• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Lingkunagn-Rusak

Menyegarkan (Kembali) Diskursus Kesadaran Lingkungan dalam Khazanah Pesantren

June 13, 2024
Yusuf mars

Membaca Ombak, Menjaga Arah: PBNU di Tengah Polemik Nasab dan Tambang

June 16, 2025
Ade Kunang

Tawuran Pelajar di Cikarang Menelan Korban Jiwa, Bupati Angkat Bicara Terkait Jam Malam

June 16, 2025
Rizieq Shihahb

Tokoh Masyarakat Tolak Kehadiran Rizieq Shihab di Kemang, Dukung Penuh Acara Haul

June 16, 2025
Job Fair 2025

2.200 Lowongan Dibuka, Baru 400 Warga Terserap Usai Job Fair 2025

June 16, 2025
Gus Nadir

Catatan Nadirsyah Hosen atas Klaim “Penambangan Itu Baik, Asal Bukan Bad Mining”

June 15, 2025
PNIB Serukan Stop Premanisme di Ruang Sekolah

PNIB Serukan Stop Premanisme di Ruang Sekolah

June 16, 2025
Tambang PBNU

BEM PTNU Se-Nusantara: Distorsi Isu Tambang dan Upaya Pencemaran Nama Baik PBNU Harus Dihentikan

June 15, 2025
KH Agus Salim HS

KH. Agus Salim Apresiasi Pemkab Bekasi atas Penertiban Pasar Tumpah SGC

June 15, 2025
Kiai Taufik Hasyim

KH. Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan Wafat Usai Alami Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo

June 15, 2025
Haji 2025

Terlambat Siapkan Makan Jemaah, BPKH Limited Berikan Dana Kompensasi kepada 20 Ribu Jemaah Haji

June 14, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Monday, June 16, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Menyegarkan (Kembali) Diskursus Kesadaran Lingkungan dalam Khazanah Pesantren

Oleh: M. Balya Abul Abbas

liputan9news by liputan9news
June 13, 2024
in Uncategorized
A A
0
Lingkunagn-Rusak

Kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022./Foto: Net

530
SHARES
1.5k
VIEWS

Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS

“Seandainya lingkungan mempunyai pendengaran dan mulut untuk berbicara, niscaya akan terdengarlah teriakan-teriakan histeris dari terbakarnya ozon yang diiringi dengan rintihan air di sepanjang sungai dan lautan karena terisi oleh percikan-percikan minyak dan sekaratnya udara yang tercekik oleh gas-gas mati dari industri, peluru-peluru di seluruh bumi.”  (Yusuf al-Qardlawi)

Kajian tentang lingkungan di kalangan pesantren selama beberapa dekade belakangan masih terbilang belum begitu populer. Hal ini bisa kita lihat dalam berbagai literatur, baik dalam bentuk kitab kuning maupun buku yang ada di berbagai lembaga pendidikan pesantren yang cenderung mengarah pada kajian tentang aspek-aspek ‘ubudiyah (peribadatan ritualistik) an sich. Kalaupun terdapat kajian tentang hukum-hukum fikih mu’amalah (aspek sosial), masih berkutat pada normativitas (halal-haram) secara “praktis-pragmatis”. Oleh karenanya, menghadirkan (kembali) kajian tentang persoalan lingkungan (bi’ah) juga sangat patut untuk digalakkan.

Pengarusutamaan kajian lingkungan ini menjadi sebuah keharusan, terutama di tengah konteks kehidupan modern yang sering juga disebut sebagai era pembangunan (development) dengan varian bentuk dan dinamikanya, tak terkecuali bagi kalangan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berperan secara “sah” dalam mengkaji teks-teks Al-Qur’an maupun hadis dengan relasi relevansi dan kontekstualitasnya, bukan hanya pada aspek hubungan antara manusia-Tuhan (hablun minallah), sesama manusia (hablun minannas), melainkan juga antara manusia dengan alam lingkungan (hablun min al-‘alam).

BeritaTerkait:

Menelisik Founding Fathers MWCNU Se-Kabupaten Gresik Jawa Timur

Makan Bergizi Gratis untuk Santri Libatkan 1.500 Dapur Pesantren

PBNU Ingin Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis, Berminat Juga Daftar Disini!

Pesantren Mandiri, Kemenag Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren

Islam dan Lingkungan (Ekologi)

Dewasa ini, ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadis bagi sebagian kalangan sering kali hanya dibaca dan dipahami secara parsial seolah teks-teks suci agama Islam hanya berisi tentang konsepsi hal-hal ritualistik dan berorientasi terhadap kehidupan ukhrawi (akhirat). Sebaliknya, beberapa aspek keilmiahan (saintifik) yang terdapat di dalamnya justru terabaikan atau diabaikan sehingga tidak sedikit dari para penganut agama Islam sendiri yang bersikap permisif dan pasrah terhadap situasi dan kondisi kehidupan nyata di sekelilingnya, tak terkecuali dalam persoalan lingkungan.

