Tunisia, LIPUTAN9.ID – Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tunisia mendukung dan mendorong kerjasama Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan salah satu kampus Islam tertua di dunia, Universitas Zaitunah, Tunisia. Hadir dalam menandatanganan kerjasama tersebut, Dr. H. Syarif, Rektor IAIN Pontianak; Prof. Dr. Abdul Latif Bouazizi, Rektor Universitas Zaitunah, dan Zuhairi Misrawi, Duta Besar Republik Indonesia (16/5/23).
Dalam kerjasama tersebut, Dubes Zuhairi Misrawi mendorong dan mendukung sepenuhnya inisiatif IAIN Pontianak untuk membuka Program Internasional, yaitu Fakultas Studi Islam yang di dalamnya mengembangkan Kajian Maqashid al-Syariah, yang merupakan ciri khas Universitas Zaitunah.
“Saya mendukung inisiatif IAIN Pontianak membuka program internasional yang secara khusus menitikberatkan pada Kajian Maqashid al-Syariah dan pemikiran ‘Allamah Muhammad Thahir bin ‘Asyur. Nanti kurikulum disesuaikan dengan kurikulum Universitas Zaitunah dan juga mengundang para Guru Besarnya untuk mengajar di IAIN Pontianak. Hal ini dalam rangka mendorong agar IAIN Pontianak mendunia dengan melakukan kerjasama dengan salah satu kampus tertua dunia, yang melahirkan sosok Ibnu Khaldun, ‘Allamah Thahir bin ‘Asyur”, ujar Dubes RI kader PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak menyambut positif usulan tersebut dan segera direalisasikan, karena saatnya perguruan tinggi Islam menjadi kawah candradimuka lahirnya para ulama dan cendekiawan Muslim.
“Kita mempunyai banyak pesantren yang siap untuk dididik untuk menjadi ulama dan cendekiawan di masa mendatang,” paparnya.
Sebab itu, IAIN Pontianak akan merealisasikan program internasional Fakultas Studi Islam tersebut. Nanti bahasa pengantarnya: Arab, Inggris, dan Perancis.
“Saya melihat langsung pendidikan tinggi di Tunisia mempunyai keunikan dan keistimewaan tersendiri, karena mampu menggabungkan antara dimensi tradisi dan modernitas. Mereka menguasai kitab-kitab kuning, dan mampu beradaptasi dengan kajian-kajian modern-kontemporer. Di samping itu, kerjasama dengan Universitas Zaitunah dilakukan dalam sektor riset bersama dan tukar-menukar guru besar. Saatnya IAIN Pontianak mendunia”, ujarnya. (red)