Jakarta, LIPUTAN 9
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Ngaji Nusantara (PGNU) memberikan pernyataan atas beredarnya video dan berita pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menjadikan gerakan salat sebagai candaan politik.
Seperti diberitakan Liputan9.id sebelumnya, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut banyak jemaah tak lagi mau mengucapkan kata “amin” selepas bacaan Al-Fatihah dalam Salat Magrib. Malah mengacungkan simbol dua jari, bukan satu telunjuk saat tahiyatul akhir.
Mudir PGNU, KH A. Muzaini Aziz, Lc, MA biasa disapa Gus Zein, menilai pernyataan Zulhas dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik telah meresahkan. Karena, ketua umum PAN itu dalam menyampaikan pernyataannya menjadikan ibadah shalat sebagai candaan.
Kata Gus Zein yang bersangkutan adalah pejabat publik dan pimpinan partai politik yang juga timses pasangan Capres-Cawapres. Pernyataanya sensitif dan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, bahkan memicu kemarahan umat Islam.
“Sebagai organisasi keagamaan yang menaungi para kiai kampung, guru ngaji, PGNU mengecam pernyataan Zulkifli Hasan. Tidak sepantasnya pejabat negara menyampaikan kata-kata yang menjurus pelecehan terhadap ibadah umat Islam. Itu jelas melecehkan ajaran agama islam,” tutur Gus Zein pada MSN.
Karena itu, Kata Gus Zein, PGNU menuntut Zulkifli Hasan untuk meminta maaf kepada umat islam atas penyataannya. Karena telah meresahkan dan memicu kemarahan umat. Sebagai pejabat publik hendaknya dia mundur diri . Dan Presiden berhentikan yang bersangkutan dari jabatan Menteri Perdagangan. Karena, telah mencela dan menistakan agama islam yang telah jadikan ibadah shalat sebagai candaan politik. (MFA)