JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Dalam surat terbuka untuk Rais ‘Aam Jam’iyyah Nahdlatil Ulama, Dr. KH. Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyampaikan bahwa Sungguh akhir-akhir ini Jam’iyyah Nahdlatil Ulama tengah mengalami situasi yang sulit dan berbagai masalah, sampai-sampai roda organisasi tidak mampu berjalan sebagimana mestinya, dan Anda (Rais ‘Aam) tentu mengetahui semua hal tersebut tanpa harus saya jelaskan dengan detail.
“Anda -duhai yang mulia- telah dipikulkan kepada Anda amanah yang teramat besar, semenjak Jam’iyyah ini memilih Anda di dalam Muktamar Lampung tahun 2021, untuk menjadikan Anda nahkoda bagi kapal yang agung ini,” tulis Gus Nadir dalam bahasa Arab pada status akun medsosnya, alih bahasa oleh Liputan9news, Jumat (26/09/2025).
“Namun hubungan antara Anda dan Katib ‘Aam, begitu juga hubungan antara Anda dan Ketua Umum tidaklah baik-baik saja. Bahkan berita yang sampai kepada kami bahwa Anda tidak berkenan untuk bertemu dengan Ketua Umum, sebagaimana bahwa hubungan antara Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal juga dicederai oleh berbagai perbedaan sikap, sehingga memandulkan pelbagai tugas dan kinerja serta sekian banyak kebijakan,” Sambungnya.
Surat Terbuka untuk Rais ‘Aam Jam’iyyah Nahdlatil Ulama
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah menurunkan Kitab Penjelas-Nya kepada Rasul-Nya Muhammad al-Amin Saw., maka dengannya Dia lapangkan dada dan Dia terangi mata batin orang-orang yang salih dan para kaum arif bijaksana, dan Dia jadikan petunjuk bagi semesta alam.
Yang mulia Rais ‘Aam, semoga Allah memberi taufiq kepada Anda ke arah kebaikan dan kemashalatan, dan saya memohon kepada-Nya agar Ia melimpahkan kesehatan dan keafiatan untuk Anda dan menjadikan Anda pelita penerang bagi umat Islam.
Allah SWT berfirman (yang artinya):
Sungguh Allah memerintahkan kepada kalian untuk melaksanakan amanat kepada pihak yang berhak menerimanya, dan apabila kaliah menetapkan keputusan di antara manusia, hendaklah kalian menetapkannya dengan adil. Sungguh Allah adalah sebaik-baik Pemberi pengajaran kepada kalian. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Melihat (QS. An-Nisa`: 58)Dan Rasulullah Saw. bersabda:
Setiap kalian adalah penggembala (pemimpin), dan setiap dari kalian akan dituntut tanggung jawabnya atas gembalaannya (yang dipimpinnya) itu (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Sungguh akhir-akhir ini Jam’iyyah Nahdlatil Ulama tengah mengalami situasi yang sulit dan berbagai masalah, sampai-sampai roda organisasi tidak mampu berjalan sebagimana mestinya, dan Anda (Rais ‘Aam) tentu mengetahui semua hal tersebut tanpa harus saya jelaskan dengan detail.
Anda -duhai yang mulia- telah dipikulkan kepada Anda amanah yang teramat besar, semenjak Jam’iyyah ini memilih Anda di dalam Muktamar Lampung tahun 2021, untuk menjadikan Anda nahkoda bagi kapal yang agung ini.
Al-Imam Ibnu Hajar Al-Haitami As-Syafi’i pernah berkata: Tidak mau memperbaiki padahal mampu (untuk memperbaiki) adalah penelantaran terhadap umat dan pengkhianatan terhadap amanat (Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, Jilid IV, Hal. 301)
Namun hubungan antara Anda dan Katib ‘Aam, begitu juga hubungan antara Anda dan Ketua Umum tidaklah baik-baik saja. Bahkan berita yang sampai kepada kami bahwa Anda tidak berkenan untuk bertemu dengan Ketua Umum, sebagaimana bahwa hubungan antara Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal juga dicederai oleh berbagai perbedaan sikap, sehingga memandulkan pelbagai tugas dan kinerja serta sekian banyak kebijakan.
Dan dengan penuh rendah hati serta rasa hormat, saya mengajukan saran yang terang benderang: Hendaknya Anda umumkan pembekuan jabatan Bapak Yahya Cholil Staquf (Ketum PBNU) dan kemudian Anda angkat Prof. DR. Muhammad Nuh – dalam kapasitasnya sebagai pemimpin sidang di Muktamar Lampung- sebagai Pelaksana Tugas sampai diselenggarakannya Muktamar 2027. Ini adalah langkah yang saya nilai sangat penting dan mendesak guna menjaga kehormatan Jam’iyyah dan kemaslahatannya, agar tugas-tugas Jam’iyyah untuk melayani umat dapat kembali bergulir.
Allah SWT berfirman (yang artinya):
Berpegang teguhlah kalian semua pada tali Allah dan jangan kalian bercerai-berai… (QS. Ali Imran: 103)Inilah apa yang saya pandang sebagai sebuah kewajiban, sebagai bentuk masukan dan cinta saya, mohon terimalah hal ini dari saya. Saya memohon agar Allah senantiasa meluruskan langkah Anda dan menjadikan Anda harta yang berharga bagi Islam dan kaum muslimin.
