Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Mantan Sekjen PKB Lukman Edy menuturkan bahwa Muktamar tandingan PKB yang semula digelar di Jakarta pada tanggal 2-3 September akan ditunda sembari menunggu arahan selanjutnya dari PBNU.
“Ditunda sampai ada arahan PBNU,” ujar Lukman Eddy seperti dilaporkan Kumparan, Ahad (01/09/24).
Lukman menegaskan bahwa pelaksanaan Muktamar tandingan tetap akan digelar di Jakarta.
“Tapi yang jelas di Jakarta,” ujarnya.
selanjutnya, Lukman menuturkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan PBNU untuk melaporkan dan menyerahkan dokumen untuk dipertimbangkan.
“Kami juga menyatakan kepada PBNU bahwa secara teknis dan materi sudah siap untuk pelaksanaannya,” terangnya.
Lebih lanlut, Lukman Eddy menyampaikan bahwa pelaksanaan Muktamar PKB tandingan tetap akan dilakukan.
“Mari kita menunggu arahan dan petunjuk PBNU kapan harus dilaksanakan. insyaallah dalam waktu dekat akan diputuskan oleh PBNU,” tutur Lukman.
Sebelumnya, konflik internal PKB bergulir di tengah penyelenggaraan Muktamar VI di Bali, Sabtu (24/08/24). Terbaru, Fungsionaris DPP PKB yang merupakan pendukung PBNU berencana mengelar muktamar tandingan di Jakarta.
“Atas nama DPP kami menyelenggarakan muktamar pada tanggal 2-3 September 2024 di Jakarta,” kata Sekretaris DPP PKB A Malik Haramain dalam jumpa pers di Hotel Mahagany, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (25/08/24) dini hari.
Dalam jumpa pers ini dihadiri oleh Mantan Sekjen PKB Lukman Edy dan Ketua DPP PKB Bidang Agama dan Dakwah Syaikhul Islam serta sejumlah simpatisan yang mengatasnamakan Tim Penyelamat PKB.
Beberapa pertimbangan mengelar muktamar tandingan adalah mereka menilai Muktamar PKB pada tanggal 24-25 Agustus 2024 tidak sah atau cacat hukum. Hal ini mengingat hasil Mukernas PKB disepakati muktamar digelar usai Pilkada serentak.
“Bahwa Muktamar PKB yang diselenggarakan tanggal 24-25 Agustus itu tidak sah atau cacat hukum. Tidak demokratis dan hanya meneguhkan kepentingan serta syahwat politik Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Ketua,” pungkasnya. (HAZAT)