Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Kontrak Shin Tae-yong (STY) dengan PSSI seharusnya baru berakhir pada 30 Juni 2027. Meski begitu, sejak Desember 2024 lalu, isu pemecatan terhadap STY mulai bergulir.
Saat itu muncul desakan agar STY dipecat buntut kekalahan timnas Indonesia dari timnas Filipina dalam laga kandang di ajang Piala ASEAN—dulu disebut AFF—dengan skor 0-1.
Kekalahan itu menyebabkan Indonesia gagal menembus babak semifinal.
Usai laga, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan dia akan mengevaluasi STY. Kekalahan timnas Indonesia itu memancing aneka tanggapan di media sosial, di antaranya narasi pemecatan STY.
Di sosial media seperti X, muncul tagar #STYOut dan #STYTanpaDiasporaNol.
Belakangan isu pemecatan semakin merebak setelah media Italia, Tuttosport, memberitakan isu niat Erick Thohir mengangkat pelatih Eropa.
Anggota Exco PSSI, Khairul Anwar sempat juga mengutarakan salam perpisahan kepada STY, pada Minggu (05/01) lewat akun Instagram-nya.
“Terima kasih Shin Tae-yong atas kebersamaannya selama ini. Kamu tetap menjadi bagian sejarah transformasi sepak bola Indonesia,” tulisnya dilansir dari bbc.com, Senin (06/01/2025).
Tetapi Khairul Anwar diberitakan mengubah akun-nya menjadi private setelah pernyataannya itu dikutip salah-satu media.
Pada Minggu (05/01/2025), anggota Exco PSSI lainnya, Vivin Cahyani mengungkap belum ada keputusan final mengenai nasib STY.
Vivin menyebut PSSI terbuka dengan “berbagai opsi” agar timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026.
STY ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia oleh PSSI pada 8 Januari 2020. Selain melatih timnas senior, STY ditugasi untuk menangani timnas kelompok umur U-20 dan U-23.
Merujuk situs penyedia data sepakbola Transfermarkt, STY membukukan 26 kemenangan bersama timnas senior, 17 kekalahan, 14 imbang. (HAZAT)