• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Kiasan Kunang Kunang Esai Otobiografis Sulaiman Djaya

Kiasan Kunang Kunang Esai Otobiografis Sulaiman Djaya

September 6, 2024
Gelombang Pembenahan NU Dimulai dari Syuriyah: FPN Nyatakan Dukungan Penuh atas Desakan Pengunduran Diri Ketum PBNU

Gelombang Pembenahan NU Dimulai dari Syuriyah: FPN Nyatakan Dukungan Penuh atas Desakan Pengunduran Diri Ketum PBNU

November 25, 2025
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

Pospes Lirboyo Respon Rencana Gus Yahya untuk Islah PBNU

November 25, 2025
NU, Organisasi dan Arogansi

NU, Organisasi dan Arogansi

November 25, 2025
Ketum PBNU Gus Yahya dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar (Instagram/@yahyacholilstaquf)

Minimnya Kehadiran Ulama dan PWNU, Kiai Imjaz: Indikasi Serius Lemahnya Dukungan Kultural dan Struktural Terhadap Kepemimpinan Gus Yahya

November 25, 2025
Foto: Ilustrasi

Menyederhanakan NU

November 25, 2025
Kantor NU

Matinya Roda Jam’iyyah Kami

November 24, 2025
Ketum PBNU, Gus Yahya saat menghadiri rakor PWNU se-Indonesia di Surabaya. (Novia Herawati/JawaPos.com)

Pertemuan Ketua PWNU Surabaya, 33 Diundang 11 yang hadir, Gus Yahya tetap Tolak Mundur

November 25, 2025
BEM PTNU DIY Gelar Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara di Malioboro

BEM PTNU DIY Gelar Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara di Malioboro

November 23, 2025
Jelang Mukernas Lombok: BEM PTNU siap Luncurkan 12 Portal berita, perkuat Transformasi digital antar wilayah

Jelang Mukernas Lombok: BEM PTNU siap Luncurkan 12 Portal berita, perkuat Transformasi digital antar wilayah

November 23, 2025
BNM Desak Gus Yahya Mundur, Tegaskan Sikap Sesuai Arahan dan Pertimbangan Rais Aam

BNM Desak Gus Yahya Mundur, Tegaskan Sikap Sesuai Arahan dan Pertimbangan Rais Aam

November 23, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Tuesday, November 25, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Kiasan Kunang Kunang Esai Otobiografis Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya by Sulaiman Djaya
September 6, 2024
in Opini
A A
0
Kiasan Kunang Kunang Esai Otobiografis Sulaiman Djaya

Ilustrasi Kuang-kunang di malam hari

501
SHARES
1.4k
VIEWS

Kunang-Kunang adalah sebuah pertanda tentang kesunyian yang bahagia di kala malam, cahaya-cahaya mungil yang memecah keheningan dan kegelapan, meski tak semua Kunang-Kunang memiliki cahaya di tubuh mereka. Sahabat-sahabat masa kanak dan masa remajaku itu kini tak lagi kujumpai ketika aku telah menjadi lelaki dewasa, sejak deru dan bising mesin menjadi bagian dari kehidupan keseharian, dan cerobong-cerobong asap industri telah mengotori udara, dan mereka pun kini hanya tinggal ingatan dan kenangan saja.

Namun ada masa-masa ketika aku setia menanti kedatangan dan kehadiran mereka di kala magrib dan isya menjelma menjadi keheningan yang kental. Aku berdiri di depan pintu dan mengarahkan kedua mataku ke arah jalan yang berdempetan dengan sungai, yang seakan saling menenggelamkan diri dalam kesunyian, dalam kebisuan yang senyap yang memanen keakraban yang tak kupahami dalam kebisuan mereka –di masa-masa ketika belum ada lampu-lampu bohlam dan neon seperti sekarang.

Kadang aku memandangi mereka dari pintu dapur, dan mereka kulihat berkerumun di atas pematang-pematang sawah, di antara lalang dan pohon-pohon yang berselimutkan kegelapan.

