YOGYAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan bahwa bulan November harus dijadikan momentum untuk meneladani semanagat cinta tanah air dan patriotisme para pahlawan yang telah berjasa besar bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Sekaligus menjadi bulan toleransi internasional yang ditetapkan sebagai hari Toleransi nasional harus segera ditetapkan pemerintah.
Semangat kepahlawanan, kata Gus Wal, tidak hanya diwujudkan dalam mengenang jasa para pejuang, tetapi juga dengan memperkuat rasa persaudaraan, kebangsaan, toleransi yang menjadi identitas dan jatidiri bangsa Indonesia. Menjaga harmoni Indonesia aman makmur damai dalam bingkai pancasila dan bhinneka tunggal Ika. Terhindar dari berbagai ancaman, seperti narkoba, intoleransi, khilafah, hingga terorisme.
Sebagai wujud nyata dari semangat itu, Gus Wal menyatakan PNIB akan menggelar Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara di sejumlah kota besar di Indonesia. Yogyakarta masuk rencana digelarnya kiran pada 16 November 2025. Kemudian di Surabaya pada tanggal 30 November. Puuncaknya akan diselenggarakan di Jakarta pada awal atau pertengahan bulan Desember.
“Kegiatan tersebut akan dilaksanakan dengan tema besar, Aktualisasi Dunia Satu Keluarga, Saatnya Indonesia Setara, Indonesia Tanpa Koma, Indonesia Aman Makmur Damai, tanpa Intoleransi, Narkoba, Khilafah, dan Terorisme.” uajranya dalam keterangan pers, Ahad (02/11/2025).
Menurut Gus Wal, bulan November merupakan momentum emas untuk mengingat kembali semangat patriotisme. Cinta tanah air dari para pahlawan yang telah berjuang tanpa pamrih mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. Sekaligus menumbuhkan kembali kesadaran kolektif akan pentingnya toleransi, persatuan Indonesia, dan moderasi beragama.
“Pahlawan mengajarkan arti perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanah air yang tulus. Hari ini, bentuk perjuangan kita berbeda tapi semangat menjaga bangsa dari perpecahan. Melawan intoleransi, dan membentengi generasi muda dari racun narkoba dan paham khilafah dan terorisme yang ingin menggantikan ideologi Pancasila harus tetap sama,” tegas Gus Wal.
Gus Wal menambahkan, Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara bukan hanya seremoni, melainkan gerakan sosial dan moral untuk meneguhkan bahwa Indonesia adalah rumah bersama bagi seluruh rakyat. Tanpa sekat agama, suku, atau golongan..
“Melalui kirab merah putih dan parade budaya Nusantara, PNIB ingin menegaskan bahwa keberagaman bukan ancaman, tapi kekuatan. Inilah cara kita mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
PNIB mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggelorakan semangat toleransi, memperkuat cinta tanah air, dan menolak segala bentuk paham yang merongrong persatuan nasional.
“Bulan November harus menjadi bulan refleksi nasional, bulan di mana bangsa ini meneguhkan kembali jati dirinya sebagai bangsa yang beradab, beriman, bertuhan, berpancasila dan ber-Bhineka Tunggal Ika. Perkuat (NASAB) Nasionalisme Kebangsaan, Toleransi dan moderasi beragama, serta merawat tradisi budaya Nusantara,” pungkas.
























