Jakarta, LIPUTAN9.ID – Perkembangan terkini, kualitas udara DKI Jakarta masih berada di kategori tidak sehat pagi ini. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada 25 Agustus 2023 pukul 08.00 WIB, Jakarta mencatatkan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 90 mikrogram per meter kubik (μg/m³).
Jika dilihat perkembangan kualitas udara Jakarta dari jam ke jam pada pagi ini, sejak pukul 00.00 WIB hingga 02.00 WIB, udara Jakarta berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Kemudian, tingkat polusi udara Jakarta naik menjadi kategori tidak sehat pada 03.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB.
Konsentrat polusi udara Jakarta terendah berada di level 37 μg/m³ pada pukul 00.00 WIB. Adapun konsentrat polusi udara Jakarta tertinggi terjadi pada 08.00 WIB yang berada di level 90 μg/m³.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada hari kemarin, Kamis (24/8), kondisinya nyaris serupa. Kualitas udara di Jakarta mulai masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif pada pukul 00.00 WIB hingga 02.00.00 WIB. Pada pukul 03.00 WIB, polusi udara Jakarta meningkat masuk kategori tidak sehat hingga pukul 13.00 WIB. Kemudian, tingkat polusi udara Jakarta mulai menurun ke kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif pada pukul 14.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Sebagai informasi, konsentrasi PM2,5 merupakan indikator yang dipakai untuk melihat kualitas udara di suatu wilayah. Konsentrasi PM2,5 di rentang 1 μg/m³ – 12,0 μg/m³ masuk dalam kategori baik. Adapun 12,1 μg/m³ – 35,4 μg/m³ masuk kategori moderat. Lalu 35,5 μg/m³ – 55,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Selanjutnya, konsentrasi PM2,5 dengan rentang 55,5 μg/m³-150,4 μg/m³ masuk kategori tidak sehat. Lalu rentang 150,5 μg/m³ – 250,4 μg/m³ masuk kategori sangat tidak sehat, dan di atas 250,4 μg/m³ telah masuk kategori beracun.
Redaksi Liputan9.id menghimabu seluruh masyarakat terus memantau pekembangan terkini situasi polusi udara yang menghantui DKI Jakarta dan sekitarnya. Gunakan masker dan siram lingkungan sekitar rumah anda. Simak terus perkembangannya melalui portal berita online liputan9.
Editor: Hamdi Zatnika
Sumber: Dataindonesia