Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kita bisa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa dengan berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, serta senantiasa menjaga nikmat yang telah Allah berikan kepada kita sekalian.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jumat: Pemaaf dan Keistimewaannya.
Memaafkan bermakna menggerakkan seseorang untuk merasakan kebaikan dari pelaku dan tidak hanya mengenyahkan emosi negatif tetapi juga menggerakkan anda ke perasaan positif (Kurniati, 2009). McCullough (1997) mendefinisikan memaafkan sebagai perubahan serangkaian motivasional dimana terjadi menurunnya motivasi untuk membalas dendam terhadap pelaku, motivasi untuk mempertahankan kerenggangan hubungan dengan pelaku dan meningkatnya motivasi ataupun keinginan untuk berdamai dan berbuat baik dengan pelaku.
Dalam kehidupan bermasyarakat biasanya banyak terjadi berbagai hal tentang peristiwa-peristiwa yang baik dan meyenangkan dan sebagainya. Dan setiap manusia memiliki cara pandang dan cara bersikap seta berbuat juga berbeda-beda sehingga dalam satu masalah dapat menimbulkan ketidaknyamaanan ataupun penzaliman. Hal tersebut bisa menimbulkan kemarahan dan atau kebencian diantara mereka. Kondisi ini bisa menjadikan manusai tidak mau memaafkan kesalahan saudaranya karena kemarahannya membakas yang lama tidak hilang, padahal sebagai ummat Islam dianjurkan untuk memaafkan saudaranya yang bersalah agar jangan sampai meninggal dunia belum diaafkan.Allah berfirman:
… وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
…, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” QS. An-Nur: 22
Allah memberikan kebaikan dan keistimewaan kepada orang yang mau dan sanggup memberi maaf kepada oran yang pernah berbuat salah atau menyakitinya bahkan sampai membekas. Diantara keistimewaan yang diberikan Allah kepada orang yang memaafkan saudaranya atau menjadi pemaaf adalah:
Pertama, Menjadi Orang yang dicintai Allah
Memaafkan kesalahan orang lain, memang berat apalagi dia pernah menyakiti kita terlebih efek sakitnya membekas. Namun begitu sebaiknya kitab bisa dan berusaha untuk memberi maaf kepada orang yang telah menyakiti kita. Mengapa demikian ? karena akan menjadi ganjalan dan hambatan psikologi maupun sosial bagi kehidupan. Untuk kehidupan sosial boleh jadi dia akan memersempit gerak dan atau mengganggu kemajuan prestsi kita dalam bermasyarakat. Adapun secara psikologi dia akan menghambat dan mersak atau minimal mengganggu ketika bertemu orang yang dianggap menyakiti tersebut, sehingga akan mengganggu kemajuan kita dalam berkarir dan bersosislaisasi.
Orang orang yang mau dan mampu memberikan maaf kepada orang yang pernah bersalah kepada kita, akan menjadikan nyaman hatinya dan menghiangkan hambatan baik mental maupun sosial. Dalam hal ini Allahpun memberikan cinta kepada orang orang yang mau memaafkan saudaranya yang bersalah atau dianggap bersaah, sebagaimana FrmanNya:
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“(orang yang taqwa adalah) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” QS. Ali Imron : 134
Kedua, Diberikan Memulyaan oleh Allah
Setiap manusia sangat berharap status hidupanya mendapatkan kemulyaan dalam arti terhormat, memiliki kekayaan dan posisi yang tinggi dan strata sosial yang tinggi dalam masyarakat. Banyak hal dilakukan dalam rangka mendapatkan posisi tersebut yang terkadang melakukan hal yang terlarang dalam agama yang semestinya tidak dilakukan.
Kemulyaan seseorang dapat dirasakan apablila seseorang mendapatkan tempat yang lebih dan terunggulkan dalam lingkungan masyarakat. Penilaian yang lebih dibanding orang lain merupakan hal yang didapatkan sehingga banyak orang menginginkan dan saling berebut diantara mereka dengan cara-cara yang boleh jadi berbeda.
Allah akan memberikan kemulyaan yang diinginkan oleh kaum muslimin apabila dapat ikhlas memberikan sikaf maaf atau memaafkan kepada sudara, teman ataupun siapa saja yang pernah menyakiti atau menzolimi kepadanya. Sebagaimana firmanNya:
وَجَزَاء سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa mema`afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy Syuura: 40)
Ketiga, Dihapus Dosa-dosanya
Sebagaimana ketika Allah subhanahu wa ta’ala menegur Abu Bakar yang tidak mau memaafkan orang karena menuduh ‘Aisyah telah berzina. Saat itu, ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dituduh berzina dengan seorang sahabat bernama Shafwan.