Lebih dari itu, kerusakan atau lebih tepatnya pengrusakan lingkungan yang tengah terjadi, jika terus menerus diabaikan, lambat laun dapat mengancam eksistensi kehidupan bagi penghuni bumi ini, dianggapnya sebagai suatu bentuk keniscayaan yang tidak dapat ditolak (sunnatullah). Akibatnya, banyak terjadi ragam bencana alam, seperti banjir, gempa, cuaca, iklim alam yang tidak menentu, kemarau panjang, dan lain sebagainya. Ragam bencana tersebut mesti kita sadari sebabnya secara hukum alam, yang tidak lain adalah sebuah respons alam yang tengah ditindas dan dieksploitasi oleh manusia. Hal ini sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan status manusia sebagai mandataris Tuhan (khalifatullah) yang diberi tanggung jawab dalam memelihara dan mengelola sumber daya alam yang ada di muka bumi ini dalam asas manfaat dan bijak.

Penciptaan alam semesta adalah anugerah Allah Swt. yang diberikan untuk seluruh makhluk di muka bumi. Manusia mendapatkan legalitas untuk memanfaatkan alam ini sesuai dengan porsi yang dibutuhkan.

Dengan pemahaman demikian, kita akan melihat betapa ajaran Islam yang terdapat di dalam Al-Qur’an, hadis, maupun diskursus dalam khazanah kitab kuning memiliki cakupan terhadap segala hal, baik ayat-ayat qouliyah (doktrin normatif/verbal) maupun kauniyah (doktrin saintifik/nonverbal), yang semuanya membawa kita terhadap kesadaran spiritual yang berbanding lurus dengan kesadaran sosial dan ekologis. Hal ini, misalnya, dapat dilihat pada aspek penegasan Al-Qur’an terhadap kesadaran manusia atas lingkungannya yang termaktub di dalam Q.S. Ali ‘Imran, ayat 190. Di dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa akal murni manusia dapat memahami dan menghayati betapa agung tanda kekuasaan Allah Swt. Manusia, hewan, dan tumbuhan bisa hidup dan berkembang secara proporsional, maka benarlah apa yang pernah disabdakan oleh sebuah hadis Nabi Muhammad saw: Renungkanlah apa pun yang diciptakan oleh Allah dan janganlah merenungkan sesuatu tentang (hakikat) zat Allah Swt.

Ekologi dalam Khazanah Kitab Kuning

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tentu saja, selain merujuk pada teks-teks ayat Al-Qur’an dan hadis, juga tetap merujuk pada khazanah pesantren, yaitu kitab kuning yang ditulis oleh cendekiawan muslim dari era klasik sampai kontemporer, khususnya dalam disiplin ilmu ekologi atau lingkungan.

Musa Syahin Lasyin, dalam karya kitabnya Fathul Mun’im Syarh Sahih Muslim, menyatakan bahwa sebagian dari karakter seorang muslim yang baik adalah tidak mencederai muslim yang lain. Bahkan, dituntut untuk berinteraksi dengan baik terhadap nonmuslim, terlebih lagi kepada entitas selain manusia, yakni entitas hewan. Pernyataan tersebut merupakan penafsiran terhadap hadis Nabi Muhammad tentang kriteria seorang muslim yang baik, yakni man salima al-muslimuna min lisanihi wa yadihi, seorang muslim yang baik adalah dia yang tidak menyakiti orang lain dengan lisan dan tangannya.

Dalam Islam, manifestasi manusia dan mahkluk lainnya memiliki hak asasi masing-masing yang terintegrasi di dalam cara pandang sikap yang saling mengasihi atas dasar kesadaran diri manusia dalam berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dalam kitab Adab al-Dunya wa al-Din, Al Mawardi mengutip perkataan para bijak bestari bahwa sesungguhnya Allah Swt. tidak akan memberikan restu kepada makhluk-Nya, kecuali ia menunaikan haknya. Haknya seorang makhluk ialah mensyukuri nikmat, berbuat baik kepada sesama, berperangai baik, dan konsisten terhadap ketentuan hukum.

Para penganut ajaran tasawuf (ulama sufi) juga telah mengajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan sebagai bentuk amanah Tuhan yang diemban oleh manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi dengan kekuatan cinta. Mereka mengatakan bahwa terjalinnya hubungan antara manusia dan lingkungan dibangun atas dasar cinta dan rasa hormat. Hal itu merupakan ajaran luhur yang akan menjadi penyempurna dalam menjaga lingkungan dan melestarikannya.

