JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Dilansir Al Mayadeen, Presiden Kroasia Zoran Milanovic menolak untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar selama kunjungan resminya ke Zagreb. Genosida yang sedang dilakukan rezim Israel di Gaza menjadi faktor penolakan Milanovic menemui Sa’ar.
Dalam pernyataan yang diunggah ke media sosial pada Selasa, (08/09/2025), Milanovic dengan keras mengkritik keputusan Perdana Menteri Andrej Plenkovic, Menteri Luar Negeri Gordan Grlic-Radman, dan Ketua Parlemen Gordan Jandrokovic untuk menjamu Sa’ar di tengah kejahatan yang terus dilakukan oleh Israel.
“Mengapa Menteri Luar Negeri Israel diundang ke Zagreb, dan mengapa Ketua Parlemen Kroasia, Perdana Menteri Republik Kroasia, dan Menteri Luar Negeri Pemerintah Republik Kroasia bertemu dengannya?” ujar Milanovic, Dikutip dari MKPS, Jumat (12/09/2025)
“Pada saat Pemerintah dan Militer Israel mengusir seluruh penduduk Kota Gaza dan mengumumkan serangan terhadap kota berpenduduk satu juta jiwa itu, pertemuan dengan anggota Pemerintah itu merupakan dukungan untuk kebijakan Israel yang dilandasi kekerasan, pembersihan etnis, dan kejahatan perang.” imbuhnya.
Presiden Kroasia menyatakan, alih-alih melanjutkan proses pengakuan negara Palestina “sebagai langkah pertama dalam mencapai solusi dua negara dan perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah,” Zagreb justru mendukung pejabat Pemerintah Israel yang secara tegas mendukung kebijakan perang dan kekerasan.
“Besarnya blinder pertemuan dengan anggota Pemerintah Israel bisa dilihat dari pernyataannya hari ini, ketika ia (Sa’ar) membandingkan Perang Kemerdekaan Kroasia dengan agresi Israel terhadap Gaza!” kata Milanovic. Terangnya.
“Hal ini menyinggung Kroasia dan semua korban agresi terhadap Kroasia karena Kroasia mempertahankan diri. Berbeda dengan Israel yang melakukan pembantaian dan membunuh puluhan ribu orang di Gaza. Seolah-olah itu belum cukup, pusat kota Zagreb diblokir selama berjam-jam hari ini untuk menghormati Menteri Israel, padahal hal seperti itu tidak pernah terjadi bahkan ketika tamu-tamu yang jauh lebih terhormat dan penting datang ke Kroasia.” ungkapnya.
Anggota partai oposisi Kroasia Mozemo! (Kita Bisa!) juga mengecam kunjungan tersebut. Anggota Parlemen Sandra Bencic dan Marin Zivkovic termasuk di antara mereka yang angkat bicara.
“Dengan tindakan hari ini, Andrej Plenkovic telah menyelaraskan Pemerintahannya dengan Pemerintahan Benjamin Netanyahu, memberikan alasan untuk kelaparan yang disengaja terhadap warga sipil dan anak-anak di Gaza. Rakyat Kroasia tidak akan pernah mendukung tindakan semacam itu,” kata Bencic.
Kunjungan Saar ke ibu kota Kroasia juga disambut dengan protes dari warga dan aktivis yang menentang perang genosida Israel di Gaza.
Komentar Presiden Kroasia mencerminkan frustrasi yang semakin meningkat di sebagian wilayah Eropa terkait “Israel” yang terus melakukan blokade dan operasi militer di Gaza. Terutama setelah keputusan Rezim pada 8 Agustus untuk melancarkan serangan darat skala penuh ke Kota Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah meningkatkan serangannya di seluruh Jalur Gaza, mengakibatkan tewasnya setidaknya 64.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 163.000 orang lainnya.
Penolakan Milanovic untuk bertemu Sa’ar menandai sikap politik yang signifikan di dalam UE, yang bertentangan secara tajam dengan posisi para pemimpin negara Eropa lainnya yang masih memberikan dukungan diplomatik terhadap pendudukan.
