BeritaTerkait:

Teater Musikal yang Riang

Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

Pikiran yang Terlambat

Paradoks Kritik Teologis A. A. Navis (Bagian Kedua)

Aku selalu menyukai cara mereka berpindah-pindah tempat di setiap malam, seakan ingin mempermainkanku yang memang selalu bahagia dengan kehadiran mereka di saat malam, di saat aku merasa kesepian sebagai bocah dan lelaki remaja yang tak memiliki penghiburan di pedesaan.

Barangkali, pada saat itu, mereka sedang mengajariku secara langsung untuk bersikap intim kepada apa yang ada dan hadir di sekitar keberadaanku. Katakanlah sebuah tamsil untuk direnungkan –tapi itu kesadaran yang baru kumengerti saat ini, bukan saat itu, sebuah kesadaran post factum yang terpikirkan kemudian, setelah kenyataan dan peristiwa hanya sekedar menjadi ingatan dan kenangan yang berusaha direkonstruksi ulang menjadi fiksi dan diari.

Adakalanya mereka hadir selepas hujan senja pergi ke balik malam, dan seolah-olah mereka ingin menerangi hamparan kegelapan yang dingin dengan cahaya-cahaya foton di tubuh mereka, yang bagiku tampak berkelap-kelip seperti tebaran-tebaran bintang di angkasa nun jauh di atas kepalaku yang gaib bila selepas hujan mengguyur rumah, halaman, dan pematang-pematang sawah, juga pohon-pohon dan lalang-lalang liar.

Mereka memberiku sensasi dan pencerapan keindahan bagi kedua mataku dan bagi sepi juga sunyi hatiku yang acapkali dilanda rasa jenuh dan bosan yang hadir dan datang tanpa kuduga, bagi seorang bocah dan remaja yang hidup di pedesaan yang tak memiliki banyak aktivitas di waktu malam selain mengerjakan PR yang diberikan oleh guru-guruku di sekolah. Aku jenuh dan bosan bila hanya bertemankan selampu minyak di meja belajarku, dan karena itulah aku akan membuka pintu dan menanti kedatangan mereka.

Kupikir di masa-masa itu ibuku paham, dan karenanya ibuku hanya bisa membiarkanku berdiri cukup lama di depan pintu untuk memandang dan merenungi mereka. Kadangkala aku berjalan keluar ke dekat kebun, di dekat tanaman Rosella yang ditanam dan dirawat ibuku di belakang dan di samping rumah atau ke halaman di depan rumah, tergantung di mana ketika itu mereka berada dengan cahaya-cahaya di tubuh mereka yang mungil, lembut dan terang itu, agar aku dapat melihat mereka dari dekat.

Dan pernah suatu kali seekor kunang-kunang mendekatiku, hinggap di pundakku, yang tak ayal lagi membuatku menjadi bahagia dan merasa akrab dan intim karenanya. Kebahagiaan dan kegembiraan yang hanya kumengerti ketika itu.

Aku kira keintiman dan keakrabanku secara bathin dengan mereka memang tak lain sebuah ikhtiar untuk memerangi kesepian dan kesunyianku sendiri sebagai seorang bocah dan lelaki remaja di masa-masa itu. Aku intim dan akrab dengan mereka sebelum perangkat tekhnologi informasi dan internet atau perangkat-perangkat gadget merebut keintimanku pada alam dan kesekitaran keseharian yang polos dan bersahaja. Aku tak hendak memberikan penilaian atau tuduhan, hanya saja memang, relung-relung bathinku terasa bebal, seperti kehilangan kepekaan dan keakraban yang tulus dan jujur sejak tak lagi bercengkerama dan mengintimi mereka.

Mungkin kau akan menganggapku berlebihan dan mengada-ada ketika aku mengatakan hal ini, tetapi tidak, karena aku bicara apa adanya, sebagai seseorang yang bertahun-tahun hidup di pedesaan yang sepi dan tak mengenal hingar-bingar kehidupan kota. Di masa-masa ketika deru dan bising mesin belum menjadi keseharian kehidupan seperti sekarang ini.