Ya Allah, jadikanlah Jam’iyyah ini sebagai mimbar perbaikan dan sumber hidayah serta benteng persatuan umat Islam. Ya Allah, ilhamilah para pemukanya jalan yang lurus, dan limpahkanlah taufiq untuk para pemimpinnya sesuai dengan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Jauhkanlah berbagai fitnah dari kami, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dengan kasih sayang-Mu, wahai Dzat Yang Paling Penyayang.
Al-Haqîr wal Faqîr
Nadirsyah Hosen
Sementara itu, inilah surat terbuka untuk Rais ‘Aam PBNU dalam versi aslinya bahasa Arab
رسالة مفتوحة إلى رَئِيسِ العَامِّ، جَمعِيَّة نَهْضَةِ العُلَمَاءِ
الحمدُ لِلَّهِ ربِّ العالَمينَ، الَّذي أنزلَ كتابَهُ المُبينَ على رسولِهِ محمَّدٍ الأمينِ صلّى اللَّهُ عليه وسلَّم، فشرحَ به الصُّدورَ ونوَّرَ بهِ بصائرَ الصالحينَ والعارفينَ، وجعلَهُ هدايةً للعالمينَ.
سماحةَ رَئِيسِ العَامِّ، وفَّقكمُ اللَّهُ لِما فيهِ الخيرُ والصلاحُ، وأسألُه أنْ يَمُنَّ عليكم بالصِّحَّةِ والعافيةِ، ويجعلكم سِراجاً مُنيراً للأمَّةِ الإسلاميَّة.
قال اللهُ تعالى:
﴿إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا﴾ [النساء: 58].
وقال رسولُ الله:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ»
(رواه البخاري ومسلم)
إنَّ جَمعِيَّةَ نَهْضَةِ العُلَمَاءِ تمرُّ في هذهِ الأيَّامِ بظُروفٍ صَعبةٍ ومَشاكلَ مُتعدِّدةٍ، حتّى إنَّ العَجَلَةَ التَّنظيميَّةَ لَم تَعُدْ تَسِيرُ كما يَنبغي، ولَكُم مِنَ الإدراكِ والخِبرةِ ما يُغني عن بَياني وتَفصيلي.
وأنتم – أصحابَ المَقامِ والشَّرَفِ – قد حُمِّلتُم الأمانةَ العُظمى، مُنذُ أنِ اختارتكُم الجَمعِيَّةُ في مُؤتَمرِها في لَمبونغ سنةَ 2021، لتَكونوا على رأسِ هذهِ السَّفينةِ العريقةِ، تُوجِّهونَها وتُصلِحونَ شأنَها.
وقد قال الإمام ابن حجر الهيتمي الشافعي رحمه الله:
«تَرْكُ الإصلاحِ مع القُدْرةِ عليهِ خِذْلانٌ للأمةِ وخِيانةٌ للأمانةِ»
(الفتاوى الفقهية الكبرى، ج 4، ص 301)
لكنَّ العلاقةَ بينَكم وبينَ كاتِبِ العَامِّ، وكذا بينَكم وبينَ رَئيسِ التَّنفيذِيَّةِ، ليست على خيرٍ. بل نُقِلَ إلينا أنَّكم مراراً امتنعتم عن اللِّقاءِ برَئيسِ التَّنفيذِيَّةِ، كما أنَّ العلاقةَ بينَ رَئيسِ التَّنفيذِيَّةِ وأمينِها العَامِّ تَشُوبُها الخِلافاتُ، حتّى تعطَّلت الأَعمالُ والكَثيرُ منَ القراراتِ.
ومِن مَوقِفِ التَّواضُعِ والاحترامِ أَتقدَّمُ إليكم بِاقتراحٍ صَريحٍ: أنْ تُعْلِنوا تَجميدَ مَهامِّ السَّيد يَحيى خليل، وتُكلِّفوا الأُستاذَ الدُّكتور محمَّد نُوح – بصفته رَئيسَ جَلسةِ المُؤتَمرِ بِلَنبونغ – قائماً بالأَعمالِ إلى حينِ انعقادِ المُؤتَمرِ القادِم سنةَ 2027. وهذهِ خُطوةٌ أراها ضَروريَّةً لحِفظِ مَكانةِ الجَمعِيَّةِ ومَصْلَحتِها، ولإعادةِ تَسييرِ أَعمالِها بِما يَخدِمُ الأمَّةَ.
قال اللهُ تعالى:
﴿وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا﴾ [آل عمران: 103].
هذا ما أراهُ واجباً نُصحاً ومَحبَّةً، فاقبَلوهُ منِّي، وأسألُ اللَّهَ أن يُسدِّدَ خُطاكم، ويَجعلكم ذُخراً للإسلامِ والمُسلِمين.
اللَّهُمَّ اجعَلْ هذِهِ الجَمعِيَّةَ مِنبَراً للإصلاحِ، ومَنبعاً للهُدى، وحِصناً لوَحدةِ المُسلِمين. اللَّهُمَّ ألهِمْ رِجالَها رُشدَهُم، ووفِّقْ قادَتَها لما تُحِبُّهُ وتَرضاه، واصرفْ عنها الفِتنَ ما ظهرَ منها وما بَطَنَ، برَحمتِكَ يا أرحمَ الرَّاحمينَ.
والسلامُ عليكم ورحمةُ اللَّهِ وبركاتُه.
الحَقيرُ و الفَقيرُ
نادر شاه حسين
