Kemudian tuduhan itu tersebar menjadi isu yang hangat di kota Madinah. Lalu Allah turunkan ayat yang menyebutkan tentang bersihnya ‘Aisyah dari tuduhan tersebut dalam Al-Qur’an. Ternyata di antara yang menuduh dan menyebarkan tuduhannya itu adalah seorang kerabat Abu Bakar yang miskin dan Abu Bakar selalu memberi makan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Mengetahui saudaranya ikut menyebarkan fitnah tersebut, maka Abu Bakar bersumpah tidak akan pernah lagi membantunya. Maka Allah, berfirman,
وَلَا يَأْتَلِ أُو۟لُوا۟ ٱلْفَضْلِ مِنكُمْ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤْتُوٓا۟ أُو۟لِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱلْمُهَٰجِرِينَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Annur: 22)
Keempat, Mendapatkan Syurga seluas langit dan bumi
Syurga adalah tempat yang sangat indah meyenangkan dan membahagiakan yang disediakan Allah untuk orang-orang yang baik dengan berbagai fasilitasnya. Semua orang berkeinginan yang kuat terhadap syurga untuk bisa dirahnya diakhirat nanti. Dengan keninkmatan yang begitu besar dan menyenangkan sehingga manusiapun sudah banyak membuat fasilitas-fasilitas kehidupan masyarakat didunia dibuat sepertia fasilitas di syurga seperti, Ketika masuk ke sebuah kantor pintunya sudah terbuka sendiri, ketika mau naik kendaraan, kendaraan datang sendiri dan pintu kendaraan juga sudah dubukakan(go car)/ dan lain sebagainya.
Sugguh mulia dan bahagia orang yang mendapatkan syurga, sehingga banyak manusia yang berlomba untuk mendapatkan syurga. Orang yang memaafkan orang lain yang bersalah,akan diberikan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, sebagaiman firnanNya:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa, (133) (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan, (134)” (Q.S. Ali Imran: 133-134).
Kelima, Mendapatkan Ampunan dari Allah
Ketika seseorang memberi maaf orang lain terkadang memerlukan pengorbanan yang berat terutama perasaan dan gengsi. Karena itu tidak semua orang yang bersalah akan dimaaf oleh orang yang telah disakiti., bahkan ketika sudah meminta maafpun masih belum dimaafkan karena begitu besar dan membekas kesalahan yang dibuatnya. Namun begitu tetap saja bahwa orang yang bersalah akan sangat baik apabila melakukan permohonan maaf walaupun masih belum dimaafkan, milimal sudah melakukan niat dan sikap bai katas kesalahannya kepada yang disakiti.
Karena begitu beratnya memberi maaf jika kesalahannya sangat besar dan membekas, maka Allah memberikan kebaikan yang luar biasa dengan memberi ampunan kepada orang yang memaafkan kesalahan orang lain kepadanya, sebagaimana firmanNya:
… وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ
“… Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada. Tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah? …” (QS. An-Nur: 22).
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa lebih memahami kehidupan dan problematika serta kegalauannya sehingga akan dapat lebih mendekat kepada Allah swt sehinga berusaha melakukan pengobatan dari kegalauan hidupnya dengan melakukan beberapa hal dibawah ini :
- Menjadi Orang Yang Dicintai Allah,
- Diberikan Kemulyaan Oleh Allah,
- Dihapus dosa-dosanya,
- Mendapatkan Syurga seluas langit dan Bumi,
- Mendapatkan Ampunan dari Allah.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa dan merenungi kehidupan yang silih berganti agar mendapatkan rahmaNya sehingga kita mendapatkan maqam atau posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482
Naskah Khutbah Jumat dalam bentuk PDF dapat di download dengan KLIK disini.
I recently tried https://killakush.com/product/sativa-thca-exotic-flower-3-5g-7g/ , and I’m absolutely impressed with the quality. The effects were smooth, calming, and scrupulously what I was hoping for. The miscellany of options also allowed me to learn something perfect an eye to both relaxing evenings and productive days. Indubitably commend after anyone seeking inordinate results!