Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Umat Islam sudah melewati sepuluh hari pertama dari bulan suci Ramadhan. Momentum ini menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan ibadah dan membangun kesalehan diri.
Ada banyak sekali ibadah yang dapat dimaksimalkan di bulan Ramadan, seperti membaca Al-Quran, shalat sunah, atau membaca kitab/buku. Selain itu, terdapat juga ibadah berdimensi sosial yang tidak boleh dilupakan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Kerukunan antar Umat Beragama (KAUB) KH Abdul Manan Ghani meminta umat Islam menjadikan bulan Ramadan momentum membangun persaudaraan.
“Hendaknya Ramadhan ini dijadikan momentum untuk membangun persaudaraan, ukhuwah Islamiyah sesama Islam atau ukhuwah wathaniyah sesama bangsa, dan ukhuwah insaniyah sesama manusia,” katanya di Kantor MUI Pusat, Selasa (11/3/2025).
Menurut Kiai Manan, wujud persaudaraan itu dapat dipraktekkan untuk saling mengasihi satu dengan yang lainnya bagi yang membutuhkan. Bantuan persaudaraan semacam ini juga menjadi bagian dari ibadah sosial.
Pasalnya, saat ini ada banyak korban akibat bencana alam seperti banjir dan longsor di beberapa daerah, seperti Bekasi, Jakarta, dan daerah lainnya. Dalam kondisi itu, mereka belum tentu seperti kebanyak orang dalam menjalani ibadah Ramadan.
Ia pun mengajak kepada umat agar sisi ukhuwah itu dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan kepada mereka yang terdampak bencana alam.
“Kita mengajak untuk seluruh komponen bangsa untuk bisa terlibat di dalam membantu mereka (korban bencana alam),” ajak Kiai Manan yang juga Ketua Umum P2MI itu.
Dengan membantu mereka yang terdampak, kata dia, bulan suci Ramadan tidak hanya menjadi momentum membangun kesalehan diri, tetapi juga kesempatan membangun kesalehan sosial.
“Sudah saatnya, kita selain membangun kesalehan diri di hadapan Allah SWT, tapi juga kita membangun kesalehan sosial kepada saudara kita yang kena musibah,” pungkasnya.