dapat dipahami bahwa ada dua alasan utama Nabi ﷺ menyukai puasa pada hari Senin yaitu hari tersebut adalah hari kelahiran beliau dan juga hari pelaporan amal manusia. Berangkat dari sini, maka tidak ada salahnya jika saya menghubungkan hari kamis sebagai hari kelahiran manusia, yang saat itu masih berupa air mani.
Dengan kata lain, hari Kamis juga memiliki keistimewaan sebagaimana hari senin. Jika hari senin adalah kelahiran Nabi maka hari kamis adalah hari diciptakannya air mani, yang mana air mani tersebut merupakan awal dari proses penciptaan manusia yaitu anak cucu keturunan Adam. Allah sengaja tidak memilih hari Jumat sebagai hari pelaporan amal karena keturunan Nabi Adam a.s. yang hidup sekarang ini tidak diciptakan dari tanah melainkan dari air mani.
Oleh karena itu, bagi yang ingin berpuasa pada hari kelahirannya, cukup berpuasa pada hari Kamis. Sebab, pada hari inilah proses penciptaan keturunan manusia dimulai. Dan mungkin itulah sebabanya kenapa Nabi suka puasa hari senin dan kamis, selain karena hari pelaporan amal manusia, kedua hari tersebut ternyata merupakan hari Nabi dilahirkan yaitu senin dan hari diciptakannya air mani yaitu hari kamis.
Dengan demikian, jelaslah bahwa hari Kamis memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Hari ini tidak hanya dianggap sebagai hari penciptaan air mani, tetapi juga sebagai hari dihadapkannya amal manusia kepada Allah. Hal ini mengajarkan kepada kita pentingnya memperhatikan hari-hari tersebut, baik dari sisi ibadah maupun pemahaman mendalam tentang proses penciptaan manusia.
Mohammad Yazid Mubarok, Penulis Buku Kajian Ilmu as-Sa’ah