JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Koordinator Lajnah Pelatihan dan Kaderisasi Tarekat (LPKT) Idarah Aliyyah JATMAN, KH. Agus Salim HS membahas tuntas hubungan antara Tarekat (jalan spiritual) dan kesehatan fisik. Hal itu disampaikan pada acara Talkshow Lajnah Pelatihan dan Kaderisasi Tarekat bertajuk “Dzikir dan Kesehatan Jantung” pada Jumat, 03 Oktober 2025 di Plaza PBNU Lt. 2, Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat.
Menurut Kiai Agus Salim inti ajarannya tasawuf adalah melepaskan pengakuan diri (bara’atu min ad-da’awi) dan nelepaskan diri dari belenggu sifat merasa paling hebat adalah kunci pembersihan hati (tazkiyatun nafs).
“Dzikir seperti Laa ilaaha illallah berfungsi meringankan beban jantung dengan menenangkan kalbu, yang pada akhirnya melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh,” ujarnya dalam kegiatan talkshow saat menjadi narasumber.
Kiai Agus Salim yang juga mantan Ketua Lembaga Dakwah PBNU itu, menekankan peran tasawuf dan tarekat bagi kesehatan jasmani dan rohani.
Tasawuf dan Tarekat memiliki peran signifikan bagi kesehatan manusia. Hal ini tidak terlepas dengan metode-metode dzikir di berbagai thariqah mu’tabarah. Sehingga banyak yang mempraktekkannya seperti dzikir Allah, Allah, Allah.
“Memang orang yang sungguh-sungguh mengamalkan thariqah pasti ada dampaknya. Yang terpenting adalah tujuannya Allah SWT.” terangnya dalam acara yang disiarkan langsung melalui TVNU dan Jatman Online.
Kiai Agus Salim menambahkan bahwa fungsi jantung juga ada kaitannya dengan tasawuf dan tarekat.
“Kita tahu tadi, bagaimana jantung mempompa darah ke organ-organ lain di tubuh manusia. Tugas thariqah itu apa? Yaitu untuk meringankan beban jantung itu sendiri. Dengan cara mempusatkan pada “qalbun” (hati),” urainya.
“Makanya di tasawuf ada istilah tazkiyatu an-nafs. Karena orang yang membersihkan hatinya, maka darah pun akan mengalir dengan lancar, di samping itu akan mempermudah kinerja jantung itu sendiri. Dan orang yang berthariqah itu mengamalkan dengan sungguh-sungguh, akan berdampak pada perilaku yang baik”. Imbuhnya.
Lebih lanjut, Kiai Agus Salim, menilai perlu memahami bahwa tahriqah ada dua thariqah ‘am dengan thariqah khaṣ.
“Thariqah ‘am itu seperti orang mengamalkan faḍāilu al-aʿmāl, contohnya salat, zakat, puasa dan haji. Semuanya landasaannya karena Allah SWT. Tetapi, tidak ada guru (mursyid). Sedangkan thariqah khaṣ terdapat mursyid kamil mukammil, yang betul-betul membimbing secara spiritual (guru batin).” jelasnya.
Sementara itu, salah satu narasumber, dr. Zubin Othman bin Ibrahim, mengungkapkan bahwa jantung adalah organ yang sangat penting bagi tubuh.
“Kita tahu jantung adalah organ yang penting dalam badan. Dia menjadi pompa untuk mengalirkan darah ke organ yang lain. Kalau (umpama) tidak ada darah yang mengalir dari jantung ke otak bisa jadi stroke. Atau mungkin jantungnya lemah, bisa jadi ia akan cepat letih.” ungkap residen rehabilitasi fisik dan kardiologi asal Penang Malaysia itu.
Dalam forum yang sama, Sekretaris Umum JATMAN, Dr. K.H. Ali M. Abdillah menjelaskan dua sumber dzikir dan memberi dampak pada ketentraman hati.
“Dzikir apa yang memiliki dampak pada ketentraman hati? Thariqah-thariqah mu’tabarah memiliki dua sumber dzikir. Pertama, dzikir nafi itsbat seperti melafalkan La ilaha illallah, ini bersambung (bersanad) kepada Sayyidina Ali karramallāhu wajhah. Kedua, dzikir ismu dzat seperti melafalkan Allahu Allah, ini mengikuti cara Sayyidina Abu Bakar aṣ-Ṣiddiq raḍiyallahu ʿanhu.” jelas Kiai Abdillah.
Kegiatan talkshow tersebut didukung oleh Sumway Medical Centre Penang Malaysia dan Gohospital.id Malaysia.
























