Kediri, Jawa Timur, LIPUTAN 9
Dewasa ini ramai sekali pernyataan dan tanggapan terhadap status PKB dalam NU. Apalagi stelah Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Deklarasi sebagai pasangan Capres-Cawapres bersama Anies Baswedan di Surabaya, Sabtu (02/09/23) lalu.
Sebelumnya, terkait PKB dan NU telah ditegaskan oleh Pengaush Pondok Pesantren Al-Falah Ploso kediri KH. Nurul Huda Djazuli yang mengatakan PKB dan NU adalah Huwa Huwa.
“PKB dan NU adalah Huwa Huwa Artinya artinya sama. PKB ya NU, NU itu ya PKB walaupun simbolnya berbeda tapi hakikatnya tetap sama,” dawuhnya seperti dalam postingan DPP PKB di aku twitter resminya, Selasa (05/09/230.
Postingan tersebut memuat potongan video pendek ceramah KH. Nurul Huda Djazuli dalam suatu acara Haul Pondok Al-Falah Ploso yang dihadiri Buya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj.
“Waingkana kadzalik, hakikatnya ‘huwa-huwa’. PKB ya gandeng NU, NU ya mikirin PKB,” tuturnya.
Lebih jauh, Kiai Nurul Huda menegaskan jangan sampai menganngap PKB sebagai mushunya NU.
“Jangan dianggap, PKB itu musuhnya NU. Kalau seperti itu ngak bagus,” tegasnya.
Hal senada juga ditegaskan oleh Imam Jazuli bahwa Mau disangkal bagaimanapun juga, PKB tetap jadi alat politik Warga NU.
“Kemenangan PKB juga akan menjadi kemenangan untuk pesantren dan Nahdliyyin se- Indonesia,” ujar KH. Imam Jazuli. (Ai)