Memang, aku tak hanya merasa akrab dengan Kunang-Kunang, sebab di waktu pagi, siang, dan di kala senja, aku juga acapkali mendapatkan rasa nyaman ketika memandangi kerumunan para Capung yang menggetarkan sayap-sayap mereka dengan samar, namun keindahan Kunang-Kunang karena mereka memiliki cahaya mungil yang terang di tubuh-tubuh mereka, cahaya yang bagiku terlihat lembut dan puitik, yang seperti telah kukatakan, mirip tebaran bintang-bintang di angkasa malam yang jauh, dan karena itulah Kunang-Kunang adalah bintang-bintang yang hadir di Bumi –setidak-tidaknya bagiku.

Ingatan dan kenanganku tentang mereka hadir kepadaku saat hujan bulan Juni kali ini mericik sedari senja hingga malam –hingga ketika aku menulis diariku ini. Ingatan dan kenangan yang datang dan hadir secara tiba-tiba begitu saja –barangkali ingatan dan kenangan yang lahir dari rahim kesepian dan kesunyian yang beranak-pinak di hati.

Sulaiman Djaya, Ketua Bidang Perfilman Majelis Kebudayaan Banten

Tags: Kuang-kunangSulaiman Djaya
Share200Tweet125SendShare
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, lahir di Serang, Banten. Menulis esai dan fiksi. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Koran Tempo, Majalah Sastra Horison, Indo Pos, Pikiran Rakyat, Media Indonesia, Majalah TRUST, Majalah AND, Majalah Sastra Kandaga Kantor Bahasa Banten, Rakyat Sumbar, Majalah Sastra Pusat, Jurnal Sajak, Tabloid Kaibon, Radar Banten, Kabar Banten, Banten Raya, Tangsel Pos, Majalah Banten Muda, Tabloid Cikal, Tabloid Ruang Rekonstruksi, Harian Siantar, Change Magazine, Banten Pos, Banten News, basabasi.co, biem.co, buruan.co, Dakwah NU, Satelit News, simalaba, dan lain-lain. Buku puisi tunggalnya Mazmur Musim Sunyi diterbitkan oleh Kubah Budaya pada tahun 2013. Esai dan puisinya tergabung dalam beberapa Antologi, yakni Memasak Nasi Goreng Tanpa Nasi (Antologi Esai Pemenang Sayembara Kritik Sastra DKJ 2013), Antologi Puisi Indonesia-Malaysia, Berjalan ke Utara (Antologi Puisi Mengenang Wan Anwar), Tuah Tara No Ate (Antologi Cerpen dan Puisi Temu Sastra IV di Ternate, Maluku Utara Tahun 2011), Sauk Seloko (Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi Tahun 2012)), Kota, Kata, Kita: 44 Karya Para Pemenang Lomba Cipta Cerpen dan Puisi 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Hari Puisi, Antologi Puisi ‘NUN’ Yayasan Hari Puisi Indonesia 2015, dan lain-lain.

BeritaTerkait

Teater Musikal yang Riang
Opini

Teater Musikal yang Riang

by liputan9news
November 22, 2025
0

BANTEN | LIPUTAN9NEWS Setelah sekian lama tak berproduksi, Teater Studio Indonesia (TSI) akhirnya kembali menampilkan garapannya pada 20 November 2025...

Read more
Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

November 7, 2025
Sulaiman-Djaya

Pikiran yang Terlambat

October 10, 2025
Sulaiman Djaya

Paradoks Kritik Teologis A. A. Navis (Bagian Kedua)

September 30, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2472
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Gelombang Pembenahan NU Dimulai dari Syuriyah: FPN Nyatakan Dukungan Penuh atas Desakan Pengunduran Diri Ketum PBNU

Gelombang Pembenahan NU Dimulai dari Syuriyah: FPN Nyatakan Dukungan Penuh atas Desakan Pengunduran Diri Ketum PBNU

November 25, 2025
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

Pospes Lirboyo Respon Rencana Gus Yahya untuk Islah PBNU

November 25, 2025
NU, Organisasi dan Arogansi

NU, Organisasi dan Arogansi

November 25, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In