Messi, tidak diragukan akan jadi legenda sepakbola dunia. Sejak belasan tahun silam saya setia pada FC Barcelona, yang kebetulan ada Messi di dalam skuadnya. Menang kalah silih berganti baik di La liga maupun di Champion’s league. Dari Barcelona yang diotaki coach Frank Rijkaard hingga Pep Guardiola, Messi sudah menunjukkan bakat hebatnya dalam menggocek bola. Tak berlebihan ada yang bilang Messi adalah the Messiah, generasi hebat penerus Diego Maradona.
Jika bola sudah di kaki Messi nempel terus, seolah sepatunya ada lem perekatnya, dengan lincah dan cepat bola bisa masuk gawang lawan. Berkali-kali Leonel Messi ini membawa clubnya jadi juara. Dari Copa Del Rey, hingga piala Champion. Bahkan Messi telah memegang 5 tropi sepatu emas. Ini prestasi hebat dari manusia kecil dari Argentina, tapi kini menjadi manusia besar Argentina.
Belakangan, di Piala Dunia Qatar ini publik Argentina melabeli Messi sebagai pahlawan besar Argentina sepanjang masa. Maklum sama halnya dengan Brazil, bangsa Argentina menempatkan sepak bola sebagai ” agama ” setelah agama Katolik. Sungguh publik Argentina lebih fokus pada Messi dari urusan lain.
Kaki Messi, mungkin kaki manusia biasa tetapi Tuhan rupanya memberinya kelebihan, yaitu kecepatan, keakuratan, dan tajam dalam tendangan. Ajaib dan sulit tergantikan oleh pesepakbola di seluruh kolong langit manapun. Tetapi soal bola tetap ia adalah jenis ” makhluk ” bulat, yang tak bisa ditaklukkan, sebab selamanya ia jadi rebutan. Maka siapa yang jadi juara, mereka yang sanggup taklukan bulatnya bola tersebut. Lihat siapa yang memegang Jules Rimet nanti ? Kita hanya melihat taqdir.
KHM. Hamdan Suhaemi, Wakil Ketua PW GP Ansor Banten, Ketua PW Rijalul Ansor Banten, Sekretaris komisi Haub MUI Banten, dan Sekretaris Tsani Idaroh Wustho Jatman Banten.