Jakarta, Liputan9.id – 1.000 beasiswa Non-Gelar untuk guru agama telah disiapkan oleh Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Beasiswa Non-Gelar tersebut dibuka untuk guru agama, pengawas pendidikan agama serta pengembang teknologi pembelajaran dan pegawai Kementerian Agama.
Anna Hasbie selaku Juru Bicara Kementerian Agama mengatakan bahwa program beasiswa Non-Gelar untuk guru agama merupakan bagian dari program Beasiswa Indonesia Bangkit.
Adapun masa pendaftaran untuk angkatan pertama Kemenag RI telah menyiapkan kouta sebanyak 1.000 peserta.
“Untuk angkatan pertama, kami siapkan 1.000 kuota beasiswa non-gelar untuk tahun 2022. Ini menjadi bagian dari program Beasiswa Indonesia Bangkit,” terang Juru Bicara Kementerian Agama di Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Kata Anna, program Non-Gelar itu mengusung tema ‘Peningkatan Kompetensi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan’. Yang memiliki tujuan untuk memberikan penguatan penguasaan teknologi bagi para penerima beasiswa untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran modern.
Dengan adanya program seperti di atas diharapkan dua indikator yang dicanangkan bisa tercapai oleh penerima beasiswa Non-Gelar.
Dari kedua indikator tersebut, pertama, diharapkan peserta program memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan memanfaatkan kerangka kerja TPACK (Technology, Pedagogy, and Content Knowledge) untuk merancang dan mengembangkan model pembelajaran modern abad 21.
Kedua, peserta program memiliki kompetensi keterampilan literasi teknologi dan sertifikasi penguasaan teknologi pendidikan untuk merancang dan menerapkan pembelajaran modern abad 21.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah menambahkan, jadwal program perkuliahan akan berlangsung selama tiga bulan.
Sangat beruntung para penerima beasiswa non-gelar karena biaya SPP serta Sertifikasi L1 dan L2 ditanggung oleh Program Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama.
Selain mendapat keringanan pembayaran SPP, para penerima beasiswa Non-Gelar juga mendapat tunjangan hidup dan biaya kouta internet sebesar 150 ribu rupiah.
“Setiap bulan, peserta program akan mendapat beasiswa berupa biaya hidup sebesar satu juta empat ratus ribu rupiah dan bantuan biaya paket data sebesar seratus lima puluh ribu rupiah,” jelasnya.
“Evaluasi peserta dilakukan setiap akhir bulan untuk melihat tingkat keaktifan dan pencapaian. Jika tidak memenuhi minimal 70 % maka beasiswa akan dihentikan dan diberikan sanksi administratif,” sambung Amrullah.
Cara Mendaftar
Untuk mendaftar Beasiswa Non-Gelar untuk Guru Agama, silahkan KLIK disini atau pencet tautan gambar berikut ini. (*)
Sumber: kemenag.go.id
I bagus sekali program ini utuk peningkatan pengetahuan guru ..semoga bisa masuk Aamiin
terima kasih
jempol
mantaps