Jakarta, Liputan9.id – Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) gelar rapat kerja nasional (Rakernas) tahun 2022, pada hari, Jum’at, (02/08), di Hotel Bidakara Jakarta Selatan.
Hadir dalam acara tersebut, memberikan sambutan melalui virtual Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin. Dalam sambutannya Wapres Ma’ruf Amin memberikan apresiasi karena NU melalaui SNNU mempunyai perhatian yang besar terhadap pemberdayaan para nelayan.
“Saya merasa gembira karena Nahdlatul Ulama mempunyai perhatian besar terhadap pemberdayaan nelayan,” ucap Wapres yang juga Kiai itu.
Wakil Presiden juga menyampaikan bahwa pembedayaan sejatinya adalah memberikan daya, kekuatan, dan kemampuan, kepada seseorang agar dapat bertransfomasi menjadi lebih baik.
Sementara itu, dengan mengutip sambutan Jaduk, Bendahara Umum SNNU, Ketua SNNU, Wicaksono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa disadari atau tidak kita ini (nelayan) adalah kaum termarjinalkan sampai detik ini.
Bagitu panjangnya garis pantai kita tapi kita masih impor garam, begitu indahnya lautan kita, data menyebutkan, saya berdiskusi degan pengusaha kemaritiman, setiap bulan ada 3500 kapal pesiar kecil yang berlayar melalui Singapura sampai ke Australia bolak-balik yang bersandar di Indonesia cuma 50-an kapal dari 3500 kapal setiap bulannya.
“Betapa dahsyatnya perekonomian kita yg terlewat disitu, itu adalah potensial losses kalau saya bilang, potensial losses yang selama ini kita kita lihat,” ujar pengusaha muda tersebut.
Fakatanya nelayan kita selama ini hanya menjadi objek poltik oleh calon presiden, calaon wakil presiden, dan anggota DPR. Saat musim pemilu mereka datangi para petani, nelayan, namun setelahnya lupa.
“Nelayan kita selalu jadi lahan-lahan politik. kita lihat, calon presiden, calon wakil presiden, anggota DPR kalo mareka mau nyalon datangnya kesiapa, ke petani dan nelayan, karena massanya paling besar. Tapi setelah mereka menjabat mereka lupa bawhwa janjinya, termasuk nelayan-nelayan seperti kita itu masih termarjinalkan,” kata Ketum SNNU tersebut.
Acara pembuakaan rakernas tersebut ditutup dengan khutbah iftitah dan doa oleh Katib Aam PBNU KH. Ahmad Said Asrori. (Red)