Bab Kelima Bagian 3
فى آداب العالم فى حق نفسه
Tentang adab seorang ulama terhadap dirinya sendiri
والرابع عشر ان يقوم بإظهار السنن وإماتة البدع وبامور الدين وما فيه مصالح المسلمين على الطريق المعروف شرعا المألوف عادة وطبعا، ولا يرضى من افعاله الظاهرة والباطنة بالجائز منها، بل يأخذ نفسه بأحسنهما واكملهما،
Keempat belas, hendaknya ia menampakkan sunah dan mematikan bid’ah, serta menegakkan urusan agama dan segala hal yang mengandung kemaslahatan kaum Muslimin sesuai dengan ketentuan syariat yang telah dikenal dan kebiasaan yang sudah lumrah. Ia tidak boleh merasa senang dengan sekadar melakukan hal-hal yang mubah dari perbuatan dlahir (yang tampak) dan batin (yang tersembunyi) , tetapi harus mengambil sikap yang terbaik dan paling sempurna.
فان العلماء هم القدوة واليهم المرجع فى الاحكام، وهم حجة الله على العوام، وقد يراقبهم الآخذ عنهم من حيث لا ينظرون، ويقتدى بهداهم من لا يعلمون،
Sebab, para ulama adalah teladan bagi umat, kepada mereka tempat kembali dalam urusan hukum, dan mereka adalah hujjah Allah atas orang-orang awam. Terkadang, orang yang mengambil ilmu dari mereka mengawasi tindakan mereka tanpa sepengetahuan mereka, dan banyak orang yang meneladani mereka tanpa sepengetahuan mereka.
فاذا لم ينتفع العالم بعلمه فغيره ابعد من الانتفاع به، ولهذا عظمت زلة العالم لما يترتب عليها من المفاسد لاقتداء الناس به.
Oleh karena itu, jika seorang alim tidak mengambil manfaat dari ilmunya sendiri, maka orang lain lebih sulit untuk mendapatkan manfaat darinya. Inilah sebabnya kesalahan seorang alim memiliki dampak yang besar, karena orang-orang meniru dan mengikuti jejaknya, yang bisa berujung pada berbagai kerusakan.
والخامس عشر ان يحافظ على المندوبات الشرعية القولية والفعلية، فيلازم تلاوة القرآن وذكر الله تعالى بالقلب واللسان، وكذلك ما ورد من الدعوات والأذكار فى الليل والنهار ومن الصلاة والصيام وحج البيت الحرام مهم قدر على ذلك، والصلاة على النبى صلى الله عليه وسلم ومحبته وإجلاله وتعظيمه والادب عند سماع اسمه وذكر سننه.
Kelima belas, hendaknya ia menjaga amalan-amalan sunnah, baik yang berupa ucapan maupun perbuatan. Maka ia harus senantiasa membaca Al-Qur’an dan berdzikir kepada Allah Ta’ala, baik dalam hati maupun dengan lisan. Begitu pula, ia hendaknya istiqamah dalam mengamalkan doa-doa dan dzikir yang diajarkan untuk siang dan malam, serta melaksanakan shalat, puasa, dan ibadah haji ke Baitullah jika mampu. Selain itu, ia harus memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, mencintainya, mengagungkannya, serta menunjukkan rasa hormat dan adab ketika mendengar namanya disebut dan ketika mengingat sunnah-sunnahnya.
والسادس عشر ان يعامل الناس بمكارم الأخلاق من طلاقة الوجه وإفشاء السلام وإطعام الطعام وكظم الغيظ وكف الاذى عن الناس واحتماله منهم والايثار وترك الاستئثار والإنصاف وترك الإنتصاف وشكر التفضل وايجاد الراحة والسعي فى قضاء الحاجة وبذل الجاه فى الشفاعة والتلطف بالفقراء والتحبب الى الجيران والاقرباء والرفق بالطلبة وإعانتهم وبرهم،
Keenam belas, hendaknya ia berinteraksi dengan manusia dengan akhlak yang mulia, seperti menunjukkan wajah yang ceria, menyebarkan salam, memberi makan orang lain, menahan amarah, tidak menyakiti orang lain serta bersabar atas gangguan mereka, mengutamakan orang lain daripada diri sendiri, bersikap adil tanpa menuntut balasan, bersyukur atas kebaikan yang diterima, serta berusaha memberikan kenyamanan kepada orang lain dan membantu memenuhi kebutuhan mereka. Ia juga harus menggunakan kedudukannya untuk memberikan syafaat (pertolongan) bagi orang lain, bersikap lembut terhadap fakir miskin, menjaga hubungan baik dengan tetangga dan kerabat, serta bersikap penuh kasih terhadap murid-muridnya dengan membantu dan berbuat baik kepada mereka.
واذا رأى من لا يتم صلاته وطهارته او شيئا من الواجبات ارشده بتلطف ورفق كما فعل النبى صلى الله عليه وسلم مع الاعرابى الذى بال فى المسجد ومع معاوية بن حكم حين تكلم فى الصلاة.
Jika ia melihat seseorang tidak menyempurnakan shalat atau wudhunya, atau melalaikan kewajiban lainnya, hendaknya ia menasihatinya dengan kelembutan dan kebijaksanaan, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi ﷺ terhadap seorang Badui yang kencing di masjid dan terhadap Mu’awiyah bin al-Hakam ketika berbicara dalam shalat.
Bersambung >
Agus Amar Suchaemi AlBarbasy (Gus Amar), Nyantri di Lirboyo Alumni IKAHA (UNHASY) Tebuireng Jombang.