Jakarta, LIPUTAN9.ID – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyinggung situasi di Gaza yang selama dua bulan diserang Israel.
Hal itu disampaikan Retno Marsudi pada hari Minggu (10/12/23) di pertemuan Khusus Executive Board WHO. Dikutip dari Kumparan.
Pada akhir pekan lalu Israel menyerang seluruh Gaza. Laporan Kementerian Kesehatan di Gaza sebanyak lebih dari 17 ribu orang nyawa melayang akibat serangan Israel di wilayah kekuasaan Hamas tersebut.
Mayoritas korban jiwa serangan Israel adalah anak-anak dan perempuan. Berdasarkan hukum kemanusiaan internasional kelompok tersebut masuk kategori wajib dilindungi saat perang.
“Dalam pertemuan Khusus Executive Board WHO tersebut, antara lain saya sampaikan, bahwa Gaza saat ini di bawah kepungan. Israel telah mengubah Gaza menjadi seperti neraka,” ucap Retno pada konferensi pers virtual.
Dikutip dari The Guardian, estimasi sejumlah pengamat dan ahli independen sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu sebanyak 40 persen rumah di Gaza hancur lebur.
Laporan PBB sebanyak 1.8 juta warga Gaza menjadi pengungsi lantaran kehilangan tempat. Mereka kini tinggal di penampungan selatan Gaza yang sudah penuh.
Saat ini lewat pernyataan Militer Israel serangan pasukan Zionis telah diperluas ke wilayah selatan.
Selain kepungan Israel di Gaza, Retno kembali menyampaikan penyesalan atas veto Amerika Serikat (AS) di DK PBB. Padahal pada pekan lalu DK PBB telah mengajukan resolusi mendesak gencatan senjata di Gaza.
“Dalam pertemuan saya sampaikan bahwa Indonesia sangat kecewa Dewan Keamanan PBB kembali gagal mensahkan resolusi mengenai humanitarian ceasefire yang akan dapat mengurangi penderitaan masyarakat Gaza,” kata Retno.
“Upaya harus terus dilakukan guna memperbaiki situasi Gaza. Kita tidak boleh menyerah. Never give up,” jelas Retno. (Ai)