Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah menyambut kedatangan para santri usai liburan semester ganjil 2022. Para santri sangat antusias kembali ke pesantren dengan berbekal doa serta harapan dari kedua orang tua.
Bayu Aji Pamungkas, santri Kelas 7.1 asal Bengkulu, Sumatra, mengungkapkan kebahagiaannya telah kembali ke Pesantren Al-Tsaqafah.
“Seneng bisa bertemu sama temen lagi, pengen dapet ranking 10 besar, menambah lebih banyak ilmu, dan berusaha lebih giat belajar lagi,” ungkap Bayu kepada altsaqafah.id, Minggu (08/01/23).
Hisyam Zulfikar Kelas 8.2, asal Karawang juga mengungkapkan hal yang sama.
“Di pondok itu enak bisa lebih tahu ilmu yang baru, semakin banyak tahu apa yang belum kita ketahui. Liburan 2 minggu udah cukup buat nge-recharge pikiran,” ujar Zulfikar.
Selain antusiasme santri, terdapat juga pesan dari wali santri kepada anak-anaknya agar semangat dalam menuntut ilmu di Pesantren Al-Tsaqafah.
Eko Sulistio, wali santri dari Hisyam Zulfikar Kelas 8.2 memberi pesan kepada anaknya.
“Harus lebih rajin lagi, nurut sama pak kiai dan ustaz yang ada di pondok, terus harus lebih rajin olahraga dan jangan melanggar aturan yang ada di sini,” pesan Eko kepada anaknya.
Di samping itu terdapat juga wali santri yang mengungkapkan rasa syukurnya karena ada perubahan positif terhadap anaknya selama menyantri di Pesantren Al-Tsaqafah. Salah satunya diungkapkan oleh Mahbub, wali santri Rumaisa (Ica) Kelas 7.3, asal Cirebon.
“Alhamdulillah Neng Ica sebelum mondok sama setelah mondok sudah banyak berubah. Jadi, kaya attitude-nya udah berubah, lebih sopan, lebih hormat sama orang tua, terus sholat juga tepat waktu. Kalau dulu harus dioprak-oprak, sekarang sekali langsung jalan, ke adik-adiknya lebih perhatian dan ke kakak-kakaknya juga menghormati. Alhamdulillah dalam satu semester ini udah banyak perubahan dengan Neng Ica,” ujar Mahbub.
Mahbub juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para ustaz dan pengurus pondok karena telah membimbing anaknya untuk bisa berubah menjadi lebih perhatian ke orang tua, keluarga, dan semakin rajin ibadah.
Kedatangan santri ke pesantren dibagi menjadi dua hari, yaitu Sabtu, 7 Januari 2023 untuk santri putri dan Minggu, 8 Januari 2023 untuk santri putra.
Keterlambatan santri kembali ke pesantren akan berakibat takzir atau sanksi bagi santri dan wali santri, berupa tidak mendapatkan penjengukan di bulan berikutnya dan membersihkan lingkungan pesantren. (ASR)