Jakarta, Liputan9.id – Pimpindan Haidar Alwi Care, Dr Ir Haidar Alwi, menyampaikan tanggapan simpatiknya terhadap persitiwa kerusuhan yang terjadi di lapangan sepakbola Stadion Kanjuruhan, Malang,Jawa Timur. Pada hari Sabtu, (01/09) awal bulan Oktober.
Habib Haidar beliau biasa disebut, menyampaikan bahwa dalam rilis videonya, tidak ada sepakbola yang sebanding dengan nyawa manusia.
“Ketika gas air mata menjadi tangis orangtua,” ujar Haidar Alwi yang dikenal sebagai tokoh toleransi itu.
https://twitter.com/Liputan9id/status/1577563896574984193?s=20&t=uvgVIQGaIiez8GHaqLWMvA
Menurutnya, maka mulai1 Oktober 2022 dimana tragedi Kanjuruhan terjadi banyak orangtua yang membenci sepakbola.Sepakbola yang bersih sekalipun tidak layak membuat seorang ibu menangiskarena anaknya tewas sia-sia
“Apalagi sepkbola yang kotor yang penuh kebusukan,” ucapnya tegas.
Lalu, Haidar Alwi berharap, “Semoga tragedi sepakbola, tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, tidak terulang lagi dimasa mendatang dan menjadi pelajaran bagi kita semua,” harap ahli fisika yang juga Presiden Haidar Alwi Institute tersebut. (Red)