Jihad Ekologi

Jihad dalam ajaran Islam dapat diartikan sebagai proses upaya kesungguhan dalam mendayagunakan potensi yang ada untuk mencapai tujuan kemaslahatan. Al-Syatibi dan Al-Ghozali menyebutkan secara umum tujuan dasar syariat Islam (maqashid al-syari’ah), yaitu menjaga agama (hifdz al-din), menjaga jiwa (hifdz al-nafs), menjaga akal (hifdz al-‘aql), menjaga keturunan (hifdz al-nasl), dan menjaga harta atau properti (hifdz al-mal).

Menjaga dan melestarikan lingkungan (hifdz al-bi’ah) juga termasuk dalam kategori maqoshid al-syari’ah. Dengan menjaga lingkungan alam, kehidupan manusia akan terjaga nyawa dan kesehatannya. Bahkan, menurut Ali Yafie, aspek penjagaan eksistensi jiwa adalah hal yang paling utama dibandingkan dengan aspek yang lainnya. Bukan hanya itu, menjaga lingkungan sumber daya alam juga berarti menjaga harta atau properti karena segala hal yang mendukung serta menunjang kelangsungan kebutuhan dasar manusia.

Dalam konteks Indonesia, sumber daya alamnya yang melimpah mesti dikelola dengan bijak. Sebagaimana yang termaktub di dalam UUD ‘45 dan aturan syariat Islam bahwa kekayaan negara berupa sumber air, energi, dan kehutanan haruslah menjadi milik dan digunakan untuk kesejahteraan warga negara Indonesia. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw: “Manusia memiliki tiga sumber energi yang menjadi milik bersama, yaitu air, hutan, dan api.” (H.R. Abu Daud).

Secara praksis, jihad ekologi sebagai upaya dalam membangun kesadaran tanggung jawab kita terhadap kelestarian lingkungan bisa dimulai dari kesadaran individu manusia, yaitu dengan melakukan refleksi diri untuk bersikap dan berperilaku sederhana, tidak berlebihan. Namun, secara komunal, dapat diupayakan melalui pembuatan regulasi terhadap nilai dan norma sosial, yang dalam hal ini adalah domain para pemangku kebijakan pemerintahan. Di antaranya adalah dengan cara melakukan konservasi, penghijauan, dan menjaga kebersihan pola hidup dan alam lingkungan. Itulah spirit nilai ajaran Islam yang mengintegrasikan antara aspek spiritualitas dan kontekstualitas lingkungan atau sumber daya alam, yakni hubbu al-bi’ah min al-iman, menjaga dan melestarikan lingkungan adalah sebagian dari iman.

Sebelumnya Artikel dengan judul Menyegarkan (Kembali) Diskursus Kesadaran Lingkungan dalam Khazanah Pesantren ini, telah tayang di halaman altsaqafah.id, dengan judul yang sama.

M. Balya Abul Abbas, Guru Sosiologi dan Ilmu Tafsir Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Penikmat Kultur Pesantren.

Tags: EkologisLingkunganPesantren
Share212Tweet133SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Menelisik Founding Fathers MWCNU Se-Kabupaten Gresik Jawa Timur
Resensi

Menelisik Founding Fathers MWCNU Se-Kabupaten Gresik Jawa Timur

by liputan9news
February 24, 2025
4

Gresik | LIPTAN9NEWS Resensi Buku Judul Buku : Kronik Juang MWCNU Penulis : Ahmad Rofiq, Syafi` Jamhari, dkk Kata Pengantar...

Read more
MBG Santri

Makan Bergizi Gratis untuk Santri Libatkan 1.500 Dapur Pesantren

January 10, 2025
Gus Yahya Sebut Tak Pernah Keluar dari PKB, sebagai Ketum PBNU Saya Tak Boleh Menyeret NU

PBNU Ingin Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis, Berminat Juga Daftar Disini!

January 5, 2025
Menag Yaqut

Pesantren Mandiri, Kemenag Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren

October 12, 2024
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2397
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

733
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Yusuf mars

Membaca Ombak, Menjaga Arah: PBNU di Tengah Polemik Nasab dan Tambang

June 16, 2025
Ade Kunang

Tawuran Pelajar di Cikarang Menelan Korban Jiwa, Bupati Angkat Bicara Terkait Jam Malam

June 16, 2025
Rizieq Shihahb

Tokoh Masyarakat Tolak Kehadiran Rizieq Shihab di Kemang, Dukung Penuh Acara Haul

June 16, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In