• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Mewasdapai Penyelewengan Makna Khilafah oleh HTI, Khilafah Islam vs Khilafah Tahririyah (Part 1)

Mewasdapai Penyelewengan Makna Khilafah oleh HTI, Khilafah Islam vs Khilafah Tahririyah (Part 1)

February 17, 2023
Zakky Mubarok

Larangan Salaing Mengkafirkan Sesama Muslim

October 29, 2025
Syekh Naim

Sekjen Hizbullah Sebut Serangan ke Rumah Netanyahu Tunjukkan Keberhasilan Intelijen yang Signifikan

October 28, 2025
UMKM Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

October 28, 2025
Ibn Khaldun

Ibn Khaldun, Filsafat Sejarah, Sejarah Sosial

October 28, 2025
Pasar Lama Cikarang dibongkar

Tata Ulang Kawasan SGC, Pemkab Bekasi Relokasi PKL ke Area Pasar Cikarang

October 28, 2025
PNIB

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda, PNIB: Bahaya Medsos dan Game Online sebagai Alat Propaganda 

October 28, 2025
Pagar Nusa

Pagar Nusa Apresiasi Polri atas Kinerja Berantas Narkoba

October 28, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 28, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Wednesday, October 29, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Mewasdapai Penyelewengan Makna Khilafah oleh HTI, Khilafah Islam vs Khilafah Tahririyah (Part 1)

Oleh: KH. Khotimi Bahri

liputan9news by liputan9news
February 17, 2023
in Uncategorized
A A
1
Mewasdapai Penyelewengan Makna Khilafah oleh HTI, Khilafah Islam vs Khilafah Tahririyah (Part 1)
503
SHARES
1.4k
VIEWS

Tema ‘khilafah Islam’ menjadi magnet dan pusaran konflik karena beberapa faksi Islam berusaha saling berebut ‘lapak” ini. Bahkan tidak jarang dalam pusaran tersebut mengalir darah-darah suci yang semestinya dilindungi. Sebut saja ISIS, Al-Qoidah, Hizbut Tahrir, Jabhatun Nusroh dan lain-lain. Belum lagi faksi-faksi yang ada di dalam negeri. Untuk lebih melegitimasi gerakannya, mereka menggunakan “kalimat Tauhed” sebagai bendera dengan embel-embel liwa Rosul, royah Rosul, atau bendera Tauhed (bahasan bendera akan kita khususkan berikutnya). Semua bendera faksi-faksi diatas menjadikan kalimat Tauhed sebagai lambangnya.

Khilafah akar katanya adalah “kholfun”. Dari akar kata ini berkembang menjadi khilafatun, khilafah, khalifah, khala’if, khulafa’, istakhlaf dan seterusnya. Setidak tidaknya terdapat 127 ayat dalam al-qur’an yang menyebut kalimat dengan akar kata “kholfun” ini.

Kata “khalifah” terdapat dalam surat al-Baqoroh ayat 30 juga dalam surat Shod ayat 26.
Surat al-Baqoroh terkait dengan status khalifahnya nabi Adam sedangkan surat Shod terkait dengan kekhalifahan nabi Dawud.

BeritaTerkait:

PNIB Minta Waspadai HTI Pengusung Khilafah, Sasar Medsos sebagai Alat Propaganda Generasi Muda

PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

Pelajar SMA Menjadi Terduga Terorisme, PNIB: Waspada Perekrutan Wahabi dan Khilafah melalui Medsos

PNIB: Stop Intoleransi, Kebebasan Beragama Dilindungi Undang-Undang

“Ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada Malaikat : sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah diatas dunia” (QS. Al-Baqoroh :30). Sedangkan dalam surat Shod Allah berfirman : “Hai Dawud, Kami menjadikanmu khalifah di muka bumi” (QS: Shod: 26)

Ada persamaan antara tugas-tugas kekhalifahan Nabi Adam dan Nabi Dawud. Yaitu sama-sama mengemban amanat sebuah pengelolaan. Namun perbedaan antara kedua utusan Allah ini tentu ada.

Coba kita perhatikan dari perspektif bahasa kedua ayat diatas. Dalam surat al-Baqoroh Allah berfirman : Inni Ja’ilun fil ardl kholifah, aku akan menjadikan (Adam AS) sebagai kholifah (di atas dunia). Sedangkan dalam surat as-Shod Allah berfirman : Inna ja’alnaka kholifatan fil ardl, Aku (kami) akan menjadikanmu kholifah di atas bumi. Ketika berbicara kekhalifahan Nabi Adam, Allah menggunakan kata “inni” dan dilanjtukan dengan isim fa’il “Ja’ilun”. Sedangkan untuk Nabi Dawud kata yang dipilih adalah “inna” dilanjutkan dengan kata kerja “ja’alnaka”. Perbedaan ini tentu mengandung makna dan orientasi yang berbeda pula.

Dalam kaidah ilmu tafsir dan kajian ulumul qur’an ketika kata yang dipilih adalah plural (inna bukan inni) berarti dalam tata laksananya melibatkan pihak-pihak lain.

