Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Orang orang yang selalu dalam bimbingan dan jalan Allah akan merasa hidupnya lebih terarah dan dihiasi dengan kebahagiaan lantaran ada harapan yang besar dalam mendapatkan kehidupan yang baik dengan rizki yang didapakan dan kehidupan di syurga yang sangat menyenangkan dan membahagiakan. Namun akan sebaliknya mendapatkan ketidak nyamanan dan penderitaan bila seseorang berada dalam jalan yang salah, jalan yang tersesat dari Ridho Allah. Kemudian saiapa orang-orang yang tersesat dari jalan Allah?
Naskah materi khutbah dengan judul Khutbah Jumat: Yang Tersesat Dijalan Allah ini, ditulis oleh KH. Ahmad Misbah, M.Ag. Naskah dalam bentuk PDF dapat di download dengan KLIK disini.
Khubah Pertama
اَلْحَمْدُ لله، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ اَوْضَحَ لَنَا سَبِيْلَ الرَّشَادْ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ رَبُّ الْاَرَضِيْنَ وَالسَّمَوَاتِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا محمدا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْعِبَادِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ وَتَرَحَّمْ وَتَحَنَّنْ عَلَى سَيِّدِنَا محمد، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الْمَعَادِ.
اَمَّا بَعْد فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال الله تعالى في كتابه الكريم، فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kita bisa dan selalu berusaha menjadikan diri kita menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa dalam bentuk menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, memperbanyak berbuat baik, serta senantiasa menjaga nikmat dan karunia dengansebaik-baiknya.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jumat: Yang Tersesat Dijalan Allah.
Setiap manusia akan berusaha melakukan apapun berharap mendapatkan dan menjalaninya dengan baik dan benar. Namun seberapa kebenarannya dan keabsahannnya masih harus diuji dan dikontrol kembali. Bagaimana agar bisa sellau berada di dalam jalan kebenaran? Kita ummat Islam agar berusaha Kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bagaiman Al-Qur’an membibing kkita ummat Islam agar selalalu berada dalam jalan yang benar jalan Allah.
Kita lihat bahwa keberadaan kita manusia di muka bumi ini adalah mahluk Tuhan. Bahwa Manusia diciptakan Allah kedunia ini adalah untuk menyembah dan berbakti kepada Allah, swt. Dengan dasar itu bahwa manusia harus berusaha berada dalam jalan Allah dan harus istiqomah di jalanNya. Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. QS Az Zariyat Ayat 56.
Orang orang yang selalu dalam bimbingan dan jalan Allah akan merasa hidupnya lebih terarah dan dihiasi dengan kebahagiaan lantaran ada harapan yang besar dalam mendapatkan kehidupan yang baik dengan rizki yang didapakan dan kehidupan di syurga yang sangat menyenangkan dan membahagiakan. Namun akan sebaliknya mendapatkan ketidak nyamanan dan penderitaan bila seseorang berada dalam jalan yang salah, jalan yang tersesat dari Ridho Allah. Kemudian saiapa orang-orang yang tersesat dari jalan Allah?
Pertama: Tidak Berpegang Teguh pada Alquran
Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang merupakan petunjuk bagi orang yang beriman dan bertaqwa sehingga mendapat ridho dan rahmatNya. Untuk itu bahwa semua ummat Islam yang beriman harus berusaha kuat untuk menjadikan Al-Qur’an dasar dasar atau petunjuk dalam menjalani kehidupan ini. Semua hal yang dilakukan ummat manusia harus berdasarkan Al-Qur’an sebagai bentuk kepatuhan dan berpegang teguh kepada Al-Qur’an.
Orang yang selalu berbuat dan bertindak dalam kehidupanya berdasarkan al-Qur’an, maka dia tidak akan tersesat dari jalan Allah baik di dunia maupun di akhirat. Alllah berfirman:
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ
Artinya: “Dia (Allah) berfirman, Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha: 123)
Kedua: Berpaling dari Allah SWT
Allah Adalah Tuhan tempay bergantung semua mahluknya, tempat mengadu dan meminta semua hal untuk kebaikan manusia itu sendiri. Banyak harapan-haran manusia terhadapNya agar di Kabul atau diadakanNya, baik yang rasional maupun yang tidak rasonal. Untuk itu banyak manusia khususnya ummat Islam berusaha melakukan semua perintah-perintah Allah dan meinggalkan semua larangan-larangannya agar apa yang harapkan segera di kabul.
