JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Tanah Abang, Alit Kustizar mengecam keras dan menyayangkan upaya framing yang menyeret nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam dugaan kasus korupsi kuota haji senilai Rp 1 triliun.
“Framing seperti ini adalah bentuk fitnah yang sangat berbahaya. Menyebarkan tuduhan tanpa bukti yang sah bukan saja merugikan nama baik PBNU, tetapi juga merupakan upaya sistematis untuk melemahkan peran ulama dan merusak kepercayaan umat,” ujar Ketua MWC NU Tanah Abang Alit Kustizar pada Liputan9news, Jumat (12/09/2025).
NU Tanah Abang menilai bahwa pihak-pihak yang secara sengaja menggiring opini publik dengan mengaitkan PBNU ke dalam isu korupsi ini telah melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan mencederai prinsip etika komunikasi publik. Upaya ini jelas memiliki motif politik yang dapat memecah belah persatuan umat Islam dan menodai marwah jam’iyyah NU.
“NU Tanah Abang menolak keras segala bentuk kriminalisasi dan pencatutan nama PBNU. Jika ada dugaan tindak pidana korupsi, serahkan kepada aparat penegak hukum. Jangan justru menggoreng isu dengan menyeret organisasi keagamaan sebagai kambing hitam. Ini bentuk penghinaan terhadap jutaan warga Nahdliyyin,” terangnya.
Sebagai langkah konkret, NU Tanah Abang mendesak agar:
- KPK dan media massa mengedepankan prinsip tabayyun, verifikasi fakta, dan tidak ikut menjadi corong framing,karena ini persoalan personal bukan lembaga
- Aparat penegak hukum segera menindaklanjutiI isu korupsi kuota haji dengan transparan, tanpa pandang bulu, agar tidak ada ruang bagi spekulasi dan fitnah.
- Pihak-pihak yang melakukan framing segera menghentikan tindakannya dan menyampaikan klarifikasi serta permintaan maaf kepada PBNU, warga NU dan umat.
NU Tanah Abang juga menyatakan solidaritas penuh kepada PBNU dan mengajak seluruh Nahdliyyin untuk tetap solid, tidak terprovokasi, dan bersama-sama menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.
“NU adalah rumah besar umat Islam Indonesia. Kami tidak akan tinggal diam jika ada upaya-upaya untuk merusak nama baik dan wibawa PBNU. Fitnah dan framing ini tidak boleh dibiarkan berkembang. Kami siap mengambil langkah hukum bila diperlukan,” pungkasnya.
























