Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Wakil Presiden (Wapres), KH Ma’ruf Amin menganggap sangat tidak etis jika ada pihak yang ingin menggelar Muktamar tandingan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab PKB telah menggelar forum resmi Muktamar VI di Bali pada 24-24 Agustus 2024.
“Jangan sampai ada muncul lagi pengurus tandingan itu tidak etis itu, seperti itu ya, bangsa Indonesia. Bukan watak orang Islam seperti itu,” ujar Kia Maruf Amin dalam sambutannya pada acara silaturahmi Amphuri di Jakarta Selatan, dilansir Sindonews.com, Selasa (02/09/24).
Ketua Dewan Syuro PKB ini menegaskan hal yang wajar bila ada persaingan untuk menduduki kursi ketua umum jika Muktamar VI PKB belum digelar. Namun setelah hal tersebut selesai alangkah baiknya saling mendukung dan duduk bersama.
“Di NU (Nahdlatul Ulama) itu ada istilah kalau sebelum Muktamar itu gegeran, tapi kalau sesudah Muktamar ger-geran artinya kalau sebelum Munas boleh saja, bersaing tapi kalau sudah selesai harus saling merangkul ger-geran itu saling ketawa, selesai,” tutur mantan Rois Aam PBNU tersebut.
“Sesudah Munas itu kerja, sebelum Munas boleh bersaing,” imbuhnya.
Sekadar informasi, wacana pelaksanaan Muktamar tandingan PKB diembuskan oleh sejumlah fungsionaris DPP PKB usai Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terpilih kembali menjadi pimpinan partai berlambang bola dunia itu dalam Muktamar VI PKB di Bali. Rencana itu dilakukan karena mereka menganggap Muktamar VI PKB di Bali tidak sah.
Adapun rencana Muktamar tandingan itu diinisiasi oleh Dewan Syura DPP PKB KH Unais Ali Hisyam, Sekretaris DPP PKB A Malik Haramain, dan Ketua DPP PKB Syaikhul Islam. (MSN)