Mereka yang tidak melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Nya akan mudah terseasat, karena setiap apa yang dilakukan tidak akan mendapat petunjuk kepada Allah SWT, Allah berfirman:
وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ ۗ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya: “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barang siapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” QS. Ali Imran/3: 101
Ketiga: Kurang Kuatnya Keimanan
Iman adalah keyakinan seeorang. Semakin kuatnya keimanan seseorang, maka akan semakin patuh dan tunduk kepada yang diimanai. Artinya semakin kuatnya iman seseorang terhadap Allah dan hari akhir maka akan semakin baik dan kuat kepatuhannya kepada Allah swt. Tidak mudah goyah iman seseorang jika sudah kuat dan boleh jadi akan semakin kuat lantaran kuatnya sehingga akan menjadi lebih baik dalam bersikap dan bertindak.Hal ini terjadi karena selalu berusaha melakukan kebaikan dan ibadah secara istiqomah.
Disisi lain iman memang bisa saja rusak atau menipis lantaran tidak dipupuk dan datangnya perusak atau godaan yang menghadang. Godaan untuk berbuat dosa dan maksiat semakin banyak dan menarik sehingga manusia terkadang terpeleset dan atau tergoda dengan prokasi syeitan sehingga manusia bisa terjerumus atau tergoda. Namun jika imannya tebal kemungkinannya kecil untuk tergoda atau tersesat dari jalan Allah. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Alquran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. Annisa/4:136.)
Kempat: Selalu Bersikap Buruk Sangka
Kebersihan hati merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Semakin kotor hati seseorag, maka akan semakin buruk sikap dan tindakannya karena hati merupakan komando dari semua tindakan dan ucapan manusia. Jika komandonya baik, maka tindakannya akan baik dan juga sebaliknya. Seseorang yang hatinya baik, maka persangkanya kepada orang lain dan siapaun akan baik sehingga hidupnya akan lebih tenang dan nyaman. Namun jika hatinya kurang baik, maka sering menilai dan menyangka orang lain atau siapapun dengan sangkaan yag tidak baik.
Banyak manusia selalu berprasangka buruk kepada orang lain atau siapapun sehingga hidupnya terasa sempit dan tidak menyenangkan. Energi hidupnya yang muncul adalah energi negative sehingga apa yang terjadi dalam hidupnya lebih banyak negative. Hal ini tidak baik bagi semua orang sehingga harus berusaha untuk husnuzon atau berpraangka buruk agar hidupnya tidak tersesat. Allah berfirman:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Artinya: “Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.” QS. Al-An’am/7: 116
Kelima: Memiliki Sifat Sombong
Sombong adalah sikap yang paling dibenci Allah swt. Kesombongan dan kedengkian adalah awal dari kesesatan setan. Orang yang sombong akan merasa paling baiak-paling pinter dan paling-paling yang lain sehingga akan berakibat teman, kerabat dan teman sejawat akan berusaha menjauh akibat kesombongannya. Pada saatnya dia akan mendapat efek negative atau akibat buruk akibat dari kesombongan yang iya lakukan.
Kesombongan merupakan sifat syetan,sehingga ketika seseorang berbuat sombong, maka ia akan mengkuti langkah-langkah syetan. Jika demikian, maka dia akan tersesat dari jalan Allah lantaran mengikuti Langkah-langkah syetan. Allah berfirman:
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah sampai Allah memberikan perintah-Nya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” QS. Al-Baqarah/2: 109
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa memahami betapa pentingnya hidup di jalan Allah dengan beribadah dan berbuat kebaikan serta semangat menjalani hidup sehingga tetap bahagia dan selalu berharap rahmat atau kasih sayang Allah dengan melakukan beberapa hal dibawah ini :
- Tidak Berpegang Teguh dengan Al-Qur’an,
- Pandai Menyukuri Nikmat Allah,
- Kurang Kuatnya Keimanan,
- Selalu Bersikap Buruk Sangka,
- Memiliki Sifat Sombong.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa berbuat yang terbaik sehingga akan terjauhkan dari sifat putus asa serta mendapatkan rahmaNya sehingga kita mendapatkan maqam atau posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal ‘aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ , رَ بَّنَااغْفِرْ لَنَا وَ ِلاِ خْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْ نَا بِاْلاِ يْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْ بِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اَ مَنُوْ ا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيْمٌ.
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482