Jakarta, Liputan9.id – Menyambut Hari Santri 22 Oktober 2022, Forum Silaturahmi Kiai dan Bunyai serta Ning dan Gus Seluruh Indonesia (FSKBNGSI) mengeluarkan beberapa seruan, salah satunya yakni meminta kepada seluruh pondok pesantren dan para santri untuk melakukan aksi simpatik dengan cara membagikan bunga mawar.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk pesan bahwa pesantren adalah tempat lembaga pendidikan moral dan ilmu yang mengedepankan cinta kasih dan penghormatan kepada kemanusiaan.
“Jadi, sampai saat ini, pesantren adalah lembaga terbaik dalam mendidik anak-anak bangsa ini untuk taat menjalankan agamanya dan cinta kepada tanah airnya,” ucap Ketum FSKBNGSI Mbah Kiai Luqman Hakim Haris Dimyathi, melalui rilisnya pada media, Selasa, (04/09).
Hal ini disampaikan dalam Forum Gus dan Ning Discusian ‘Pesantren 5.0″ di Ponpes Nurul Qodim, Probolinggo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Mbah Kiai Luqman, kampanye damai dengan membagikan bunga ini penting dilakukan di tengah banyaknya sorotan kepada pesantren akibat berbagai temuan kasus pelecehan dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum tertentu di pesantren. Selain itu, agenda bagi bunga kepada semua komponen masyarakat ini sekaligus sebagai pesan damai dan pesan cinta kepada seluruh komponen bangsa dari kalangan pesantren.
“Sekarang ini banyak sekali framing seolah-olah kekerasan dan pelanggaran dilakukan oleh pesantren secara institusi. Padahal itu tidak benar, bahwa ada kasus tertentu, itu adalah oknum. Lebih jahatnya lagi pemberitaan di media, diframing seolah-olah pesantren tidak layak lagi menjadi lembaga pendidikan ilmu dan moral karena tidak menghormati kemanusiaan dan HAM,” tegas Pengasuh Ponpes Tremas, Pacitan ini.
https://twitter.com/Liputan9id/status/1577250401966907392?s=20&t=GGygY51iXf2wr00bUhkdJw
Dalam kesempatan ini, pengasuh Pesantren Tremas Pacitan Jatim ini, menambahkan, sebagai bentuk solidaritas kalangan pesantren dan santri kepada warga masyarakat sekitar pesantren dan rakyat Indonesia secara umum, FSKBNGSI juga menyerukan kepada semua pesantren untuk mengelar bakti sosial dan doa bersama atau istighosah di acara peringatan hari santri tahun 2022.
“Acara santri srawung dengan masyarakat ini penting untuk menunjukkan sikap solidaritas sosial pesantren kepada lingkungan sekitar dan kepada warga bangsa secara umum. Ini semua adalah wujud syukur para santri dan pondok pesantren yang diakui perannya oleh negara dalam mengemban amanat kemerdekaan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tambah Mbah Luq.
Inisiator Ayo Mondok ini menegaskan, pesantren sebagai kawah candradimuka dalam menyiapkan para kader generasi bangsa yang handal dan berakhlak mulia memiliki kepekaan sosial selaian ahli dalam ilmu agama dan akhlak mulia.
“Wujud manunggaling santri dan umat bisa dengan meramaikan acara solat jamaah bersama masyarakat, istighosah dan ngaji kitab yang dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya. (Red)