Jakarta, LIPUTAN9.ID – Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta selenggarakan Wisuda dan studium General Angkatan XXIX Tahun 2022, dengan tema, “Peran Mubalig dalam Menjaga Ukhuwah dan Persatuan di Tahun Politik”, bertempat di Gedung Graha Mental Spiritual, Lt, 8, Rabu, (23/08/23).
Dalam sambutannya Ketua KODI DKI Jakarta, KH. Jamaluddin F. Hasyim, merasa yakin bahwa ada perubahan yang besar yang terjadi pada alumni Pendidikan Kader Mubaligh (PKM) ketika sebelum masuk PKM dan sesudah karena di PKM waktu belajar yang cukup lama dan dengan dosen yang berkualitas dibidangnya
“Saya sangat Yakin bahwa para wisudawan ketika sebelum masuk PKM dan sesudah masuk ada yang berubah, karena kita sediakan dosesn yang berkualitas, para pakar dan ahli yang dipilih secara ketat, dan berkompeten dibidangnya masing-masing”, ungkap Ketua KODI DKI Jakarta
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa ada perbedaan yang menarik dari PKM hari ini dengan PKM – PKM Angkatan sebelumnya
“Ini yang membedakan dengan PKM-PKM sebelumnya, ini kita usahakan dengan tujuan lulusan PKM adalah lulusan yang bukan kaleng-kaleng bukan hanya siap pakai tapi melambung tinggi”, tutur Pengasuh Ponpes Al Aqidah ini
“Dan ini terbukti bahwa lulusan sebelumnya banyak kita dapatkan sudah mengabdi diberbagai Instansi, ormas dan organ kemsyarakatan lainnya”, lanjutnya
Adapaun harapan ketua KODI bahwa setiap tahun harus ada peningkatan dan untuk angkatan yang belum diwisuda harus lebih serius dan tidak berhenti di tengah jalan
“Kita berharap setiap tahun ada peningkatan, dan lebih penting adalah keseriusan untuk terus belajar, jangan berhenti di tengah jalan karena memang musuhnya seorang penuntut ilmu itu adalah kemalasan, dan tentu di PKM bukan hanya mendapatkan ilmu namun juga networking,” tuturnya pada segenap wisudawan.
Dan tentu sertifikat PKM KODI, tambahnya, nantinya bisa disetarakan dengan profesi atau BNSP yang memang jika kita lihat dari waktu belajar yang cukup lama sangat cocok, memang ijazah bukanlah segalanya dalam menentukan karir seseorang namun skillah (kemampuan), di PKM juga sudah diberikan skill tingal di asah
“Kemudian pesan untuk semua bahwa jangan memakai teori panjat pinang yaitu keberhasilan jangan menginjak kepala orang, karena hari ini bukan zamannya kompetensi namun kolaborasi, maka spirit Da’i KODI adalah kolaborasi saling membesarkan,” ugkap Ketua KODI yang juga pengurus MUI Pusat ini
“Mudahan ilmu yang didapat dari PKM KODI bermanfaat untuk kita semua, dan kami berharap lulusan PKM mendapatkan pengembangan diri yang lebih baik dari sebelumnya,” harapnya
Untuk diketahui bahwa dalam acara ini hadir juga pimpinan Ormas-ormas Islam di DKI Jakarta, Alumni PKM KODI DKI Jakarta, Syi’ar Dai Indonesia (SYIDA’I), Perwakilan dari Kapolda DKI Jakarta, Perwakilan BNPT dan tamu lainnya. (Ai)