Terkait kekhalifahan Nabi Adam mengandung makna misi suci yang diemban Nabi Adam dan turunannya untuk mengelola dan memakmurkan bumi. Sedangkan kekhalifahan Nabi Dawud terkait pengelolaan sebuah komunitas (masyarakat). Oleh karena itu dalam kekhalifahan ini melibatkan berbagai unsur/pihak seperti masyarakat sebagai obyek yang dikelola dalam hal ini bani Israil (bangsa Yahudi), Nabi Dawud sebagai pemimpin pegelola, dan kerajaan sebagai sarana pengelolaan. Ini substansi penggunaan kata plural (inna) dalam surat as-Shod.

Darisini kita paham bahwa khalifah yang tersemat dalam sosok Nabi Adam berarti pengelolaan yang dilakukan setiap individu dengan bekal potensi dan aksi yang diamanatkan sejak awal. Kekhalifahan ini tidak bersifat politis dan tidak bersentuhan dengan kekuasaan. Modal dasarnya adalah pengetahuan, karena itu Allah menegaskan : “dan (Aku) ajarkan kepada Adam asma’ asma’ yang ada” (wa allama ‘Adamal asma’a kullaha). Maka kita bisa saksikan dari generasi kegenerasi para pewaris kekhalifahan Nabi Adam tidak pernah ditugaskan untuk menyusun sebuah kekuasaan ataupun merebut kekuasaan. Nabi Syst, Nabi Idris, Nabi Nuh adalah pelanjut misi kekhalifahan Nabi Adam. Dan tidak satupun dari para nabi tersebut yang merancang sebuah institusi kekuasaan. Bahkan Nabi Ibrahiem diminta menyadarkan raja Namrudz bukan merebut kekuasaannya. Demikian juga Nabi Musa mendapat tugas berdakwah kepada raja Fir’aun bukan dengan jalan merebut kekuasaannya untuk kemundian menggati sistemnya.

Sedangkan kekhalifahan nabi Dawud memang benar berbentuk kekuasaan politik yaitu sebuah pemerintahan atau kerajaan untuk memimpin bani Israil (Yahudi) yang berpusat di Palestina. Puncak keemasan kerajaan ini ada ditangan putranya nabi Sulaeman as. Karena itulah modal dasar yang diberikan kepada nabi Dawud bukan pengetahuan tentang asma’-asma’ sebagaimana bekal terhadap nabi Adam. Tapi Allah berfirman : “Allah memberinya kekuasaan dan hikmah serta mengajarkan apa yang Dia Kehendaki”

Apakah kekhalifahan nabi Dawud memansukh (nasikh-mansukh dalam ushul fiqh) kekhalifahan nabi Adam?
TIDAK, sama sekali tidak. Hal ini bisa dilihat peran nabi-nabi setelah runtuhnya kerajaan yang dibangun nabi Dawud tersebut. Ada nabi Zakariya, nabi Yahya, nabi Ilyasa dan lain-lainnya yang nota-benenya dari bani Israil (Yahudi) adalah nabi pelanjut misi suci nabi Adam namun tidak ditugasi untuk merebut kekuasaan ataupun mendirikan sebuah kerajaan. Bahkan nabi Isa adalah rosul Allah yang harus berhadapan dengan kekejaman penguasa dan pengkhianatan kaumnya sehingga Allah mengangkatnya.

Jadi, khilafah bukanlah qoth’ie dan satu-satunya model pemerintahan yang disahkan agama Islam. Khilafah adalah model pemerintahan yang bersifat ijtihadi dan masuk ranah kajian Fiqih Siyasah. Kita tahu bahwa fiqih merupakan nilai akhir ijtihad.

Mengapa para aktifis khilafah merasa paling mewakili Allah, paling agamis, paling islami dan berani menganggap yang lain kafir/kufur, toghut dan tidak islami…… naudzubillah. Bersambung …….!!

KH. Khotimi Bahri, Syuriah PCNU Kota Bogor, Ketua Komisi I MUI Kota Bogor, Penasehat Barisan Kesatria Nusantara (BKN), dan Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Napala Bogor.

Tags: Khilafah
Share201Tweet126SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

PNIB
Nasional

PNIB Minta Waspadai HTI Pengusung Khilafah, Sasar Medsos sebagai Alat Propaganda Generasi Muda

by liputan9news
October 8, 2025
0

BANYUWANGI | LIPUTAN9NEWS Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menegaskan bahwa penangkapan dua...

Read more
PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

August 7, 2025
PNIB

Pelajar SMA Menjadi Terduga Terorisme, PNIB: Waspada Perekrutan Wahabi dan Khilafah melalui Medsos

May 27, 2025
PNIB

PNIB: Stop Intoleransi, Kebebasan Beragama Dilindungi Undang-Undang

May 13, 2025
Load More

Comments 1

  1. Pingback: Khilafah Dalam Islam: Perspektif Al-Qur’an (Part 2) - Liputan 9

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2463
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Zakky Mubarok

Larangan Salaing Mengkafirkan Sesama Muslim

October 29, 2025
Syekh Naim

Sekjen Hizbullah Sebut Serangan ke Rumah Netanyahu Tunjukkan Keberhasilan Intelijen yang Signifikan

October 28, 2025
UMKM Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

October 28, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In