Cirebon | LIPUTAN 9 NEWS
Ketua Steering Committee (SC) Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU), KH Imam Jazuli, meyakini mayoritas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jawa Barat mendukung MLB NU, meskipun sebagian kecil pengurus secara terbuka menolak.
Dari 27 PCNU di Jawa Barat, Kiai Imam menyebut hanya 8 yang menolak MLB NU, sementara 19 lainnya belum memberikan pernyataan resmi.
Kiai Imam Jazuli menduga, penolakan yang muncul disebabkan oleh adanya tekanan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Yang menolak MLB hanya 8 PCNU, sedangkan 19 lainnya tidak hadir dalam konferensi pers. Bisa jadi, mereka mendukung MLB NU, hanya saja belum menyampaikan pernyataan resmi,” ujarnya dalam keterangannya kepada media, pada hari Jumat (13/09/24).
Kiai Imam Jazuli juga menyebutkan, bahwa keresahan terhadap kepemimpinan PBNU di bawah KH Yahya Cholil Staquf meluas di kalangan pengurus NU, terutama di tingkat cabang.
Kemudian, Kiai Imam Jazuli meyakini keresahan ini mendorong banyak PCNU di Jawa Barat secara diam-diam mendukung MLB NU.
“Mungkin PWNU Jabar dan PCNU yang menolak sebenarnya juga berada di bawah tekanan PBNU.” ungkapnya.
“Ada kemungkinan di hati mereka sebenarnya sejalan dengan kami,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data dukungan terhadap MLB NU melalui hotline pengaduan yang dibuka untuk seluruh pengurus NU di dalam dan luar negeri.
Kiai Imam Jazuli menegaskan, persiapan pelaksanaan MLB NU sudah matang, dengan segala kebutuhan peserta, termasuk akomodasi dan transportasi, sudah disiapkan oleh tim yang dipimpin oleh KH Imam Baihaqi.
“MLB NU ini bukan keinginan pribadi kami, tetapi merupakan aspirasi dari kalangan struktural dan kultural NU yang resah dengan kepemimpinan PBNU saat ini. Kami hanya fasilitator,” ujar dia.
Ia juga memastikan bahwa panitia MLB NU siap memberikan pelayanan terbaik kepada peserta dan menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan dukungan pengurus yang khawatir akan pemecatan atau karaterisasi oleh PBNU.
Sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cirebon Raya Plus secara tegas menolak gerakan MLB NU.
Dalam konferensi pers pada Rabu (11/09/24), Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie menegaskan, bahwa gerakan tersebut tidak mendapat restu dari tokoh pesantren besar di wilayah Cirebon, seperti Pesantren Babakan, Kempek, Buntet dan Gedongan.
“Kami tegaskan, tidak ada restu dari sesepuh pesantren terkait kegiatan MLB NU ini.” jelasnya.
“Jika ada yang hadir, itu atas nama pribadi, bukan institusi pesantren,” sambung KH Aziz.
KH Juhadi Muhammad, Ketua PWNU Jawa Barat, turut memperkuat pernyataan KH Aziz, dengan menyatakan bahwa seluruh PCNU di Jawa Barat menolak MLB NU.
Jauh dari penolakan itu, puluhan kiai dan ulama dari berbagai daerah di Indonesia sebelumnya menggelar Konsolidasi Nasional Presidium MLB NU di Kabupaten Cirebon pada 8-9 September 2024.
Konsolidasi ini dilakukan di tengah meningkatnya kritik terhadap kepemimpinan PBNU.
Mereka menuding PBNU melanggar ‘Khittah Nahdliyyah’ dan melakukan intervensi terhadap Pansus Haji DPR RI, serta mengubah arah organisasi menjadi lebih korporatis.
Ketua OC Presidium MLB NU, KH Imam Baihaqi, mengatakan, bahwa gerakan ini terbentuk atas dasar “Amanat Bangkalan” yang disepakati pada Agustus 2024 dan telah mendapatkan dukungan dari berbagai pesantren serta pengurus NU di seluruh Indonesia. (Ai)