Jakarta, LIPUTAN 9
Memasuki tahun 2024, suhu politik makin memanas, bahkan tidak sedikit, caci maki, ujaran kebencian dan berita-berita hoax mengotori atmosfer di media sosial. Hal itu membuat Katib Syuriah PWNU Jakarta, KH Lukman Hakim Hamid, lewat pesan Whattappsnya merasa prihatin, dilansir dari suara Betawi, Selasa (02/01/24).
Menurut Kiai Lukman, siapapun dijamin kebebasannya oleh Undang-undang untuk memilih caleg, partai atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang sesuai dengan nuraninya.
“Namun kebebasan tersebut harus dibarengi dengan kesadaran untuk mensukseskan Pemilu 2024 yang demokratis, Jurdil, transparan, damai dan kondusif,” paparnya.
Kiai Lukman, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap Jakarta ini, menghimbau kepada warga NU di Jakarta untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi kepada masyarakat.
“Saya berharap agar Warga NU di Jakarta berpartisipasi di dalam Pemilu ini dan tidak golput serta menggunakan hak pilihnya dengan sebaik mungkin dengan menghindari politik uang,” ujar ulama Betawi yang juga Ketua Dewan Fatwa DPW Pecinta Tanah Air (Petanesia) Jakarta ini.
“Saya Menghimbau kepada Masyarakat untuk dengan suka rela mengawasi jalannya proses Pemilu ini agar betul-betul demokratis, Jurdil dan transparan, di mana netralitas aparat terjaga dengan baik,” imbuhnya. (L9/HZ)